Take Care of Aldrich

489 25 3
                                    

Aquinsha terbangun dari tidurnya saat mendengar ada yang membuka pintu kamarnya. Pandangannya yang kabur melihat Flo berjalan ke arahnya.

"Queen. Maaf ya Kak Flo tiba-tiba masuk." Flo berjalan mendekati Aquinsha, mengambil tempat di sisi tempat tidur. "Kak Flo sekarang harus pergi sama Dave dan Nathan."

"Pergi ke mana, Kak?"

"Ke Bogor," balas Flo membuat Aquinsha terjaga sepenuhnya. "Kamu ingat kemarin Kak Flo sama Dave pergi duluan untuk bertemu teman Dave? Nah sekarang Kak Flo juga dapat undangan ke Bogor. Ada soft opening vila milik teman Dave di sana."

Aquinsha mengangguk paham. "Tapi Kak Flo balik malam ini, kan?"

"Enggak, Queen. Kakak balik lusa. Kan kakak dapat menginap gratis di sana satu malam." Flo mengeluarkan beberapa lembar ratusan ribu. "Tadinya kakak mau kasih ke Aldrich. Tapi gak jadi karena pas Kak Flo ke kamar, dia masih tidur."

"Oke kak, nanti aku kasih ke Aldrich deh."

Flo bangkit yang diikuti oleh Aquinsha. Namun, Flo dengan cepat mencegah Aquinsha untuk ikut.

"Gak perlu turun. Kak Flo kan udah pamit. Kamu lanjut tidur aja."

Aquinsha menggeleng. "Queen mau nyapa Nathan dulu kak. Boleh kan?"

Flo mengangguk lalu berjalan terlebih dahulu. Aquinsha berjalan di belakang Flo. Ketika mendapati Nathan duduk di ruang tamu, Aquinsha segera menggendong tubuh Nathan.

"Aunty will miss you, Nath." Diciumnya Nathan di pipi kiri dan pipi kanan, sesekali mencubit pipi bulat Nathan.

Nathan kembali mencium Aquinsha. "Nathan will miss you too, Aunty."

Aquinsha merasa berat hati harus berpisah dengan bocah itu walaupun hanya untuk dua hari.

Diberinya Nathan pada Flo. "Hati-hati di jalan ya, Kak." Aquinsha menoleh ke Dave. "Take care, Dave."

Flo hendak pergi, namun ia teringat sesuatu.

"You should take care of Aldrich too, Queen."

Kalimat Flo tidak dimengerti oleh Aquinsha.

"Dia terlihat sakit. Kamu tolong jaga dia, ya." Flo menjawab apa yang membuat Aquinsha mengerut dahinya tadi.

***

Aquinsha berlari menaiki tangga, lalu dibukanya pintu kamar Aldrich dan menemukan lelaki itu masih tertidur lelap.

Sebenarnya Aquinsha ingin berlalu meninggalkan Aldrich yang masih tertidur. Namun, mengingat ucapan Flo yang mengatakan Aldrich sakit, membuat Aquinsha berjalan mendekati Aldrich.

Kamar lelaki itu gelap karena jendela kamar yang tertutup tirai. Ia ingin memastikan kondisi Aldrich, namun melihatnya dari posisi tegaknya tidak membuat Aquinsha mengerti akan kondisi Aldrich. Terlihat beberapa sisi kosong tempat tidur Aldrich, membuat Aquinsha menempati tempat tersebut.

Aquinsha sedikit menunduk untuk melihat kondisi Aldrich. Posisi mereka berdekatan, membuat Aquinsha mampu merasakan napas Aldrich yang panas menyentuh wajahnya.

Detik berikut Aquinsha menempat punggung tangannya di kening Aldrich yang terasa panas.

Aldrich bergerak sedikit, membuat Aquinsha menyisir rambut lelaki itu. Bermaksud membuat Aldrich tertidur lagi.

"Gak usah pake acara bangun, Al," bisiknya yang hampir tidak terdengar.

Gerakan jemarinya perlahan menyisir rambut Aldrich. Di dalam hati selalu berdoa agar Aldrich tidak jadi terbangun karenanya. Matanya juga seraya merekam wajah Aldrich.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang