"Pernah gak? Kamu takut sama seseorang yang berusaha masuk kehatimu yang sebenarnya hati itu sudah terkunci rapat"
[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)Hari semakin petang. Suasana begitu sepi. Ratih sedang tidak dirumah, wanita itu mempunyai banyak urusan, salah satunya urusan dengan orangtua Putra.
Putra dan Kevin sendiri belum terlihat sejak pamitan untuk bermain basket. Rachel memutuskan untuk membersihkan dirinya setelah membantu Oma didapur. Sedangkan Oma, masih sibuk menyiapkan makanan diatas meja makan.
"Mmm. Makanan Oma aromanya sampe diluar" ucap Kevin dan Putra sambil memegangi bola basket.
"Sana pergi mandi"
"Siap Oma sayang" ucap Kevin kemudian menyium pipi kiri wanita tua itu.
"Putra, kamu juga sana mandi"
"Bentarlah Oma"
"Mau Oma mandiin?"
"Apasih Oma" ucap Putra kemudian mengambil satu tempe goreng diatas meja kemudian mencium pipi kanan Omanya itu lalu barlari.
"Putra, awas yah" teriak Oma
"Putra sayang Oma"
Flashlight"Kapansih makannya Oma?" tanya Putra sudah tidak sabar lagi. Tau sajalah, orang yang selesai berolahraga akan membutuhkan setidaknya dua kali energi.
"Kita tunggu Rachel turun dulu"
"Anak gadis mandinya lama banget" ucap Kevin pasrah.
"Yah emang harus gitu"
"Daripada elo mandi kebo" ucap Putra.
"Anjir" balas Kevin tanpa suara. Omanya akan marah jika mendengar kalimat seperti itu keluar dari mulut cucunya.
Kevin, Oma dan Putra dengan sabar menunggu kedatangan Rachel dimeja makan.
"Hai?good night" sapa Rachel.
"Cepetan. Lapar nih" ucap Kevin
"Hubungannya sama gue?"
"Lo ditungguin sama Oma" ucap Putra judes.
Rachel masih tak menyangka. Putra mulai mengajaknya bicara. Ia bahkan menuruni tangga dengan rasa tidak percaya.
"Makan yeh"
"Doa dulu" ucap Oma
"Sipp Oma" jawab kedua lelaki itu bersamaan.
Jangan lupa vote yah❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Cerpen|COMPLETED|👌 "Ini berarti kamu akan nyakitin dua hati sekaligus" "Maksudnya?" tanya gadis itu sambil menatap lelaki dihadapannya. "Yg pertama, kamu bakal nyakitin hati Erick, karena kamu nggak ngehargain kehidupan yg selama ini dia perju...