Selepas majlis tahlil , aku meminta izin kepada Danial untuk pulang . Tetapi Danial suruh ku tunggu jadi sementara menunggu aku menolong Danish dan Danial mengemas rumah . Walaupun sudah dihalang oleh Danial aku tetap meneruskan jugak .
Saudara mara Danial tidak ramai menziarahi mereka disebabkan ramai yang kesibukan untuk bekerja dan ada hal lain . Pada malam itu tinggal aku , Danial dan Danish sahaja di situ .
Aku termenung dan berdiri di tingkap rumah mereka . Sungguh indah langit pada malam itu , aku terlihat Danish sedang duduk tangga batu di luar rumah . Mesti dia sedih bila kehilangan orang yang dia sayang , tabahlah Danish .
" Lenaa .. " Suara Danial kedengaran di belakang ku . Dia tersenyum ke arahku dan berdiri di sebelahku .
" Cantikkan langit malam ni , cerah je . Banyak bintang pulak tu " Aku melihat muka Danial , segak . Dia hanya tersenyum dengan kata-kataku.
" Lena .. saya nak tanya boleh ? " Aku memandang ke arahnya.
" Ye Danial , apa dia ? " Danial memandang aku dan memusingkan badannya menghadap hadapanku . Dia memegang bahuku sambil menatap mataku .
" Lena sayangkan Danish ? "
Aku tersentak dengan soalan itu . Sayang ? Sudah semestinya , tapi siapa je aku .
" For sure Lena sayang , sayang sebagai kawan " Danial melepaskan tangannya dari bahuku . Dia menundukkan mukanya . Lalu , Danial menarik lenganku membawaku ke pondok belakang rumah .
" Daniall , aw..awak okay tak ni ? " aku memandang Danial , tetapi Danial tetap menundukkan mukanya ke bawah .
" Do you want to know detail about us ? " Danial memandangku . Aku mengangguk kata mahu . Walaupun aku dengan mereka sudah berkenalan , aku tidak tau kisah latar belakang mereka dengan jelas .
" okayy " Danial mengeluh .
" As you know Saya dengan Danish hanya saudara mara . Ibu bapa Danish sudah tiada kerana kemalangan sewaktu mengerjakan haji . Hanya nenek dan saya sahaja ada untuk Danish . Ye , Danish hidup susah tapi saya tidak . Saya macam kamu Lena . Sekarang ni saya lebih selesa dengan hidup macam ini . Saya pernah mengajak Danish tinggal bersama saya , tetapi dia taknak . "
Aku terdiam .
" kenapa Danish taknak ?" Danial meraup mukanya.
" sebab ibu bapa saya yang hidup bersosial . Dengan adik saya lagi . Danish tidak suka dengan persekitaran rumah saya macam tu . Bila malam je , ibu , ayah dan adik perempuan saya bawak masuk orang asing balik rumah . Kadang2 minum air.kencing setan tu kat rumah . Saya pun kurang selesa tapi .. itu keluarga saya . Keluarga saya tak kisah kalau Danish mahu tinggal bersama kami , tetapi Danish berkeras "
Aku terkejut , aku terlihat air mata Danial menitis . Aku menggosok bahunya tanda sabar . Sekarang baru aku tahu kisah hidup mereka .
" kalau boleh , saya nak bawak Danish pergi rumah saya esok hari . Saya taknak dia tinggal bersendirian , saya risau dengan dia " Aku mengangguk perlahan , dan tiba2 terlintas satu idea .
" kaalau boleh , cuba awak bawak dia ke rumah awak esok ? Kalau dia taknak .. saya.. cubaaa em takpe nanti saya bagitau janji awak bawak dia ke rumah awak dulu okay ? " Danial mengangguk tanda setuju dan Danial terus beredar untuk pergi ke dapur .
Aku melihat Danish di luar rumah , aku menghampirinya untuk berbincang pasal tadi .
" Awa..awak " Danish menoleh ke belakang . Matanya sembam dek menangis yang tidak berhenti .
" hemm " dia memandangku tajam . Waduh Danish , kau ni macam nak makan aku je .
" e..esok awak ikutlah Danial ba..balik rumah dia ... ok..okay ? " wajah Danish berkerut lama .
YOU ARE READING
[ COMPLETED ]YOU're MINE ©
Teen FictionTak tau nak letak apa , baca eh jangan tak baca . ✌