part 13

57.4K 2.9K 78
                                    

Salam hangat hey buat kamu.. kamu.. sama kamu yang kece kece 😚😚😚

Maaf nih author baru up lagi setelah seminggu semedi. Author lagi buntu dan kehilangan inspirasi 😑😑😑😑

Tapi author ga mau lama lama semedi nya juga, seenggaknya meski cerita ini super absurd tapi ada readers yang baik hati yang mau membaca cerita ini. Dan itu tuh bikin author ngerasa author harus namatin cerita ini, meski author sibuk di dunia nyata atau author lagi buntu nulis 🤗🤗🤗

Yasudah, selamat membaca cerita super gaje ini, dan maaf jika typo bertebaran dimana mana. Author mah gitu orang nya, jempolnya kegedena jadi kalau nulis suka salah mijit terus 😝😝😝😝

***********************************

Sesekali wajah oriental itu menyunggingkan seulas senyuman hambar. Masih nampak begitu jelas tergambar rasa kekecewaan dalam wajah pria itu. Kicauan perawat perawat cantik di stase anak pun tak mampu membuat nya terhibur, hati nya masih terluka akan kenyataan bahwa wanita yang di cintai nya menikah dengan pria lain 2 minggu yang lalu. Dan sejak satu bulan yang lalu, sejak dia tau jika Anastasya Steele akan menikah, wajah oriental nya selalu penuh dengan kekecewaan dan kesedihan. Hati nya terlalu sakit untuk mengikhlaskan wanita yang di cintai nya selama 2 tahun akhirnya malah bersanding dengan pria lain, sebelum dia sempat mengungkapkan bahwa dia sangat mencintai Tasya. Sungguh sangat memilukan untuk nya, pendekatan yang dilakukanya selama 2 tahun berakhir sia sia saja.

"Visite nya sudah semua?" Tanya alex pada  perawat yang mengekorinya mengingilingi stase anak guna visite kepada semua pasen pasen yang di tanganinya

"Sudah dok" jawab seorang suster senior

"Oke, kalau gitu saya pergi dulu.. telepon saya kalau ada apa apa!" Perintah alex lagi, sambil hendak pergi meninggalkan stase anak namun langkahnya terhenti, tubuh nya seketika membatu menatap seorang wanita yang kini berdiri di hadapan nya

"Dok bisa kita bicara?" Tanya wanita yang tak lain Anastasya Steele

Perawat perawat di stase anak saling melirik melihat tasya dan alex. Sudah rahasia umum di rumah sakit harkit ini jika ke 2 dokter ini saling menyukai namun tak pernah terjadi hubungan spesial di antara ke dua nya. Tak ingin mengganggu obrolan alex dan juga Tasya akhirnya mereka memilih pura pura sibuk dengan pekerjaan nya ketimbang nanti malah kena semprot perawat senior yang juga merupakan kepala ruangan stase anak.

"Ya" jawab alex sambil berlalu pergi menuju lift, dan Tasya mengekori di belakang nya

Ting
Suara lift berbunyi, ke 2 insan ini segera masuk dan memilih diam. Tasya segera memijit tombol menuju roof top, dia memilih tempat itu supaya tak ada yang mendengar obrolan mereka.

Ting
Lift terbuka lagi, Tasya segera keluar menuju pintu besi yang menghubungkan ruangan paling tinggi di rumah sakit dengan roof top nya. Alex mengikuti Tasya, dia memilih diam, pikiran nya kacau melihat wanita yang di cintainya namun tak bisa di miliki nya, membuatnya merasa frustasi dan putus asa.

Tasya membuka pintu besi itu kemudian melangkah dengan tenang, menghirup udara malam yang dingin, membiarkan bintang dan juga bulan menertawakan apa yang akan di katakan nya pada alex.

Kini Tasya berhadapan dengan alex, dengan jarak yang cukup dekat. Membiarkan matanya kenyang menatap sosok yang di puja nya. Alex pun begitu dia menatap nanar wanita yang kini ada di hadapan nya,kenapa cinta pertama itu selalu menyakitkan? Apa benar cinta pertama itu tak pernah terwujud?

"Kak..." ucap Tasya terhenti
Rasanya semua kata kata yang telah di rangkainya sejak lama tercekik di tenggorokan nya sendiri.

Pandangan alex pada nya sekarang begitu mengiris hati nya, Tasya tau alex telah memendam rasa padanya sejak lama dan tak mampu mengungkapkan nya hanya karena sikap Tasya yang selalu abu abu pada alex.

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang