part 43

34.7K 2.7K 175
                                    


Mati matian Bella berusaha membuat Cristian agar mau kembali pada nya. Namun meski 3 tahun telah berlalu, tak ada yang berubah di antara mereka. Hubungan mereka tetap di batasi tembok tak kasat mata yang di bangun dengan sempurna oleh Cristian. Cristian tetap tak bergeming, tak memberikan sedikitpun kesempatan untuk Bella memperbaiki semua yang pernah terjadi di antara mereka. Sehingga usaha apapun yang di lakukan nya tak mendapatkan respon berarti dari pria bermanik biru itu.

Lebih lebih, sikap Cristian pada nya semakin lama semakin dingin. Semakin tak bersahabat. Semakin tak peduli pada apapun yang di lakukan oleh Bella. Bahkan mungkin di mata Cristian, Bella ini hanya makhluk tak kasat mata.

Pun setelah Bella memutuskan melanjutkan mempelajari Desaign Interior di salah satu kampus terbaik di NY, dan dengan sengaja dirinya sering pulang tengah malam, dalam keadaan mabuk berat dan di antar pria random. Tapi Cristian nampak tak terusik sama sekali.

Padahal Bella berharap, akan ada drama protectif yang di hadiahi Crsitian terhadap nya . Atau  mungkin pertunjukan rasa cemburu yang di luapkan pria bermanik biru itu, seperti ketika 4 tahun mereka berpacaran dulu. Tapi lagi lagi Bella harus menelan pil kekecewaan karena Cristian sedikitpun tak peduli.

Dan demi apapun, Bella mulai lelah. Dirinya terlampau cape untuk terus mengejar pria yang terang terangan menolak nya mentah mentah. Kesabaran nya telah habis untuk bertahan mengekang pria itu agar tetap di samping nya. Terlebih lagi rasa iba nya tumbuh semakin tinggi karena dirinya terlalu sering melihat sisi melankolis Cristian yang setiap malam selalu berdiri di balkon di temani segelas wine dengan wajah nya yang di bingkai luka.

Seperti malam ini, pria yang di cintai itu lagi lagi melewatkan malam nya memandangi gemerlap lampu dari pencakar langit di depan nya dari atas balkon rumah mereka.

Melihat itu, Bella tak kuasa untuk tak peduli. Maka, di langkah kan lah kaki nya ke arah balkon. Dia berdiri di samping Cristian.

"Cris" lirih nya pelan

Alih alih jawaban yang di dapat kan nya, Cristian malah memilih mundur, hendak meninggalkan nya sendirian.

Menyadari itu, tangan kecil nya segera meraih pergelangan Cristian. Menahan pria itu agar mau berintraksi dengan nya.

"Cris. Bisa kita bicara? Aku mohon. Aku kangen kamu. Tak bisakah kita seperti dulu. Hmm?"

"Hentikan. Jangan berharap apapun dari saya. Tolong lepaskan. Saya lelah. Saya ingin ke kamar saya. Saya ingin tidur" jawab Cristian dingin dengan wajah datar. Selanjutnya pria iti bahkan menghentakan tangan nya agar terlepas dari genggaman Bella.

Tapi Bella tak kehilangan akal. Wanita itu segera memeluk tubuh Cristian dari belakang. Di benamkan wajah nya di punggung kokoh Cristian. Bella tak kuasa untuk tak menangis, dia sangat merindukan Cristian. Terlalu merindukan nya, sampai sampai hampir setiap malam dia dengan gila nya selalu mondar mandir di depan pria itu dengan hanya memakai lingery, bahkan kadang telanjang bulat. Berharap pria itu akan tergoda oleh nya dan khilaf dengan berlari ke arah nya. Tapi, Cristian tak pernah memandang nya sedikit pun.

Hati pria itu benar benar telah di penuhi Anastasya. Tak ada lagi celah untuk nya masuk ke dalam hati pria itu. Lantas jika seperti itu, apa yang Bella bisa harapkan lagi dari Cristian? Selama apa dia harus menunggu agar Cristian bisa membuka hatinya untuk Bella?

"Tolong. Lepaskan!!"

"Gak mau" jawab wanita itu dengan suara nya yang terisak

"Aku mohon Cris. Aku mohon, kasih aku kesempatan sekali lagi. Tolong buka hati kamu buat aku. Tak bisakah kita seperti dulu?"

Cristian mulai kesal. Lagi lagi, permintaan tolol seperti itu harus di dengar nya dari Bella. Padahal sudah jelas, Cristian tak akan pernah bisa membuka hati nya untuk siapapun lagi. Baik Bella, atau wanita manapun di luaran sana.

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang