Bab 1: Bangsawan Pembunuh Berwajah Tampan

533 8 0
                                    

"Aku tahu kait adalah sejenis senjata, berada pada urutan ke-7 dalam deretan 18 jenis senjata, bagaimana dengan kait perpisahan?"

"Kait perpisahan juga sejenis senjata, juga sebuah kaitan."

"Kalau memang sebuah senjata kait, mengapa dinamakan kait perpisahan?"

"Sebab kaitan ini bisa menciptakan sebuah perpisahan bila berhasil mengait mana pun, bila ia berhasil mengait tanganmu, maka tanganmu akan berpisah dengan pangkal lenganmu, jika berhasil mengait kakimu maka kakimu akan mengucapkan selamat berpisah dengan pahamu."

"Bila leherku yang terkait, benarti aku akan berpisah dengan dunia ini?"

"Benar!"

"Mengapa kau harus menggunakan senjata begitu kejam dan begitu sadis?"

"Sebab aku tak ingin dipaksa orang untuk berpisah dengan orang yang kucintai!"

"Aku mengerti maksudmu."

"Kau benar benar mengerti?"

"Kau menggunakan kait perpisahan karena kau ingin selalu berkumpul?"

"Betul!"

Perpisahan.

Kesedihan yang harus diterima orang yang hampir terbetot sukmanya.
Jika tidak mencintai kuda jempolan bukanlah seorang enghiong.

0-0-0

"Tiada benda yang lebih indah dan nikmat daripada arak wangi yang berlimpah dan kuda jempolan sebanyak ribuan ekor, jika anda berminat, kami akan sambut kedatangan anda dengan gembira."

Itulah isi undangan yang disebar congkoan nomor satu dari petemakan kuda Lok Jit di wilayah Kwan Tong, Jiu Heng Kian mewakili majikannya Kim Toa tauke.

Tujuan dari undangan itu adalah untuk menyelenggarakan pesta besar yang pertama kali di selenggarakan di petemakan kuda Lok Jit untuk mencoba menunggang kuda serta menjual kuda, tempat penyelenggaraan adalah Pesanggrahan Pit Su San Ceng milik "Hoa Kay Hok Kui" (Bunga mekar banyak rejeki dan terhormat) Hoa Suya, seorang saudagar kaya raya asal kota Lok Yang. Waktu penyelenggaraan bulan tiga tanggal dan jam bulan purnama.

Undangan semacam ini hanya disebar sebanyak belasan lembar, sasaran yang pantas diundang Jiu congkoan memang tidak terlalu banyak.

Tentu saja orang yang pantas mendapat undangan adalah para tokoh dunia persilatan serta jago silat kenamaan yang berilmu tinggi. Tidak mencintai kuda jempolan bukanlah seorang enghiong. Yang hadir hampir semuanya adalah para enghiong, kawanan enghiong yang pemah menunggang kuda jempolan hasil temak Petemakan kuda Lok Jit.

Dimana ada matahari terbenam, disitu pasti ada kuda jempotan hasil temak Petemakan Lok Jit yang sedang berlarian. (Lok Jit = matahari terbenam)
Kata motto yang digunakan majikan petemakan kuda ini Kim Toa tauke memang merupakan kata kata yang nyata.

Bulan tiga, kota Lok Yang, musim semi.

Rembulan pada malam tanggal tujuh betas masih kelihatan bulat, malam telah semakin larut, angin yang berhembus sepoi membawa bau harum bunga yang semerbak.

Suara ringkikan kuda jempolan yang sedang berlarian di bukit sebelah belakang, lamat lamat masih kedengaran, tapi suara manusia telah hening, tak kedengaran lagi orang berbicara.
Sinar rembulan memancar masuk melalui luar jendela, meninggalkan sebuah bayangan hitam yang panjang di lantai ketika menyoroti tubuh Jiu Heng Kian yang tinggi kekar.

Orang ini mempunyai mata yang besar dengan alis mata yang sangat tebal, jidatnya tinggi, hidungnya mancung seperti hidung elang dan wajahnya penuh bercambang, dibawah sorot sinar rembulan, Dia nampak begitu seram dan mengerikan.

Serial 7 Senjata (Qi Zhong Wu Qi Zhi) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang