Bughhh!
Bughhh!
Bughhh!
Bughhh!
Bughhh!
Lima tonjokan yang sangat kencang dari Dave mendarat sempurna diwajah dan perut Mark, hingga cowo itu mengiris pelan sambil memegang perut dan ujung bibirnya yang berdarah.
"Dave cukup!!" teriak Clara dan menghampiri Mark dengan panik.
"Lo! Jauhin Clara!" ucap Dave sambil menunjuk Mark dan menghiraukan ucapan Clara.
"Ga akan." ucap Mark sambil tersenyum sinis.
"Stop!" teriak Clara sambil menangis saat Dave ingin melayangkan tinjunya lagi pada Mark.
"Mark tuh ga salah apa-apa! Lo mending urusin pacar lo si Sandra itu sana!" teriak Clara sambil menangis dan membantu Mark berjalan dengan susah payah menuju UKS, meninggalkan Dave sendirian.
"Arghhh! Shit! Dia salah paham! " ucap Dave sambil mengacak rambutnya frustasi.
xxx
"Lo kok ga lawan aja sih tadi? Kan jadinya ga bakal separah ini." Clara meringis saat melihat luka Mark yang cukup parah.
"Males." jawab Mark.
"Aneh lo, ya udah gua obatin ya." Clara segera mengambil kotak P3K dan mengobati Mark dengan hati-hati.
"Aww.. Sakit Ra, pelan-pelan." ringis Mark saat Clara mengobati luka diwajahnya.
"Ini udah pelan, bawel." ucap Clara sambil terus mengobati Mark.
'Gua ga nyesel jatuh cinta sama lo, walaupun sakit' , batin Mark.
"Nah selesai." ucap Clara riang setelah selesai mengobati luka Mark.
"Makasih." ucap Mark sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Ga usah makasih, selow aja kali, kan itu gunanya sahabat, selalu ada saat sahabatnya butuhin." ucap Clara sambil tersenyum. Sedangkan yang diajak bicara hanya mengeluarkan fake smile nya.
"Btw sorry ya, gara-gara gua lo jadi babak belur gini." ucap Clara merasa bersalah.
"Bukan salah lo." jawab Mark sambil mengubah posisinya menjadi tertidur membelakangi Clara.
"Tapi tetep aja gua merasa bersalah." ucap Clara.
"Lupain aja." ucap Mark datar. Entah mengapa tiba-tiba saja ia merasa badmood.
"Ya udah lo tidur aja dulu, gua ke toilet bentar, ntar gua balik lagi." ucap Clara dan segera melangkahkan kakinya keluar dari UKS.
"Kapan lo bisa peka kalo gua sebenernya suka sama lo, Ra." lirih Mark pelan. Tanpa ia sadari, Clara masih dapat mendengar ucapannya karna gadis itu sebenarnya belum benar-benar keluar dari UKS.
'Mark suka sama gua?' , pikir Clara dan tak butuh waktu lama ia pun segera keluar dari UKS dan menutup pintu UKS dengan sangat pelan, tanpa menimbulkan suara.
'Rooftop sepi kali ya?' , batin Clara.
Ia memang berbohong pada Mark saat mengatakan bahwa ia ingin ke toilet, padahal tidak. Ia hanya ingin keluar sebentar mencari udara segar karna tadi tiba-tiba saja ia merasa suasananya menjadi awkward.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Or Ketos ✔
Teen Fiction[COMPLETE] [SUDAH DI REVISI] #601 In Teen Fiction (4-7-2017) Clara Vall awalnya sangat membenci sang bad boy --Dave Johanssen karna sifat angkuhnya. Suatu hari, Clara merasa ada yang aneh dengan cowo itu, tiba-tiba cowo itu berubah baik dan mani...