Bab 16

6.6K 406 22
                                    

Hal yang dirasakan Andrea saat Darren menghelanya kembali ke kamar itu sangat mendebarkan.
Ia sudah beberapa kali melakukannya dengan Darren tapi kali ini berbeda. kali ini sudah tidak ada rahasia di antara mereka dan perasaan itu membuat hatinya tenang.

Bibir Darren menyapu permukaan kulitnya yang telanjang, menyalurkan sengatan yang membuatnya memekik nikmat. Seluruh tubuhnya tegang menerima perlakuan Darren, mengharapkan lebih dari yang bisa ia bayangkan.

"oh Andrea... Andrea..." Darren dengan suara seraknya yang seksi.

"Ya Darren, aku menginginkanmu". Suara Andrea di sela-sela desahannya membuat Darren makin menggila.

Darren mempercepat gerakannya di bawah sana, memacu tubuhnya untuk mencapai puncak kenikmatan yang sudah di rindukannya itu.
Sungguh selama sebulan Andrea tidak bersamanya membuat nafsu Darren pada wanita lain juga pudar. Ia bahkan tidak bisa menyalurkan hasrat biologisnya karena Andrea, dan kini ia tidak bisa menahannya lagi.

***

Andrea terbangun dengan perasaan gelisah karena tidak bisa menemukan Darren disebelahnya.

Ia turun dari ranjang, memakai kemeja putih Darren -pakaian pertama yang ditemukannya tergeletak dilantai- Pipi Andrea memerah mengingat apa yang sudah terjadi di antara mereka. Bohong kalau selama ini ia tidak merindukan semua itu, nyatanya ia juga sangat bersemangat seperti Darren.

Andrea menuruni tangga, tapi Darren tidak ada disana. Setelah mengambil segelas air putih di dapur, Andrea menyusuri pintu berharap menemukan Darren.

Andrea membuka pintu kayu dekat tangga. menatap isi ruangan itu dengan kening berkerut.
Darren ada disana. disebuah meja besar menatap laptop sambil mengerjakan sesuatu.
Sebenarnya bukan Darren yang membuatnya terkejut, tapi puluhan buku yang ada disini.
Disebelah meja Darren ada sebuah tangga melingkar menuju lantai tanpa dinding yang dipenuhi rak-rak buku yang di susun rapi di setiap sisi. Andrea tidak bisa membayangkan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk membaca semua buku itu.

"Seharusnya kau tidur lebih lama lagi, ini masih jam 3 dini hari".

Andrea menggeleng. "Aku tidak suka tidur sendiri".

"Jadi bagaimana kau bertahan tidur sendiri sebulan terakhir ini ?"

"Kau tahu aku sangat terkenal di kalangan pemuda yang tinggal di sekitar apartemenku".

"Andrea!" suara Darren menggeram.

Andrea hampir tergelak. "Aku bercanda. Selama ini aku tidak tidur nyenyak. maksudku sebulan terakhir ini".

Darren tampak menahan senyumnya. "kemarilah" katanya berdiri sambil melebarkan kedua tangannya.

Tanpa aba-aba Andrea langsung berlari kecil memeluk Darren. Ia menghirup dalam-dalam aroma kenyamanan yang menguar dari tubuh pria-nya. oh Andrea ingin menghentikan waktu saat ini juga.

"nyanyikan aku sebuah lagu"

"apa ?"

"nyanyikan aku sebuah lagu, aku melihat piano dan aku ingin kau memainkannya sambil bernyanyi".

"Aku tidak bisa"

"Kenapa ?"

"Ini sudah larut, besok saja"

"Aku mau sekarang!" ucap Andrea setengah memaksa setengah merengek.

"Apa aku punya pilihan lain ?"

Andrea tergelak. "Tidak!"

"Bagaimana kalau menggunakan gitar ?"

"terserah. yg penting kau bernyanyi untukku".

***

Not AroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang