|COMPLETED|👌
"Ini berarti kamu akan nyakitin dua hati sekaligus"
"Maksudnya?" tanya gadis itu sambil menatap lelaki dihadapannya.
"Yg pertama, kamu bakal nyakitin hati Erick, karena kamu nggak ngehargain kehidupan yg selama ini dia perju...
"Oma?Putra mau keluar dulu sama temen . Inikan malam minggu, malamnya anak muda" ucap Putra merayu.
"Nggak" jawab wanita tua itu singkat.
"Ayolah Oma,Putra gak lama kok"
"Oma gak mau tau. Oma gak mau kamu balap balap dijalan" ucap Oma lagi.
"Nggak deh"
"Oma gak percaya"
"Oma harus percaya" ucap Putra sambil terus meyakinkan wanita tua yang begitu ia sayang.
"Yaudah. Kamu Oma ijinin, tapi Rachel harus ikut" ucap Oma kemudian.
"Tapi inituh gak cocok buat Rachel Oma. Ini gak cocok buat anak cewek . Lagian diakan juga bisa minta tolong sama Kevin kalo emang mau keluar. Gak perlu ngeberatin Oma ataupun Putra" jawab Putra merasa tidak enak.
"Oma gak merasa keberatan kok, inikan malamnya anak muda, Rachel juga masih muda"
"Oma sih nggak, tapi Putra merasa keberatan"
"Yasudah, kalo kamu gak mau"
"Oma kok jahat" ucap Putra cemberut.
"Emang" jawab oma tersenyum.
Flashlight
"Rachel?" Ucap Putra sambil mengetuk pintu kamar yang terbuat dari kayu itu.
"Hai?" jawab Rachel tak percaya.
"Mau keluar jalan gak?" tanya Putra to the point. Tanpa basa basi.
"Ha?"
"Oma gak ngijinin gue kalo lo gak ikut . Jadi gue harap lo mau ikut"
Rachel hanya mengangguk tidak percaya, ia masih tertegun melihat tingkah laku lelaki yang kemarin masih dingin padanya . Setelah cukup lama menunggu dimotornya. Rachel akhirnya datang, memecah kesabaran Putra.
Menggunakan rok selutut, baju kaos serta sneaker biru tuanya. Rambutnya ia biarkan terurai. Dengan jam dan sebuah karet gelang pada pergelangan tangan kirinya.
"Sorry, udah nunggu lama" ucap Rachel memulai pembicaraan.
"Gakpapa. Ayo" ucap Putra tanpa melihat gadis cantik itu sedikitpun dibelakangnya.
"Gimana caranya nih gue naik?" tanya Rachel langsung membuat lelaki diatas motor itu berbalik.
Butuh beberapa waktu untuk Putra berfikir sebelum akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Sini gue bantuin lo naik, pegang tangan gue aja" ucap lelaki itu sambil memamerkan tangan kirinya.
Rachel masih tak percaya, ia bahkan gugup sekali, untung saja lelaki itu sedang memalingkan wajahnya kedepan, jadi ia tak perlu repot repot memerhatikan wajah Rachel yang mulai canggung.
Motor berjalan dengan begitu kencangnya. Membuat Rachel ketakutan saja, untungnya dia sudah pernah naik motor waktu smp ketika dibonceng Kevin, jadi ia tak perlu lagi merasa begitu jantungan.
Flashlight
Rachel merasa gelisah, sepertinya ia salah kostum mengingat udara dikota ini sangat dingin.
"Kita kemana?" tanya gadis itu.
"Ikut aja" jawab Putra singkat.
Setelah cukup lama mengendarai motornya. Putra merencanakan untuk memberhentikan motornya ditempat yang tak jauh lagi.
Flashlight
Rachel siap pergi dengan Putra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.