Quina baru saja selesai melakukan ritual sebelum tidurnya. Menyikat gigi, cuci muka dan terakhir memakai krim malamnya. Hari sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun belum ada tanda-tanda Fauqa, suaminya akan pulang.
Sebenarnya ini salah Quina sendiri. Karena dia yang membuat Fauqa telat pulang. Tadi, jam tujuh malam, ketika hendak pulang. Fauqa menelpon Quina menanyakan adakah makanan yang ingin dimakannya. Dan Quina meminta dibelikan sate yang dulu pernah dimakannya bersama Fauqa, ketika mereka pergi ke kebun hydroponik. Padahal jarak yang dibutuhkan ke tempat tersebut sangatlah jauh. Dua jam perjalanan. Dan hari ini adalah weekend dimana jalur yang dilewati sering macet diakhir pekan seperti ini.
Quina merebahkan tubuhnya di atas kasur. Mengusap perutnya yang sedikit membuncit. Akhirnya setelah menikah hampir setahun, Quina hamil juga. Jadi bukan tanpa alasan Quina meminta Fauqa untuk membelikannya sate yang cukup jauh itu. Semua karena keinginan calon bayi mereka. Lain kondisi kalau tidak sedang hamil. Quina berusaha untuk tidak merepotkan siapapun bahkan suaminya.
Pernah suatu kali Quina meminta dibelikan es krim goreng dan Fauqa tidak bisa membelikannya karena kedai es krim itu sudah tutup. Dengan perasaan tidak enak Fauqa menghampiri Quina yang kala itu sedang menunggunya diteras rumah mereka dan berjanji akan membelikannya esok hari. Namun tiba-tiba saja Quina menangis karena merasa telah merepotkan suaminya dengan kemauannya yang menurutnya aneh itu.
Quina mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Kemudian pintu pagar yang didorong, lalu suara mobil tersebut lebih jelas memasuki pekarangan rumahnya. Quina beranjak dari tidurnya, berniat hendak membuka kan pintu rumah untuk menyambut Fauqa, ia ingin segera menemui suaminya.
"Kamu nungguin aku, Yang?" Fauqa segera menghampiri Quina yang baru saja keluar dari kamar mereka.
"Iyaa, kamu lama banget. Tadi mau aku telepon aja, nyuruh balik."
"Kan macet, Yang." Fauqa menarik tangan Quina, lalu membawanya ke meja makan. "Nih satenya, di makan, ya!" Fauqa menyodorkan kantong sate pada Quina.
Dengan semangat Quina membuka kantong yang baru saja disodorkan Fauqa. Sudah terbayang dikepalanya kelezatan sate tersebut. "Kamu nggak makan?" tanya Quina ditengah kunyahannya.
Fauqa tersenyum, tangannya membersihkan ujung bibir Quina yang berlepotan karena kuah sate. "Pelan-pelan, Yang. Nggak aku minta kok."
"Aku tuh, udah pengen banget dari kapan hari, tapi nggak enak minta nya, jauuuh." Quina memasukkan potongan terakhir satenya ke dalam mulut. Lalu meneguk habis air minumnya.
"Kenapa kamu nggak bilang sih. Kan aku bisa beliin." Fauqa mengelus pipi Quina.
"Kan udah ku bilang, nggak enak minta karena jauh."
"Aku tuh suami kamu, jadi kalau kamu mau sesuatu itu bilang aja. Kan nggak asyik, gara-gara kamu nggak enakan, anak kita ngences." ucap Fauqa.
"Yaaah, mau gimana lagi, aku tuh kan orangnya nggak enakan."
"Quin, aku tuh suami kamu loh, apapun yang kamu mau itu, ngomongnya ke aku, jangan dipendam aja. Apalagi sekarang kamu hamil anak aku, nggak ada alasan buat ngomong nggak enak. Ingat ya!" Fauqa menahan nada suaranya agar tidak marah. Istrinya itu memang bandel, suka menyimpan masalah sendiri, bahkan hal seperti ini pun dia tak mau berbagi dengan Fauqa yang notabene suaminya sendiri. Alasannya pasti tidak enak untuk merepotkan.
Quina hanya menunduk seraya mengucapkan kata, "maaf," ia merasa sangat bersalah karena kerap kali bersikap seperti Itu. Memendam segala sesuatu sendiri. Dan ia tau itu melukai ego Fauqa sebagai seorang suami.
"Ya udah, ayo tidur, udah malam." ucap Fauqa lalu berjalan meninggalkan Quina yang menahan tangisnya diruang makan.
Quina menatap punggung suaminya yang memasuki kamar mereka. Dia tau Fauqa marah padanya. Dia tau tindakannya sudah membuat Fauqa terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Quina
General FictionQuina tidak pernah tahu seperti apa dongeng Cinderella itu. Kata temannya, Cinderella itu si upik abu yang menikah dengan pangeran tampan dan pastinya kaya raya. Tapi kalo wanita dengan masa lalu kelam, yang cuma seorang karyawan biasa seperti Quina...