part 49

42.6K 3.2K 457
                                    

Cristian merebahkan tubuh nya di sofa. Dengan seenak nya kaki nya di angkat ke atas meja yang penuh berisi Red Wine, Vodca, Gin and Tonic,  Champange, serta beberapa gelas tonic.

Dia memejam, tapi kemudian dia buru buru mengaduh sambil mengelus kening nya yang baru saja di hadiahi lemparan pemantik.

"Setan!!!" Umpat Cristian. Di samping nya Rio hanya terkekeh.

Di depan pintu Clark tertawa lebar. Berhasil mendaratkan pemantiknya ke kening Cristian. Pria yang baru datang itu segera menutup pintu.

"Sakit ya? Uluh kasian yayang Tian. Pacar nya Rio" ujar pria itu

"Sini lo. Gua bales pake  nih botol wine. Biar kepala lo gegar otak sekalian" maki Cristian. Tangan nya segera mengambil botol Wine di atas meja. Kesal, baru saja dia hendak menginjakan kaki ke dunia mimpi malah di ganggu kunyuk satu itu.

"Anjrit. UCET. Balik dari NY babang tian jadi ganas yee"

"Udah udah nyet. Jangan ganggu monyet garang di samping gue. Lagi PMS dia" Rio melerai seraya terkekeh

Mendengar itu, Cristian melirik tajam ke arah Rio. Tangan nya dengan cepat mengemplang kepala Rio. Membuat pria sipit itu mengaduh kesakitan.

"Bener lo nyet. Cristian lagi PMS. Bisa mampus kita kalau gangguin dia ya?"

Rio mengangguk cepat mengiyakan ucapan Clark. Kemudian pria itu segera duduk di samping Rio. Tangan nya dengan cepat menuangkan vodca ke vodca tonik nya. Menegaknya dalam satu kali teguk.

Di samping Rio. Cristian kembali memejam. Tapi kali ini dia tak benar benar berniat menginjakan kaki ke dunia mimpi. Perasaan nya yang lelah lahir batin membuatnya tak bisa tidur selama beberapa hari ini. Kedekatan nya kembali bersama Anastasya membuat nya galau.

Clark menyenggol tangan Rio yang tengah memeriksa laporan keuangan Tanaka Club bulan ini. Setelah Rio menengok, pria itu segera berbisik

"Kenapa dia?" Dagu Clark menunjuk Cristian

Rio hanya mengangkat kedua bahu nya. Tak tau menahu alasan Cristian marah marah tak jelas. Padahal ini pertama kali nya juga setelah Cristian kembali ke Indonesia mereka kumpul kumpul bersama lagi di Tanaka Club.

"Ini ga ada cewek nya ya? Tck. Sekarang gua jadi berasa Homo kalau kumpul kumpul sama kalian. Si Rio insyaf ga pernah menghentak sana sini lagi. Cristian, lah dia mah emang ke nya udah jadi Homo. Ga tau lah kapan terakhir kali penis nya di puaskan goyangan pantat legit" nyinyir Clark

Di samping nya Rio hanya melirik sekilas kemudian kembali sibuk menekuni tablet nya. Memang, sejak menikah Rio sudah tak lagi menyentuh wanita wanita random. Meski hampir setiap malam dia ke Club, mengamati serta memeriksa keadaan Club tapi tak pernah sedikitpun dia tergoda untuk memuaskan dirinya dengan di sentuh jalang jalang Tanaka Club seperti dulu. Baginya, kini istri nya sudah cukup menjadi pemuas kebutuhan biologis nya. Tak perlu dia menjajal penis nya ke lubang sana sini lagi.

Dalam keadaan memejam, Cristian menjawab nyinyiran Clark

"Gua sering ko di puaskan dita. Sejak 3 tahun lalu gua cuma main sama dita"

Mendengar itu atensi Rio dan Clark tercuri. Kedua nya mengernyit. Penasaran dengan dita yang di sebut sebut Cristian. Pacar Cristian kah?

"Dita. Dita siapa?" Tanya Rio menyuarakan isi kepala nya

Cristian tersenyum. Mata nya terbuka. Dia menoleh menatap wajah wajah penuh ke- kepoan di samping nya. Lalu pria itu kembali berujar

"Dita"

"Ditangan" lanjut Cristian terkekeh geli dengan jawaban nya sendiri

"Busyet. Pantas tangan lo jadi mulus. Kebanyakan kena semprot sperma sih ya" Rio tertawa terbahak bahak seraya memegang perut nya yang hampir kram.

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang