part 51

44.1K 3.1K 315
                                    

Jika Cristian bisa bernyanyi, mungkin lagu Afgan yang ada di Mulmed cocok banget buat soundtrack part ini.

Selamat membaca. Semoga terhibur

***********

Selesai mengatakan itu. Anastasya masih lekat memandang tajam wajah di depan nya.

Di belakang mereka, Clark menarik paksa Rio untuk keluar dari appartemen. Memberi privasi pada Cristian dan Anastasya untuk berbicara.

Rio yang di seret seperti itu oleh Clark. Mau tak mau menurut. Rencana nya, mereka akan menunggu di basemant. Jika dalam satu jam Anastasya tak turun ke basemant, maka mereka akan pergi. Pulang ke rumah. Berharap ada malam menyenangkan untuk sahabat nya itu.

Bunyi bedebam pintu yang di tutup Clark tak mengusik Cristian atau Anastasya untuk berubah dari posisinya. Cristian, pria itu masih betah duduk selonjoran di bed soffa sambil memandangi wajah yang di rindukan nya selama satu bulan ini.

Begitupun Anastasya. Wanita itu masih berdiri mematung dekat soffa. Di tangan nya dia mencengkram sebuah amplop putih.

"Aku menemukan ini di meja kerja papah. Ini maksudnya apa Cris?" Ujar Anastasya seraya menunjukan amplop putih itu pada Cristian. Satu detik kemudian, wanita itu melemparkan amplop itu ke wajah Cristian.

Di perlakukan seperti itu, Cristian hanya tersenyum. Sepintas pun dia tau amplop apa yang di lemparkan mantan istri nya itu pada wajah nya. Terlihat jelas dari nama salah satu Rumah Sakit Swasta di Singapura tercetak disana. Jadi sudah jelas, tanpa membuka amplop itu pun, Cristian tau isi nya apa.

Hembusan nafas panjang keluar dari apitan bibir pria bermanik biru itu.

"Laporan kesehatan ku. Dan jadwal operasi vasektomi ku. Kenapa. Apa ada masalah untuk anda Miss Steele?"

Ya, dua minggu lalu. Cristian menyempatkan diri mendatangi Mount Elizabeth Hospital. Salah satu Rumah sakit swasta terbesar di Singapura. Guna cek kesehatan, konsultasi serta menjadwalkan operasi vasektomi nya yang akan di lakukan 3 minggu dari sekarang.

"Apa kau sudah tak waras Cristian? Dimana otak mu heh? Kamu gila, jika kamu benar benar akan memandulkan dirimu sendiri"

"Apa itu masalah untuk mu? Aku rasa, apapun keputusan ku. Apapun yang ku lakukan. Bukan lagi urusan anda Miss Steele"

"Bukan urusan ku? Kau bilang ini bukan urusan ku? Tentu saja ini urusan ku bodoh" Anastasya geram. Dia memejam, tangan nya naik menarik rambut nya sendiri.

"Kau. Kau melakukan ini demi Ray. Tapi aku ga suka kalau kau bertindak bodoh seperti ini. Kumohon, pikirkan lagi apa yang akan kau lakukan ini. Setelah vasektomi, kau tak akan pernah memiliki anak lagi Cris. Kau akan mandul. Seumur hidup mu, kau akan mandul. Apa itu yang kau ingin kan?" Lanjut Anastasya melunak

Di depan nya Cristian kembali tersenyum tipis.

"Ray itu anak ku. Darah daging ku. Jadi aku rasa, apa yang ku lakukan ini akan membuat masa depan Ray aman"

"Tak ada yang perlu aku pikirkan lagi sya. Tekad ku sudah bulat. Lagipula, sejak empat tahun lalu. Aku sudah bilang sama kamu, kalau aku tak akan pernah memiliki anak berbeda ibu. Aku tak akan pernah menciptakan Cristian kedua dalam hidup ku sya. Cukup aku yang tau bagaimana hidup menderita menjadi bayang bayang kakak tiri ku sendiri" jelas Cristian

"Tapi Cris--"

"Stop. Kalau kamu kesini cuma untuk membujuk ku agar tak melakukan vasektomi, kamu ga akan bisa sya. Kecuali. Kalau kamu mau balik sama aku. Aku ga akan pernah berfikiran untuk melakukan vasektomi. Malah aku bersedia, memiliki 10 anak pun kalau itu dengan mu, aku tak masalah. Tapi itu tak mungkin kan?"

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang