Ia seharusnya mengatakannya tadi. Kejadian mengerikan yang merenggut nyawa James Sullivan seharusnya ia ceritakan pada Andrea tadi!
Darren ingat betul senyum terakhir James, juga tangan besarnya yang hangat di dalam dinginnya air Louise Lake saat menariknya waktu itu.
Darren mengacak rambutnya frustasi. Ia seperti sudah kehilangan satu kesempatan besarnya untuk mengungkapkan hal ini pada Andrea.
Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Darren menggumamkan kata 'masuk' tanpa memandang ke arah pintu.
Tuk tuk suara tongkat Bruce menggema diruangan itu seirama dengan langkah kakinya. "Kali ini kejahatan apalagi yang dilakukan istriku ?"
Darren mendengus. "Apa kau tidak malu menyebutnya istri ? Ia lebih cocok menjadi anakmu!"
Bruce mengerutkan alisnya. "Kau cemburu ? Kufikir kehadiran Andrea sudah bisa membuatmu melupakannya".
"Jangan membuatku tertawa, kau tahu betul bagaimana sifatku!" katanya masih enggan menoleh pada Bruce.
Bruce tersenyum. "Kalau dulu kau membawa gadis seperti Andrea saat menemuiku, semuanya tidak akan seperti ini".
Darren menoleh menatap mata abu-abu yang sama persis dengan matanya. "Maaf karena membuatmu harus menikahi wanita itu, Ayah".
Bruce tersenyum sekali lagi. "Aku ayahmu Darren, tidak akan kubiarkan wanita seperti itu menguasaimu. Lagipula...". Bruce menampakkan seringainya. "Dia sangat berbakat di atas ranjang".
Darren hampir tersedak ludahnya sendiri. Ia terkekeh. "Kau luar biasa".
***
"Akan ada kembang api ?" Andrea berbinar saat Mary menceritakan persiapan-persiapan untuk pesta malam nanti.
"Ya! Aku sudah mengeceknya barusan. Walaupun kembang api tidak boleh sembarangan dinyalakan, tapi kau tahu Dillingham bisa melakukan apapun".
Andrea tertawa. "Aku akan menantikannya".
"Ohya aku hampir lupa bilang padamu. Gaun pengantinmu sudah tiba, aku menaruhnya di kamarmu. Kau akan kelihatan cantik dengan gaun itu". giliran Mary yang berbinar.
Andrea tersenyum kecil, namun pikirannya berkelana jauh meninggalkan Mary.
"suka gaun itu ?" tanya Nick sambil menunjuk kaca etalase sebuah toko khusus wedding dress di Castleton, Derbyshire.
Andrea mengangguk keras. "Aku masih tidak suka pernikahan tapi aku ingin memiliki gaun seperti itu".
Nick mengerutkan alisnya. "Kenapa kau tidak suka pernikahan ?"
Andrea mengangkat bahunya. "Dua orang yg menikah hanya berbohong di depan Tuhan. Mereka berjanji akan menjaga dan saling mencintai selamanya, namun kenyataannya tidak akan seperti itu".
Nick memutar otaknya mencoba mengerti kata-kata Andrea namun kemudian ia tersenyum. "Tapi aku tidak berbohong saat mengatakan aku menyukaimu".
Andrea memutar bola matanya. "Aku bosan mendengar kata-katamu! Sebaiknya aku kembali sekarang sebelum Paul dan Chloe mencariku". Andrea berbalik meninggalkan Nick yang masih mengungkapkan perasaannya sambil berteriak.
Andrea menoleh, mendelik pada Nick kemudian berbalik lagi. Tanpa di ketahui Nick, Andrea tersenyum.
Dan sepanjang jalan menuju rumah di habiskan Andrea sambil bersenandung senang.***
Dress hitam panjang berpotongan dada rendah membuat penampilan Andrea luar biasa malam itu. Rambutnya di gulung dengan hiasan bunga emas di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Around
Romance[END] [18+] Pernikahan. Andrea hampir mual hanya mendengar atau membaca kata itu dimanapun ia berada. Kenapa semua orang harus repot-repot memikirkan pernikahan yang sama sekali tidak berarti. Itu juga yang membuatnya menyetujui permintaan seseorang...