"Aku Bahagia. Namun, Setengah Hatiku Tertinggal"
[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)
"Bapak? Saya mau minta persetujuan dari wali pasien"
"Persetujuan apa suster?"
"Operasi anak bapak"
"Operasi?"
"Iya pak. Selamat, anak bapak telah menemukan pendonor yang cocok"
"Siapa sus?" Tanya lelaki itu dengan rasa syukur yg terpancar dari sudut matanya.
"Silahkan ikut saya pak, untuk membicarakannya dengan dokter"
Kebahagiaan kini mulai terpancar diwajah Mama Rachel, ia bersyukur bahwa gadisnya itu masih diberi kesempatan untuk melihat lagi.
Operasi sudah dimulai, dan semua keluarga gadis itu sudah menunggu.
"Putra?"
"Lo kok gak ngasi tau gue?"
"Gue panik banget" jawab Kevin masih dengan raut yang khawatir.
"Itu orangtuanya Rachel?"
"Iya"
"Hai om.. tante" ucap Putra sambil tunduk mencium kedua tangan sesosok orangtua yang kini masih cemas.
"Saya Putra. Temannya Rachel, sepupunya Kevin"
"Oiya nak, tolong doain Rachel yah?"
"Pasti om"
Setelah lama menunggu. Dokter akhirnya keluar menyatakan bahwa operasinya berjalan dengan lancar.
"Operasinya selesai. Pasien masih bekum sadar. Tolong biarkan dia istirahat dlu"
"Makasih banyak dok"
Kebahagiaan kini dirasakan oleh lelaki yg sudah jauh jauh datang itu.
"Tante sama Om, istirahat aja dulu. Biar Putra sama Kevin yang jagaiin Rachel disini."
"Om percayaiin semuanya sama kamu"
"Oke siap om"
Kevin dan Putra memilih duduk disamping Rachel yang sedang terbaring.
"Siapasih yang ngelakuiin ini sama lo?" tanya Kevin kepada orang yang tak sadarkan diri itu.
Tak lama setelahnya,Kevin mulai berbaring disofa yang sudah disediakan sebagai fasilitas rumah sakit.
Putra pun perlahan menutup matanya dengan posisi duduk dan kepalanya ia biarkan disamping tangan Rachel.
"Erick.. Erick"
"Jangan bergerak dulu hel,perban mata lo belum dibuka" ucap lelaki yang berada tepat disebalah Rachel.
Putra mulai panik, sesaat setelah mendengar suara Rachel. Kini, gadis itu sedang memegang erat tangannya.
"Kamu erick yah? Jangan tinggalin aku. Aku mohon" ucap gadis itu dengan lemah.
Putra menyadari,gadis itu sedang menganggap dirinya sebagai orang lain.
Putra hanya membelai rambut gadis itu dengan rasa bingung.
FlashlightSaat yang paling ditunggu tunggu. Perban mata Rachel akan dibuka. Semua datang, selain Erick dan putra, lelaki yang kemarin menemaninya.
Kevin tampak khawatir, ia tak sabar ingin melihat sahabatnya itu sembuh.
"Silahkan buka matanya, sedikit demi sedikit"
Perlahan, namun pasti, gadis itu mulai membuka matanya. Semua orang menunggu reaksi gadis itu.
"Ma,aku bisa ngeliat"
"Ini berapa?" ucap dokter sambil menaikkan jari telunjuk dan tengahnya.
"Dua"
"Oke silahkan ikuti gerak tangan saya"
"Oke sepertinya mata itu cocok dan dapat beradaptasi dengan kamu. Selamat yah"
Mama Rachel kini memeluk putrinya itu, tangisan haru mulai terjadi. Ayah Rachel mencium putrinya dengan perasaan lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Short Story|COMPLETED|👌 "Ini berarti kamu akan nyakitin dua hati sekaligus" "Maksudnya?" tanya gadis itu sambil menatap lelaki dihadapannya. "Yg pertama, kamu bakal nyakitin hati Erick, karena kamu nggak ngehargain kehidupan yg selama ini dia perju...