"Mungkinkah Kau telah Berhasil Masuk ke Hatiku"
[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)
Hari ini begitu cerah, Namun berbeda dengan perasaan Rachel. Gadis itu hanya mengurung badan dibawa besarnya selimut.
"Selamat pagi tuan Putri" ucap Kevin mengagetkan gadis itu.
"Hai, morning too" jawab gadis itu dengan suara lesu.
"Waduh, nih anak rupanya sakit beneran. Padahal dibelakang piring lagi numpuk"
"Nggak lucu tau" jawab gadis itu tanpa memutuskan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Bangun, nih lo sarapan dulu"
"Nanti aja"
"Nanti nanti, bisa bisa ini buburnya jadi dingin lagi. Ini buatannya Putra loh, kalo masak, dia jagonya."
Gadis itu langsung terbangun, ia tak peduli, rambutnya acak acakan, wajahnya yang lesu dan bibirnya yang kering dan pucat.
"Ciee .. ada yg diam diam naksir nih sama sepupu gue" celetuh Kevin senyum senyum sendiri.
"Apasih emang gue lapar kok"
"Tapi kan tadi lo mau makannya nanti. Pas gue sebut namanya Putra, langsung bangun"
"Itu bukan karna nama sepupu lo,tapi karna gue tau klo yang lo bawa itu bubur. Dan lo tau kalo gue suka banget sama itu" jelas Rachel.
"Bohongkan?" tanya Kevin dengan nada menggoda.
"Terserah lo aja deh. Air minum gue mana?" Ucap Rachel yang terlihat mengalah dan pasrah.
Kevin memandang gadis didepannya sambil tersenyum dan memberikan gadis itu segelas air minum.
"Mau gue colok matanya?" Tanya gadis itu lantas membuat Kevin mengalihkan penglihatannya.
"Lo darimana aja semalam sama Putra?"
"Gak kemana mana" jawab Rachel singkat lalu menyantap makanannya
"Terus kenapa cewek kuat kaya lo bisa sakit?"
"Ciee perhatian nih lo sama gue" ucap Rachel sambil mengedipkan matanya sebelah.
"Yah nggak juga sih. Soalnya kan kemarin, gue juga ngajak lo jalan sambil ngejemput mama, tapi lo nolak" wajah cemberut kini dipasang Kevin.
"Yah nggak gitu. Gue cuman kasihan aja gitu. Soalnya dia nggak diijinin sama Oma keluar kalo gue gak ikut" jawab Rachel sambil memberikan tatapan meyakinkan untuk diterima Kevin.
Kevin terlihat berfikir sambil menatap Rachel. Rachel juga membalas tatapan itu, bahkan ia menatap Kevin dengan tatapan genit.
"Najis banget iyuh" ucap Kevin.
"Tapi sayang kan" ucap Rachel sambil mendekati sahabatnya itu dengan tatapan genit lagi.
Namun kali ini, Kevin hanya terdiam tak merespon. Rachel pun menghentikannya, ia mulai tersadar jika yang ia lakukan tadi sama sekali garing.
"Gue keluar dulu bentar"
"Keluar aja" ucap Rachel singkat.
"Eh itu bubur sebenarnya tadi mau dibawaiin langsung sama Putra. Tapi karena dia ada urusan mendadak tadi pagi, terus lo nya belum bangun, dan dia gak tega bangunin lo. Jadi dia nyuruh gue" ucap Kevin tanpa ekspresi kemudian meninggalkan Rachel.
Setelah melihat Kevin menutup pintunya, Rachel mulai tersenyum.
"Ciee senyum sendiri" ucap Kevin tiba tiba membuka pintu. Rachel hanya melempar bantal kecil, membuat Kevin kemudian berlari.
Flashlight
Angin malam masih menunggu siapapun yang penasaran dengan langitnya.
Rachel, gadis manis itu sedang duduk di balkon sambil melihat bintang. Sesekali , ia meneguk kopi hitam yang sengaja ia buat tak begitu manis .
"Rachel?"
Suara itu begitu mengagetkan Rachel. Seketika itu, ia langsung berbalik.
"Eh Putra" jawab Rachel sambil tersenyum.
"Ngapaiin lo sendirian disini?bukannya lo sakit?"
"Duduk aja, nggak gue udah baikan kok"
"Suka minum kopi juga?"
"Mmm"
"Btw makasih yah untuk buburnya tadi" ucap Rachel kemudian menatap lelaki disampingnya.
"Itu doang kok, sama sama deh" ucapnya tersenyum.
Putra kini sibuk mencari sesuatu yang berada dikantong celananya.
"Put?"
"Mm?knapa Hel?" Jawab lelaki itu masih sibuk membuka kotak Rokok.
"Gue anti sama asap rokok" .
Putra yang baru saja ingin menyalakan api rokoknya langsung tersenyum, kemudian melempar sebungkus rokok itu.
"Kok lo buang semua?"
"Emang lo anti sama satu asap rokok doang?"
"Lo kan bisa ditempat lain"
"Nggak,oma juga gak suka baunya" .
Mereka berdua menghabiskan malam duduk berdua dan akhirnya meninggalkan langit dengan bintangnya yang berkilau.
JANGAN LUPA VOTE YAH CINTAKU❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Historia Corta|COMPLETED|👌 "Ini berarti kamu akan nyakitin dua hati sekaligus" "Maksudnya?" tanya gadis itu sambil menatap lelaki dihadapannya. "Yg pertama, kamu bakal nyakitin hati Erick, karena kamu nggak ngehargain kehidupan yg selama ini dia perju...