"Aduhh, gimana caranya masuk nih, malah ada Bu Meli lagi didepan gerbang lagi ngehukum murid yang telat, apa gua balik aja ya?" ucap Clara panik sambil bersembunyi dipintu samping sekolah yang terkunci. Tadi Clara terpaksa berangkat sekolah menaiki angkutan umum.
"Gimana kalo kita bolos aja?" ucap seseorang dibelakang Clara.
"Aaaaa-- mphhh."
"Siapa disana?" teriak Bu Meli saat mendengar suara dari pintu samping sekolah.
"Ssttttttt diem, nanti ketauan." ucap seorang cowo berambut acak-acakan, berperawakan tinggi, dengan 2 kancing teratas seragam yang dibuka memperlihatkan kaos putih yang ia pakai sambil membungkam mulut Clara.
"Lo kenapa bisa telat?" ucap cowo tersebut yang tak lain adalah Dave.
"Tadi kak Ray ninggalin gua, jadi terpaksa naik angkot deh." ucap Clara.
"Kok lo ga telepon gua aja?" tanya Dave.
"Ngapain?" ucap Clara dengan wajah polos.
" Yah biar gua yang anterin lo lah, pea" ucap Dave.
"Oh jadi ngatain pacar sen-- upss." Clara segera menghentikan ucapannya dan menutup mulutnya dengan tangannya ketika sadar dengan apa yang ia ucapkan.
"Ohhh jadi ngaku nii ceritanya." goda Dave dan membuat pipi Clara memanas.
"Apaan sih." ucap Clara mengelak.
"Udah lah ga usah malu-malu gitu." ucap Dave terkekeh.
"Tau ahh." ucap Clara.
"Ya udah yuk." ajak Dave sambil menggenggam tangan Clara menuju motor sport miliknya yang terparkir tidak terlalu jauh dari tempatnya dan Clara berada.
"Kemana?" tanya Clara.
"Udah ikut aja." ucap Dave.
"Tapi gua ga mau bolos." ucap Clara.
"Lo masuk jam segini juga yang ada malah dikasih hukuman berat, belom lagi dengerin omelannya Bu Meli, lo tau sendirikan Bu Meli kalo ngomel tuh sambil nge-rap, lo ga kasian sama kuping lo? Kalo gua sih udah biasa dengernya, nah elo? Makanya mending lo ikut gua aja." ucap Dave panjang lebar.
'Bener juga sih kata Dave' , gumam Clara dalam hati.
"Udah ayo cepet." ucap Dave dan menarik tangan Clara menuju motornya.
xxx
"Lo ngapain ngajak gua kesini?" tanya Clara ketika ia dan Dave sampai disebuah toko bunga.
"Udah ikut aja, gausa bawel." ucap Dave.
'Mulai deh juteknya', batin Clara.
"Bunga mawar putih kayak biasa ya." ucap Dave pada penjaga toko bunga itu.
"Siap mas Dave." ucap penjaga toko tersebut sambil mengambil bunga mawar putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Or Ketos ✔
Fiksi Remaja[COMPLETE] [SUDAH DI REVISI] #601 In Teen Fiction (4-7-2017) Clara Vall awalnya sangat membenci sang bad boy --Dave Johanssen karna sifat angkuhnya. Suatu hari, Clara merasa ada yang aneh dengan cowo itu, tiba-tiba cowo itu berubah baik dan mani...