CHAPTER 15 - Dream

3.9K 176 8
                                    

"Mark, lo ngapain disini?" tanya Clara sambil menghapus air matanya dengan terburu-buru.

"G- gua-- lagi jenguk saudara yang sakit." jawab Mark sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

'Belum saatnya lu tau yang sebenarnya Ra' , batin Mark.

"Lo sendiri kenapa disini?" tanya Mark.

Air mata Clarapun lolos kembali.

"Eh? Kok nangis sih?" tanya Mark lagi.

"D- Dave kecelakaan, Mark." ucap Clara sambil menangis sesegukan.

"Hah? Kok bisa?" tanya Mark.

"Ini semua salah gua yang mutusin dia tanpa denger penjelasan dia dulu." ucap Clara disela-sela tangisannya.

"Lo sama Dave putus?" tanya Mark yang semakin bingung.

"Gua ceritain tapi jangan disini." ucap Clara sambil menghapus air matanya dan menarik tangan Mark ke taman rumah sakit dan duduk dibangku yang terdapat disana.

Akhirnya Clara menceritakan kepada Mark tentang taruhan yang diikuti Dave dan Arnold sampai sebab kecelakaan Dave.

"Ini semua salah gua, coba aja waktu itu gua ga mutusin dia secara sepihak, pasti sekarang dia ga terbaring lemah dirumah sakit." ucap Clara menangis.

"Jangan nyalahin diri lo sendiri, Ra. Ini bukan salah lo." hibur Mark.

"Kalo bukan salah gua trus siapa, Mark?" tanya Clara, sedangkan Mark hanya terdiam.

"Lo ga bisa jawab kan." lirih Clara.

"Udah yuk jangan galau-galau terus, mending kita cari es krim, gua traktir deh." ucap Mark sambil menarik tangan Clara untuk keluar dari rumah sakit itu.

xxx

1 minggu sudah berlalu. Tapi tidak ada tanda-tanda membaiknya keadaan Dave walaupun Dave telah dipindahkan keruang rawat VVIP setelah sebelumnya ia di ruang ICU.

Selama seminggu ini Clara selalu rutin menjenguk Dave setelah pulang sekolah untuk sekedar menceritakan apa yang ia alami sehari-hari saat Dave koma. Kadang juga ia menjenguk Dave bersama Mark, Tania, Jessy, bahkan Ray. Arnold, Kent, dan Jacob juga rutin menjenguk Dave 2 hari sekali.

"Dave." ucap Clara sambil menggenggam tangan Dave pelan, seakan-akan tangan itu akan hancur jika ia genggam lebih kencang lagi.

"Kamu udah tidur selama seminggu loh Dave, kamu kapan bangun? Ga kangen sama aku? Ga kangen sama sahabat-sahabat kamu? Aku kangen banget sama kamu Dave. Maafin aku ya yang mutusin kamu secara sepihak gitu." ucap Clara, tanpa ia sadari air mata yang sedari tadi ia tahan, lolos secara perlahan-lahan.

"Dave, bangun donk. Kamu pasti bangun kan? Kamu ga bakal ninggalin aku kan?" ucap Clara lagi.

Tiiittttt

Patient monitor yang berada disamping tempat tidur Dave tiba-tiba berbunyi dan menandakan satu garis lurus.

"DAVE? DAVE?" ucap Clara panik dan segera menekan tombol yang berada didekat tempat tidur Dave untuk memanggil dokter.

Tak lama kemudian seorang dokter dan beberapa suster pun datang dengan tergesa-gesa.

"Dok! Dave dok!" teriak Clara panik.

Bad Boy Or Ketos ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang