CHAPTER 13 - Broken Heart

4.2K 186 21
                                    

"Dasar Dave sialan!" teriak Clara sambil menangis didalam kamarnya, bahkan kini kamarnya sudah seperti tempat pembuangan akhir saking berantakan dan kotornya, akibat banyaknya tissue yang berserakan ditempat tidur dan lantai kamarnya.

Flashback On

"Selamat lo udah menangin taruhan kita dan pacaran sama Clara." ucap Arnold pada Dave. Sedangkan Dave hanya diam dengan wajah datar.

Brakkk

Pintu gudang tiba-tiba terbuka kencang dan menampakkan Clara dengan wajah yang sedih bercampur kecewa.

"Dave, kita putus." ucap Clara pelan, sambil berusaha menahan emosinya dan air matanya yang sudah hampir lolos.

Setelah mengucapkan tiga patah kata itu, tanpa babibu lagi Clara segera berlari menuju kelasnya dan mengambil tas sekolahnya. Kini pipinya sudah basah oleh air mata yang sedari tadi berusaha ia tahan agar tidak lolos, tapi ternyata gagal. Hanya satu kata yang kini terlintas dibenaknya. Bolos.

Clara segera berlari menuju gerbang sekolah, mengacuhkan panggilan dan pertanyaan dari sahabat-sahabatnya termasuk Mark. Dan untung saja, satpam yang sedang berjaga gerbang sekolah, kini sedang tertidur pulas di posnya, ditambah gerbang sekolah yang tidak dikunci. Dan tentu saja Clara tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu dengan segera keluar dari sekolah, sebelum satpam tersebut bangun.

Flashback Off

Dan kini berakhirlah Clara dikamarnya, dengan keadaan rambut yang sangat berantakan, mata yang sudah membengkak akibat menangis terlalu lama, hidung yang sudah semerah tomat, ingus yang sudah menjalar kemana-mana, bahkan ia masih menggunakan seragam sekolah yang kini telah terlihat kusut.

Kini yang sedang terlintas dibenaknya adalah, Betapa bodoh dirinya dan betapa brengseknya seorang Dave. Bahkan Arnold, sahabatnya sendiri pun ikut serta dalam taruhan itu.

Oh sungguh kini Clara sudah tidak dapat berpikir dengan jernih lagi.

Tok tok tok

"Clara, buka pintunya dong." teriak seseorang diluar sana sambil mengetuk pintu kamar Clara, Ray.

"Gua lagi mau sendiri dulu kak." ucap Clara dengan suara khas orang menangis.

"Ya udah, kalo mau cerita, gua selalu ada dan siap buat denger semua keluh kesah dan permasalahan lo, dek." teriak Ray dan setelah itu hening melanda kamar gadis itu.

Air mata tak henti-hentinya lolos dari mata Clara. Hatinya kini sungguh merasa sakit seperti tercabik-cabik.

Kini yang Clara sesalkan adalah

Seharusnya ia tidak mempercayai pernyataan cinta dari Dave.

Seharusnya dari awal dia tidak usah membuka hati untuk Dave.

Seharusnya ia tidak termakan kata-kata manis dari Dave.

Dan masih banyak seharusnya-seharusnya yang lain.

"Arghhh! Dave sialannn!" teriak Clara sambil melempar dan menginjak-injak bunga yang tadi Dave berikan.

Karena terlalu lelah, Clarapun tertidur dengan mata yang membengkak akibat menangis berjam-jam.

xxx

Bad Boy Or Ketos ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang