7. that's why i choose you

9.3K 966 71
                                    

Fauqa duduk di ruang keluarga sambil menatap layar televisi yang menyala. Ah tidak, mungkin televisi lah yang menatapnya.

Masih jelas di ingatannya, ucapan Om Irwan, kakak Ibunya tadi. Om Irwan, tidak menyetujui rencana pernikahan Fauqa dan Aquina. Tentu saja alasannya adalah tentang masa lalu calon istrinya itu. Ternyata di zaman serba canggih seperti sekarang ini, masih saja ada orang-orang yang berpikiran sempit. Yang menjadikan masa lalu sebagai acuan.

Mengapa orang-orang selalu memikirkan masa lalu, mengapa mereka tidak pernah melihat ke masa depan. Toh, masa lalu adanya dibelakang. Yang hanya bisa dijadikan pengingat kalau kita pernah hidup. Sehingga kita manusia tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di masa lalu.

Baik atau buruknya masa lalu seseorang tidak bisa menjamin masa depan. Masa depan itu rahasia Tuhan. Dan manusia hanya bisa menebak-nebak seperti apa masa depannya kelak.

Tapi dibalik itu semua Fauqa tau alasan penolakan Om Irwan. Om Irwan ingin menjodohkannya dengan putri pertamanya. Iya, dari beberapa tahun yang lalu, Fauqa sudah mendengar rencana tersebut. Dan untunglah ia memiliki orang tua yang berpikiran terbuka. Yang tidak suka memaksakan kehendak mereka dan mengambil keputusan sendiri. Orang tuanya  selalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, untuk menentukan pilihan masa depan mereka masing-masing.

Fauqa melangkahkan kakinya menuju kamarnya di lantai dua. Ia butuh mandi untuk menyegarkan otaknya. Pertemuannya dengan Om Irwan membuat emosinya naik. Untung saja, ia maupun Om Irwan tidak punya riwayat penyakit jantung atau darah tinggi, bisa mati berdiri mereka tadi. Kalau salah satu dari mereka mengidap  penyakit mematikan itu. Persetan dengan kesopanan, Fauqa tidak suka dengan orang-orang yang suka  memaksakan kehendak terhadap dirinya.

Memang aneh dunia ini. Orang yang seharusnya menentang keras hubungannya dan Quina malah tenang saja. Iya, orang tuanya. Orang yang berhak dan pantas menentang hubungannya dan Quina. Malah memberikan restu. Dan itu berarti orang tuanya telah memikirkan kepantasan Quina, untuk menjadi menantu di keluarganya. Tak mungkin orang tuanya asal pilih, mengingat orang tuanya tau jelas masa lalu Quina seperti apa.

Tapi entah kenapa, Om Irwan yang tidak punya andil terhadap hidupnya malah yang lebih heboh. Dan apa itu, Om Irwan membawa-bawa nama baik keluarga. Alasan yang benar-benar klise menurut Fauqa.

Pernikahannya dan Quina kelak tak akan menghancurkan reputasi baik keluarganya di masyarakat. Om Irwan memang seorang pemuka masyarakat. Jadi tidak pantas saja rasanya menurut Fauqa, seorang yang berpendidikan dan tau agama seperti Om-nya itu menyudutkan orang lain hanya karena dia memiliki masa lalu yang kelam.

Iya, Aquina itu memiliki sejarah hidup yang kelam. Dia dicampakkan mantannya, Nando. Setelah laki-laki bajingan yang terobsesi pada Quina itu, tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Fauqa melangkahkan kakinya ke dapur. Ia lapar sekali. Ia butuh makan. Tak ada makanan yang ia temukan di meja makan. Begitupun didalam kulkas. Hanya telur, tahu dan sayur-sayuran.

Melangkahkan kakinya, Fauqa menuju lemari tempat biasa ibunya menyimpan mie instan. Sepertinya makan mie super pedas adalah pilihan menu terbaik untuk saat ini. Fauqa mengeluarkan bahan-bahan yang ditemuannya di kulkas tadi, sebagai pelengkap mie instannya.

Setelah berkutat selama lima belas menit di dapur, mie yang dimasak Fauqa pun siap untuk disantap. Fauqa dengan santai membawa makanannya ke ruang keluarga. Tak ada Ibunya, yang akan memarahinya kalau makan di sana, jadi ia bebas. Karena hanya ada Fauqa seorang diri di rumah.

Ibu dan Ayahnya sedang pergi ke tempat saudaranya di kampung. Untuk memberitahu sanak keluarga lainnya, kalau ia akan menikah. Datang atau tidak itu urusan mereka. Toh, keluarganya telah  mengundang mereka secara langsung.

Drama QuinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang