sepuluh

941 38 0
                                    

"Jatuh cinta (lagi)?"


[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)

Terlihat banyak orang, gadis gadis cantik dan juga lelaki yang masing masing ditemani dengan motornya. Rachel sudah bisa menebak, ini tempat Putra selalu balapan.

"Kiraiin lo gak bakal datang" ucap seseorang setelah Putra memberhentikan motornya.

"Datanglah. Masa gue ketinggalan"

"Wah asik . Ininih yang gak bisa kita dapatin dari orng lain. Semangatnya." Ucap lelaki itu lagi. Dan Putra hanya membalas dengan senyuman.

"Cantik juga tuh. Siapa?pacar baru?gebetan?atau emmm?" Tanya lelaki itu lagi.

"Lo mau?"

"Boleh sih"

"Yaudah"

"Oke"

Semulanya, Rachel mengira bahwa dirinya akan dijual oleh lelaki dingin yang membawanya ketempat ini. Namun, kecurigaannya itu ia sembunyikan atau bahkan ia buang setelah menyadari bahwa Putra bahkan tak menyuruhnya turun dari motor.

Tak berapa lama setelah itu, Rachel kembali dibikin panik, ketika lelaki yang membawanya masuk dalam arena balapan. Motornya yang tnggi, membuat Rachel agak susah untuk loncat dan melarikan diri.

"Pegangan yang erat"

"Kita mau ngapain?lo mau bawa gue kemana lgi?" Tanya Rachel panik.

"Ini masalah hidup dan mati lo"

"Nah kok gue?"

Putra sama sekali tak menghiraukan pertanyaan Rachel. Putra kini mempersiapkan energi untuk memicu motor ninjanya itu.
Sebenarnya ini tak begitu sulit baginya, hanya saja ini pertama kalinya ia membawa seorang gadis dalam arena balapan.

Perempuan seksi sekaligus cantik telah bersiap dihadapan beberapa jejeran motor ninja dan sekarang memberikan kode untuk memulai.
Putra memacu kecepatan motornya . Sedangkan Rachel hanya bisa menarik jiket yang digunakan Putra sambil memejamkan kedua matanya.


Flashlight

Tampak dipinggir jalan, seorang gadis terlihat berjongkok . Rachel, dengan rambut yang sudah terikat, ia berusaha mengeluarkan semua yang menjanggal dan sedari tadi meminta keluar.

Putra membawakannya air mineral . Kemudian memilih menunggu gadis itu dimotornya.

Rachel merasa sangat sial. Malam ini ia begitu merasa sedih ditambah masuk angin yang menyebabkan ia muntah hingga berkali kali.

"Lo tuh cowok paling jahat yang pernah gue temuin di muka bumi ini" teriak Rachel yang membelakngi Putra.

Putra telah mempersiapkan dirinya sejak awal.

"Maafin gue"

"Gue bahkan gak tau gue salah apa. Sampe lo tega ngejadiin gue bahan taruhan. Gue udah cukup menderita dan lo membuat itu makin menjadi jadi. Gue cuman pengen dekat sama lo. Itu krna lo sepupunya sahabat gue,gue kira lo bakal ramah sama gue, ngerespon gue dengan baik. Dan ketika gue ngira ini awal yang baik untuk pertemanan kita, lo malah ngelakuiin ini. Apa gue terlihat gak punya nilai di mata lo? Lo harus tau kalo gue masih punya harga diri" ucap Rachel panjang lebar, air matanya perlahan mulai menetes. Putra hanya menatapnya terpaku. Entah ia merasa bersalah atau merasa kasihan. Lelaki itu sangat sulit ditebak.

Rachel tak sengaja mengeluarkan muntahnya lagi. Kali ini, sangat banyak. Hal pertama yang putra lakukan adalah memijit leher gadis itu. Meski ia merasa sedikit jijik walau hanya mendengar suaranya, tapi ia sangat berat meninggalkan gadis itu.

"Pulang yuk" ucap Rachel sambil menangis.

"Bukannya lo marah sama gue?"

"Emang"

"Terus?"

"Yah lo udah bawa gue. Jadi lo harus nganterin gue pulang juga"

"Jadi lo masih marah sama gue?" Tanya Putra.

"Ya masih lah"

"Maaf deh"

"Ayo pulang" ucap Rachel singkat.

Hal yg mengejutkan terjadi . Tampak Putra mendekati Rachel. Gadis itu tak melakukan perlawanan. Putra membuka jiketnya dan kemudian memakaikan gadis dihadapannya itu. Rachel masih diam membeku, ada kenyamanan yang dia rasakan,meski sebelumnya lelaki itu membuatnya menangis.

Rachel masih terdiam, dan tanpa sadari air matanya keluar. Mungkinkah sekarang hatinya sudah terbuka?

"Maafin gue yah"

"Mmm. Gakpapa" jawab Rachel spertinya sudah merasa luluh. Putra menghapus air mata gadis dihadapannya dan juga membersihkan sudut bibir tipisnya dari sisa muntah tadi.

"Ayo" ucap Putra

Rachel menaiki motor Putra. Dan Putra kini lebih santai mengendarai motornya.


Flashlight

Mereka berdua beriringan memasuki rumah. Karna kebetulan kamar mereka juga berseblahan.

Kevin dan mamanya masih belum pulang. Sebelum masuk, sekali lagi Putra menyampaikan permohonan maafnya.

"Rachel?maafin gue yah"

"Nggk papa, harusnya gue yang minta maaf karena udah marah marah gak jelas"

Putra membalas dengan senyuman.

"Put?btw makasih yah. Hari ini gue senang banget".

Putra mebalas dengan senyum manis.

Keduanya kini memasuki kamar masing masing.

Putra dan Rachel

Putra dan Rachel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai?jangan lupa di vote yah, makasih❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai?jangan lupa di vote yah, makasih❤❤❤❤

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang