Hari ini akan selalu menjadi hal yang menyenangkan bagiku, aku dan Ethan. Kita memiliki hubungan yang spesial melebihi aku dengan kembar identikku, Ethan lebih spesial, dia adalah alasanku selalu tersenyum. Dia bukan drama queen seperti Stassy, dia segalanya bagiku. Aku mencintainnya. Namun yang membuatku sedih adalah aku tak bisa berkencan lama-lama dengan Ethan itu karena aku harus membereskan barang-barang ku dan pindah ke kamar sebelah. Aku tak mau selamanya sekamar dengan Stassy, dia sangat menyebalkan. Ia menatapku yang mulai membereskan barang-barangku, wajah Stassy menunjukan dia sedih, tapi dia tidak berkata apapun. Aku harus
Berusaha untuk tidak peduli."Kenapa kau berubah Teresa?" Ia bertanya padaku, aku sangat terkejut dia mengatakan itu.
"Aku tidak berubah." Jawabku singkat.
"Lalu kenapa?" Kali ini ia mencoba menahan tangisannya. Drama queen.
"Astaga Stassy aku tidak berubah, aku selalu menyanyangimu, kau kembaranku." Kataku walaupun sebenernya aku tidak tahu bahwa aku benar-benar menyanyanginya.
"Tapi kau selalu menjauh dariku, kau tidak mau sekamar lagi denganku." Kata Stassy "aku ingin selalu bersamamu, jika kita sampai berpisah aku bisa mati, lebih baik aku mati." Ia mulai terisak. Stassy mengambil tas sekolah Miliku. Dia mengambil tempat pensil dan mengambil semua pensil yang tajam.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanyaku.
Dia menusuk semua pensil tajam Miliku ke tanganya. Darahnya pun mulai mengalir. Warnanya lebih kecoklatan dibangdingkan merah. Dia menekan lukanya agar semakin parah
"Kenapa kamu sangat dramatic?" Kataku.
"Kau membenciku!" Teriak Stassy.
"Jangan berkata seperti itu, aku tidak berubah! Kita sudah dewasa, aku hanya ingin menjadi dewasa." Kataku dengan nada suara yang sedikit naik.
Aku berdiri dan menuju toilet. Aku mencuci tanganku, lalu aku mengambil tissue, band-aid, antibiotic cream. Aku menghampirinya dan mulai membersihkan lukannya, aku tidak mengerti kenapa dia harus melalukan hal ini.
"Apakah kau benar-benar membenciku?"
"Tidak, tentu saja tidak, aku menyayangimu, kita selalu bersama, kita hanya pisah kamar." Ujarku. Mungkin aku benar-benar membencinya, mungkin tidak.
"Kalau begitu kau harus putus dengan Ethan." Kata Stassy yang langsung membuatku terkejut.
"Tidak!" Kataku. "TENTU SAJA TIDAK!" Kali ini aku benar-benar marah. Marah kepadanya. Kenapa aku harus membantunya, lebih baik dia mati dengan darah yang bercucuran di tangannya.
"Kenapa?" Suaranya bergetar karena tangisannya "berarti kau benar-benar membenciku."
"Kenapa kau tidak pernah berpikir dewasa, aku berpacaran dengan ethan bukan berarti aku membencimu, aku sudah dewasa, aku berhak mengatur hidupku sendiri,bukan kau!, kau harus mengerti itu, aku bukan selamanya menjadi Teresa yang hidup terus bersama kembarannya." Kataku panjang lebar dan aku langsung pergi begitu saja dengan membanting pintu kamar yang dahulunya menjadi kamarku, untung saja aku sudah selesai, kalau tidak aku akan mendengar tangisannya semalaman. Aku tahu dia pasti akan menangis, tapi aku benar-benar marah padanya. Benar-benar marah, dia tidak bisa seenaknya mengatur hidupku. Aku tidak mau selamannya hidup bersama Stassy, aku tidak ingin terus bersamanya, dan aku sudah muak.
Jangan lupa vote ya guys? Gimana menurut kalian? Jangan lupa tinggalkan comment juga hehe, makasih yang udah vote, love you guys ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
قصص عامةApakah kalian pernah membayangkan terlahir menjadi kembar? Orang yang benar-benar mirip dengan kita? Jika pernah mungkin cerita ini akan membuat kalian benar-benar merasakan memiliki kembaran. Teresa dan Stassy.si kembar identik yang berambut pirang...