●15

3K 101 7
                                    

Selepas majlis tahlil , aku meminta izin kepada Danial untuk pulang . Tetapi Danial suruh ku tunggu jadi sementara menunggu aku menolong Danish dan Danial mengemas rumah . Walaupun sudah dihalang oleh Danial aku tetap meneruskan jugak .

Saudara mara Danial tidak ramai menziarahi mereka  disebabkan ramai yang kesibukan untuk bekerja dan ada hal lain . Pada malam itu tinggal aku , Danial dan Danish sahaja di situ .

Aku termenung dan berdiri di tingkap rumah mereka . Sungguh indah langit pada malam itu , aku terlihat Danish sedang duduk tangga batu di luar rumah . Mesti dia sedih bila kehilangan orang yang dia sayang , tabahlah Danish .

" Lenaa .. " Suara Danial kedengaran di belakang ku . Dia tersenyum ke arahku dan berdiri di sebelahku .

" Cantikkan langit malam ni , cerah je . Banyak bintang pulak tu " Aku melihat muka Danial , segak . Dia hanya tersenyum dengan kata-kataku.

" Lena .. saya nak tanya boleh ? " Aku memandang ke arahnya.

" Ye Danial , apa dia ? "  Danial memandang aku dan memusingkan badannya menghadap  hadapanku . Dia memegang bahuku sambil menatap mataku .

" Lena sayangkan Danish ? "

Aku tersentak dengan soalan itu . Sayang ? Sudah semestinya , tapi siapa je aku .

" For sure Lena sayang , sayang sebagai kawan " Danial melepaskan tangannya dari bahuku . Dia menundukkan mukanya . Lalu , Danial menarik lenganku membawaku ke pondok belakang rumah .

" Daniall , aw..awak okay tak ni ? " aku memandang Danial , tetapi Danial tetap menundukkan mukanya ke bawah .

" Do you want to know detail about us ? "  Danial memandangku . Aku mengangguk kata mahu . Walaupun aku dengan mereka sudah berkenalan , aku tidak tau kisah latar belakang mereka dengan jelas .

" okayy " Danial mengeluh .

" As you know Saya dengan Danish hanya saudara mara .  Ibu bapa Danish sudah tiada kerana kemalangan sewaktu mengerjakan haji . Hanya nenek dan saya sahaja ada untuk Danish . Ye , Danish hidup susah tapi saya tidak . Saya macam kamu Lena . Sekarang ni saya lebih selesa dengan hidup macam ini . Saya pernah mengajak Danish tinggal bersama saya , tetapi dia taknak . "

Aku terdiam .

" kenapa Danish taknak ?" Danial meraup mukanya.

" sebab ibu bapa saya yang hidup bersosial . Dengan adik saya lagi . Danish tidak suka dengan persekitaran rumah saya macam tu . Bila malam je , ibu , ayah dan adik perempuan saya bawak masuk orang asing balik rumah . Kadang2 minum air.kencing setan tu kat rumah . Saya pun kurang selesa tapi .. itu keluarga saya . Keluarga saya tak kisah kalau Danish mahu tinggal bersama kami , tetapi Danish berkeras "

Aku terkejut , aku terlihat air mata Danial menitis . Aku menggosok bahunya tanda sabar . Sekarang baru aku tahu kisah hidup mereka .

" kalau boleh , saya nak bawak Danish pergi rumah saya esok hari . Saya taknak dia tinggal bersendirian , saya risau dengan dia " Aku mengangguk perlahan , dan tiba2 terlintas satu idea .

" kaalau boleh , cuba awak bawak dia ke rumah awak esok ? Kalau dia taknak .. saya.. cubaaa em takpe nanti saya bagitau janji awak bawak dia ke rumah awak dulu okay ? "  Danial mengangguk tanda setuju dan Danial terus beredar untuk pergi ke dapur .

Aku melihat Danish di luar rumah , aku menghampirinya untuk berbincang pasal tadi .

" Awa..awak " Danish menoleh ke belakang . Matanya sembam dek menangis yang tidak berhenti .

" hemm " dia memandangku tajam . Waduh Danish , kau ni macam nak makan aku je .

" e..esok  awak ikutlah Danial ba..balik rumah dia ... ok..okay ? " wajah Danish berkerut lama .

[ COMPLETED ]YOU're MINE ©Where stories live. Discover now