delapanbelas

963 40 1
                                        

"Hanya Harapan Lagi?"


[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)

Putra terlihat sibuk mempersiapkan bubur yang akan dibawakannya untuk Rachel.
Fikirannya kembali teringat tentang apa yang dikatakan gadis itu semalaman.


Flashlight

Putra mulai memasuki ruangan tempat Rachel dirawat. Kehadirannya membuat semua orang tersenyum.

"Putra?"

"Hai tante?om?" Ucap Putra sambil meraih tangan sepasang suami istri itu.

"Kevin?"

"Hei kevin?" Ucap Putra

"Kenapa hel?"

"Gue lapar nih"

"Oh haha, lo kode gue,yaudah ini gue peka"

Mama dan Ayah Rachel hanya tertawa kecil.

"Oke, mama sama Ayah keluar dulu. Ngurus administrasi dan obat kamu"

"Gue juga pamit bentar yah hel, soalnya ada urusan penting"

"Tinggalin aja gue"

"Ada gue kok"  ucap Putra kemudian trsnyum.

"Ciee"

"Apasih ma?"

"Hati hati yah sayang"

Semua orang telah berlalu pergi, kecuali lelaki yang sudah mempersiapkan bekal untuk gadis yang baru saja mendapatkan penglihatannya kembali.

"Mau makan?"

"Mmm"

Gadis itu langsung menikmati santapannya.

"Lo yang buat?"

"Kenapa?enak?"

"Nggak,ini kurang garam"

"Yah"

"Tapi enak kok"

"Btw, gue bakal pindah dijakarta, gue bakal satu sekolahan sama lo, dan nepatin janji gue"

Rachel terlihat tersedak, lelaki didepannya menyadari itu, dan memberikannya sebotol air minum. Ia sudah tahu perihal pindahnya dari Kevin kemarin. Janji? Jadi lelaki itu serius dengan ucapannya dicububur waktu itu?haha lucu sekali bagi Rachel.

"Oke gue nggak bahas itu lagi. Kok lo bisa kaya gini?"

"Guee mmm.mmm.."

"Lo kenapa?"

"Waktu itu gue lagi nunggu seseorang, dan gue ditabrak dan setelah itu gue gak ingat lagi"

"Erick?" tanya Putra

"Lo tau darimana?"

"Lo pernah cerita ke gue"

"Udah lupaiin aja"


Flaslight

"Erick?"

"Erick?"

"Erick?"

Terdengar suara teriakan dari salah satu kamar yang ada di RS.
Malam kian larut, suasana dingin semakin terasa. Teriakan gadis itu membangunkan orang yang menjaganya.

"Sadar hel" ucap Kevin

"Mama mana?"

"Pulang bentar"

"Vin gue mau minum"

"Putra?tolong ambilin air minum" ucap Kevin lagi.

"Nih" ucap Putra sambil memberikan Rachel segelas air putih.

"Gue barusan mimpi,kalo Erick bakalan ninggalin gue lagi, Vin"

Kevin hanya terdiam. Putra juga ikut membisu. Sementara gadis itu masih menangis. Putra memilih mendekatinya, kemudian menenangkannya dengan cara menepuk pundak gadis itu.
Rachel menikmati itu. Ia kini mulai menyandarkan tubuhnya ke sandaran Putra. Putra akhirnya memeluk gadis itu dan berusaha menenangkannya.

 Sementara Kevin hanya terdiam menatap sahabat wanitanya itu.

"Udah. Semua bakal baik baik saja" ucap Putra setelah beberapa lama. Tak ada respon yang diperlihatkan gadis itu, ternyata gadis itu mulai tertidur dipelukan Putra.


Flashlight

Putra masih dengan gaya sebelumnya. Rachel masih tertidur dipelukannya. Lelaki itu tak tega membangunkannya.

"Lo gak capek gitu terus?"

"Husst, jangan berisik. Daripada dia bangun?"

"Ini udah 2 jam loh Put" ucap Kevin yang terlihat begtu lelah.

"Kayanya gue beneran suka sama dia"

"Bagusdeh. Semoga aja lo bisa buat dia ngelupaiin, Erick"

"Erick?"

"Erick itu mantan pertama dia"

"Mantan pertama?"

"Mmm, atau mungkin cinta pertama"

"Ternyata gue punya saingan"

"Dan saingan lo berat"

"Apapun itu gue pasti bisa" jawab Putra dengan percaya diri.

"Putra?lo harus siap siap. Karena saingan lo itu orang yang gak disini lagi"

"Maksud lo?"

"Erick udah didunia lain Putra. Dia adalah orang yang donorin matanya untuk Rachel. "

"Tunggu, Erick yang selalu dimimpiin Rachel itu?"

"Put?gue mohon lo jangan kasi tau dia dulu. Kita nunggu waktu yang tepat aja. "

Semoga suka yah, jangan bosan vote terus, makasih❤❤

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang