"Cepat katakan nona, bagaimana bisa Mr. Sandler jatuh dari jendela kamarmu dilantai 2 hingga membuatnya meninggal ?" Seorang Detektif, berpakaian serba hitam memandang galak Andrea yang masih membisu di depannya.
Tubuhnya bergetar, matanya penuh ketakutan, dengan tangan yang saling bertaut rapat. "Aku... Aku tidak tahu".
Detektif itu berdecak. Ia mengangkat kedua tangannya ke pinggang. "bagaimana bisa kau tidak tahu! Kau ada disana sedang bermesraan dengan kekasihmu..."
"Nick bukan kekasihku!" sela Andrea cepat.
"lalu kenapa dia ada di dalam kamar bersamamu ?!" Detektif mendekati Andrea, memukul kepalanya keras hingga terasa menyakitkan. "Anak tidak tahu diri. Dia sudah berbaik hati mengambilmu dari jalanan. Bukannya berterimakasih kau malah membunuhnya kerena memergokimu sedang bercumbu di dalam kamar!"
Andrea menggeleng beberapa kali. Tubuhnya bergetar hebat. "Bukan... Bukan aku yang melakukannya... bukan aku..." gumamnya bagai sebuah mantra.
***
"Sangat menyenangkan" gumam Andrea sambil memandangi Darren yang sedang memakan sarapannya.
"Apa ?" tanya Darren dengan mulut penuh makanan.
"Sarapan dikedai seperti ini sangat menyenangkan". bohong Andrea. Ia masih terlalu malu mengatakan bahwa hal yang menyenangkan adalah melihat Darren makan dengan lahap. "Kemana lagi kita setelah ini ?"
Darren berdecak. "Kau sudah membuatku makan di kedai, sekarang mau apa lagi ?!"
Andrea tertawa. "Sesekali kau juga harus mencoba makan makanan sederhana seperti ini".
"Baiklah... kau menang nona". Darren pura-pura sebal.
"Jadi ?"
"Apa ?"
"Seperti yang ku bilang tadi".
"Apa ?"
Andrea memberengut. "Kau mempermainkanku!"
Giliran Darren yang tertawa. Ia mencubit pipi Andrea gemas. "Aku harus bekerja hari ini. Setelah mengantarmu pulang tentu saja".
"Aku tidak ingin pulang". katanya muram.
"Karena hari ini seharusnya kita menikah ?"
Andrea mengangguk. "Aku masih ingin bersamamu". Aku takut tidak bisa menghabiskan banyak waktu denganmu. tambahnya dalam hati.
Darren tidak bisa menahan senyumnya. Ia mengangkat tangan mengelus pipi Andrea. "Rupanya kau sangat menyukaiku ya ? Kau ingin ikut aku ke kantor ? atau harus kah kita kembali ke hotel dan mengulangi permainan kita semalam".
"Darren..." pipi Andrea memerah. "aku menyerah. aku akan pulang dan beristirahat".
"hmmm Aku akan segera menemuimu setelah pekerjaanku selesai".
Andrea tersenyum. "Aku akan menunggumu pulang".
***
"Tidak seharusnya kau melakukan itu! Karena kecerobohanmu sekarang Andrea bersama Darren! Dia milikku Chloe!" Pria itu membanting gelasnya. Alis pirangnya menyatu menandakan ia sedang sangat marah.
Chloe tersenyum sinis. "Gadis bodoh". gumamnya kesal. "Dan sekarang Darren membatalkan pernikahannya sendiri!". Chloe memijit pelipisnya. "Sia-sia saja aku menikahi pria tua itu karena ia langsung mengalihkan hartanya pada Darren setelah kami menikah".
Pria itu tersenyum sinis, menampilkan deret gigi putihnya. "Sejak awal kau sudah dibodohi". Ia meneguk minumannya sebelum melanjutkan "Kita harus membuat Darren menikahi Andrea! dengan begitu semua saham Dillingham akan sah menjadi miliknya. Dan apa kau yakin Darren akan kembali padamu setelah Andrea mencampakkannya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Around
Romansa[END] [18+] Pernikahan. Andrea hampir mual hanya mendengar atau membaca kata itu dimanapun ia berada. Kenapa semua orang harus repot-repot memikirkan pernikahan yang sama sekali tidak berarti. Itu juga yang membuatnya menyetujui permintaan seseorang...