Bab 17

6.7K 394 19
                                    

Quebec, Canada

Andrea terhipnotis dengan keindahan Quebec. Kota yang didominasi bangunan-bangunan tua yang masih dijaga keasliannya itu sangat mengagumkan. Andrea bahkan tidak bisa menutup mulutnya terlalu lama karena takjub.

Andrea memang menghabiskan masa kecilnya di Canada, tapi ia dibesarkan di Alberta. Dulu ia selalu bermimpi bisa mengunjungi Quebec dan sekarang impiannya terwujud.

"Kau suka ?"

"sangat!"

"coba kita lihat apa lagi yang bisa kita kunjungi". Darren menepikan mobilnya di depan sebuah toko mirip butik, karena dari tempatnya Andrea bisa melihat baju-baju yang di pajang rapi.

Butik itu dikelilingi kaca dengan pilar besar berwarna krem. Tidak ada nama brand terkenal yang terpampang di bagian depannya, hanya sebuah tulisan dengan bahasa perancis yang Andrea sendiri tidak tahu artinya.

"aku tidak perlu pakaian baru". Gumamnya.

"kita disini bukan untuk berbelanja". Darren tersenyum misterius. "masuklah, ada sesuatu yang menantimu di dalam".

Andrea menurut, ia keluar dari mobil. Setelah menutup pintu mobil Andrea menunduk berbicara melalui kaca jendela yang tebuka. "kau tidak pergi denganku ?"

"Ada yang harus kukerjakan". Darren melirik jam tangannya. "aku akan kembali satu jam lagi".

Andrea mengangguk, masih bingung. Namun ia membiarkan mobil Darren melaju meninggalkannya.

dua buah lonceng yang terpasang di atas pintu menimbulkan suara nyaring saat Andrea membukanya. Ia menyusuri tangannya di deretan gaun yang digantung dalam rak yang ada di dekat pintu masuk. Gaun yang dijual berasal dari berbagai macam merk, bahkan beberapanya ada keluaran brand terkenal dengan harga fantastis.

"Menemukan yang anda cari, miss ?"

"tidak, aku hanya..." kata-katanya terputus ketika menoleh, menatap orang yang berbicara dengannya. "Chloe..."

Chloe tersenyum. "Hay... sudah lama sekali ya".

***

Setelah saling menyapa dengan canggung. Chloe mengajak Andrea untuk minum teh di beranda yang ada di lantai 2 butiknya.

"oh astaga aku tidak nyaman dengan kecanggungan ini" gumam Chloe setelah berdehem.

Andrea mengangguk setuju. "Butikmu indah".

"ya, atas bantuan Darren".

Andrea mengerutkan alisnya. Darren juga ikut andil dalam bisnis Chloe ditempatnya yang baru. Apa karena Darren masih menyimpan perasaan padanya, hal itu membuat Andrea mengernyit nyeri.

Seperti bisa membaca pikiran Andrea, Chloe kembali bergumam "Sekarang kami berteman. Kau tidak perlu khawatir".

"Bagaimana kau bisa bercerai dengan Mr. Dillingham ?"

Chloe menyesap tehnya pelan. "Setelah kau meninggalkan Mansion, Darren memaksaku untuk bercerai dengan Bruce dan aku menyetujuinya dengan senang hati. Semua rahasiaku sudah terbongkar dan tidak ada lagi yang bisa kuharapkan bukan ?"
"Bruce sempat memberikan penawaran, aku bisa tetap menjadi istrinya dan menikmati semua kekayaannya tapi dia tidak akan menganggapku istri, karena baginya satu-satunya istri yang sangat dicintai adalah mendiang Sophie".

Chloe tersenyum kecut. "Kalau aku masih Chloe yang dulu, aku pasti akan menerimanya".

"bagaimana dengan Chloe yang sekarang ?"

Chloe mengendikkan bahunya. "Entahlah, aku baru saja menjalani kehidupan baruku, aku masih belum memutuskan ingin kembali seperti dulu atau berubah sama sekali".

Not AroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang