part 3

86.8K 3.7K 69
                                    

Author mau bilang makasih makasih makasih lagi buat yang mau baca cerita absurd ini.

Mohon maaf juga jika typo bertebaran dimana-mana, dan ceritanya ga asik, ga singkron, ga jelas, ga nyambung, bikin kening readers ngerut ga ngerti sama ceritanya yang gaje 😂😂😂😂

So lanjut saja ya, selamat membaca readers yang super kece 😚

************************************

Di ruang bersalin Rumah Sakit Harapan Kita, seorang dokter obgyn sedang sibuk menghacting vagina (menjahit bagian vagina yang sobek) ibu yang baru saja melahirkan.

Sesekali ia melirik ke arah kirinya, dimana terdapat bidan-bidan yang menjadi asistenya sedang sibuk membersihkan, menimbang berat bayi, mengukur lingkar dada,kepala dan tinggi bayi yang baru lahir tersebut.

Ruangan bersalin ini memang bersatu dengan ruangan tempat penerimaan bayi baru lahir dan hanya di pisahkan oleh sekat gorden berwarna biru muda yang hanya menutupi bagian dada hingga paha pasen, sedangkan kepala pasen masih dapat melihat aktivitas bidan-bidan yang sedang mengurus bayi mereka yang baru melihat dunia.

Bukan tanpa sebab, ruangan ini di desain seperti itu. Semua ini agar pasen teralihkan fokusnya untuk memperhatikan bayinya sedangkan dokter obgyn di bawah sana sedang sibuk merekontruksi bagian inti pusat tubuh si ibu.

Yakali, si ibu mau membiarkan lubang vagina nya menganga lebar tanpa di perbaiki?

Suami nya bisa kabur cuy!!!!

Pintu tiba-tiba terbuka, menampilkam sosok tampan, dengan tubuh tegap tinggi,dada bidang, dan sangat semakin keren dengan jas putih yang membalut tubuh nya dengan stetoskop yang menggantung di lehernya

"Pagi sya" ucap dokter Alex Hirano, salah satu dokter anak di rumah sakit ini menyapa dokter obgyn yang tak lain adalah Anastasya Steele

"Pagi juga dok" balas tasya tersenyum manis

"Bayi nya saya periksa dulu ya bu.. pak" ucap Alex ramah pada ayah dan ibu si bayi

" iya dok" jawab mereka bersamaan

Alex terlihat sibuk memeriksa sang bayi dengan stetoskopnya kemudian menyuntikan vit K dan imunisasi pertama bayi tersebut

"Tumben dok jam segini udah visite?" Tanya tasya dengan mata yang hanya sekejap melirik alex di sela-sela pekerjaanya menjahit vagina

" baru beres jadi kru SC nih sya" jawab alex yang selalu memanggil Anastasy dengan nama panggilan nya tanpa embel embel dokter di depan nya, mungkin karena tasya adalah juniornya meski mereka berbeda statse.

Tasya hanya mampu beroh ria menanggapi ucapan alex

"Bu Pak, bayinya sehat ya, saya juga sudah memberikan imunisasi pertamanya dan saya juga sudah memberikan suntikan untuk pencegahan perdarahan di otak, besok saya periksa lagi bayinya ya" jelas alex ramah yang di jawab anggukan oleh orang tua si bayi dan ucapan terimakasih

Tasya melirik ke arah alex, dan hati nya kesal setengah mati saat mendapati bidan bidan yang menjadi asisten nya tersebut terlihat benar-benar berusaha mencari perhatian Alex.

Wajar sih, di rumah sakit ini dokter muda yang masih menjomblo dan belum menikah tinggal Tasya dan Alex. Sedangkan poli kandungan dan poli anak isinya bidan semua, sudah pasti mereka akan lebih tertarik untuk ganjen terhadap Alex.

"Sya, Kamu habis ini praktek ya? Nanti saya belikan sarapan ya"

"Sebelum saya praktek nanti, kaya nya saya masih sempet beliin sarapan buat kamu."

"Bubur ayam mang adis kan ya?"

Tanya Alex yang sontak membuat para bidan di ruangan bersalin mendengus kesal.

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang