"Apa kau berniat membunuhnya! Jangan lakukan hal buruk padanya!" Andrea keras setelah meneros masuk kamar Chloe.
Chloe mendengus, melemparkan majalah yang sedang dibaca sambil mendongak angkuh. "Kau sadar dengan ucapanmu barusan ?!"
"Aku tahu kau yang menyuruh orang untuk mencelakainya!"
Chloe tertawa sinis. "oh ya Tuhan tenanglah sayang, Darren hanya terluka sedikit bukan ? Aktingmu terlalu berlebihan".
"Aku sedang tidak berakting!"
"Apa kau baru saja mengakui kalau kau sedang mengkhianatiku!"
"Ini tidak ada hubungannya..."
"Ada! tentu saja ada". Selanya cepat, Chloe berdiri mendekat dengan langkah penuh intimidasi. "Aku yang membawamu masuk kedalam hidupnya dan sekarang kau bertindak seolah-olah dia itu milikmu!"
Andrea mendongak balas menatapnya tajam. "Aku tahu yang kau inginkan bukan Darren melainkan hartanya!"
Chloe tertawa. "Jangan bodoh Andrea! Tidak ada orang yang mencintai secara Cuma-Cuma".
Andrea menggeleng. "Setelah aku menikah semua aset Sophie akan jatuh ketanganku dan aku akan segera memberikan semuanya untukmu".
Chloe memicingkan matanya. "Apa yang kau inginkan ?!"
"Darren! Aku menginginkannya!"
Sekali lagi Chloe tertawa. Kali ini lebih keras memekakkan telinga. "Kau itu naïf atau bodoh ?! Bagaimana bisa kau menukarkan semuanya hanya untuk seorang pria!"
"Aku bisa melakukan itu karena aku mencintainya!"
Chloe menaikkan alisnya. Jauh dilubuk hatinya ada perasaan seperti tercubit, membuatnya sesak namun ia tidak tahu alasannya. "apa cinta bisa mengenyangkanmu ? bisa membeli perhiasan ? membeli gaun mahal ? membeli rumah mewah ?!" Ia berdecak kesal. "Kau tidak akan bahagia hanya dengan Cinta!"
Andrea tersenyum. Ia memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan. "Apa boleh buat, sepertinya prinsip kita berbeda". Ucapnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Chloe yang masih mematung.
"Kau akan menyesal mengatakan itu Andrea! Kau akan menyesal!"
***
Darren meringis saat sikunya yang terluka tidak sengaja menabrak tepi meja kerjanya. Tubuhnya terasa nyeri dengan beberapa perban yang menempel ketat membungkus bagian-bagian yang terluka.
Ia kembali memikirkan kecelakaan yang melukainya tadi. Setelah mendapat laporan Reid ditemukan bukti ada seseorang yang sengaja memotong tali alat pengangkut bahan bangunan di sebuah proyek yang sedang Darren kerjakan. Untung saja ia cepat menghindar walaupun tubuhnya dipenuhi luka setidaknya ia masih hidup.
"Aku sudah mengatakan untuk istirahat bukan ?!" Andrea berdiri diambang pintu ruang kerjanya sambil menenteng tas kertas berukuran besar.
Darren tersenyum, ia berdiri dari duduknya menghampiri Andrea. "Aku tidak apa-apa, banyak pekerjaan yang harus segera kuselesaikan". Darren menoleh kebelakang Andrea mencari Jane sekretarisnya. "Dimana Jane ? kenapa dia tidak memberitahuku kau datang".
Andrea mendengus. "Aku memaksa masuk sendiri. Dan kenapa kau suka sekali berbicara dengan sekretarismu itu!"
Darren tertawa, Ia memeluk Andrea. "Apa kau sedang cemburu ?"
"Maaf membuatmu kecewa tuan, tapi aku sama sekali tidak cemburu!". Andrea melepas pelukan Darren, berjalan melewatinya menuju sofa. "Kita makan malam dulu". Tambahnya sambil mengeluarkan kotak-kotak makanan dari tas kertasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Around
Romansa[END] [18+] Pernikahan. Andrea hampir mual hanya mendengar atau membaca kata itu dimanapun ia berada. Kenapa semua orang harus repot-repot memikirkan pernikahan yang sama sekali tidak berarti. Itu juga yang membuatnya menyetujui permintaan seseorang...