satu

4.5K 120 11
                                    

"Bukankah datang lalu pergi itu menyakitkan?"

[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)

Sesosok gadis mungil terlihat sedang menikmati jus alpukat dan kentang goreng yang sengaja dipadukan dengan saos tomato, dengan iringan rintihan hujan yang suaranya kian terdengar jelas diatas atap.

"Rachel?enak banget yah hidup lo?" ucap seorang lelaki.

Gadis itu terdiam sejenak menatap sumber suara yang mengeluarkan kalimat tadi, kemudian kembali melanjutkan aktifitas makannya. Sedangkan lelaki yang baru memanggilnya hanya tersenyum sinis.

"Baju gue udah ada belom?" tanya gadis itu seakan cuek dan tetap fokus pada makanan didepannya.

"Nih baju,rok,rompi dan kaos kaki lo. Lo berutang budi sama gue" ucap lelaki itu judes.

Gadis dengan sepatu sneakers bertali hijau tua menggunakan gelang berwarna coklat biru yang hampir sama dengan gelang yang digunakan oleh lelaki didepannya, Rachel memilih berdiri. Jiket hitam dan rok diatas lutut berwarna hijau tua yang ia padukan dengan topi bundar membuat semua orang berfikir bahwa gadis itu memiliki selera fashion yang tinggi.

"Lo gak lupakan sama pesanan gue?" Bisik Rachel setelah berjalan mendekati lelaki didepannya.

Tak ada jawaban.

"Kok diam aja?" tanya Rachel lagi.

Lelaki itu lalu mengangguk pasrah.

"Ada?" tanya gadis itu sekali lagi. Dan lelaki itu mengangguk lagi.

Gadis mungil itu kemudian memeluk dan mencubit pipi kenyal dan mulus milik lelaki tampan didepannya.

"Sini, duduk sini" ajak Rachel.

Sedangkan lelaki itu hanya terdiam melihat sinis kelakuan sahabatnya, dan ikut duduk tanpa melepas penglihatan tajamnya.

"Mau pesan apa?" tanya Rachel.

Lelaki itu hanya terdiam, masih dengan tatapan sinis.

"Iya,gue yang bayarin" ucap Rachel kemudian, seolah mengerti maksud dari tatapan sinis Kevin.

"Beneran nih?" tanya Kevin, dengan nada yang mulai bersemangat.

"Hmmmm" jawab Rachel kemudian mengangguk.

Lelaki tadi mulai memanggil pelayan yang ada di cafe tersebut.

"Pesan apa mas?"

"Yaela, yang datang kok pelayan cowok, guekan manggil yang cewek" protes Kevin tak terima. Pelayan disalah satu cafe itupun hanya terdiam sambil menahan tawanya.

"Modus banget sih lo" ucap Rachel.

Gadis mungil itu kembali membuka buku menu yang ditawarkan oleh pelayan tadi. Rintik-an hujan, serta omelan lelaki dihadapannya masih terdengar beriringan ditelinga Rachel.

Kevin Ahmad, sahabat Rachel sejak kecil, mereka awalnya berteman karna kedua orangtuanya bertetangga. Sayangnya, keluarga Kevin pindah rumah, tapi itu tidak membuat persahabatan mereka bubar.

"Gini mas,aku pesan mie gorengnya 2,yang satu pedas yang satunya nggak, yang nggak pedas itu gak usah ditambahin kecapnya, yang pedas itu nggak pake daun sup tapi sayurnya sama bawang gorengnya dibanyakin,yang nggak pedes itu sayurnya dikurangin, terus nggak pake bawang goreng tapi daun sopnya dibanyakin" jelas Rachel sambil memberikan buku menu.

"Pake daun bawang gak mba?"

"Oiya, dua duanya gak pake daun bawang yah." Jawab Rachel kemudian.

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang