Sembilan

941 92 7
                                    

Kaia menekan tombol merah remot TV diikuti dengan suara pembawa acara berita yang terdengar. Tapi bukannya duduk dan menonton, ia malah membereskan meja yang penuh dengan remah makanan, gelas kosong serta koran yang berserakan. Toh ia bisa mendengarkan berita sementara membereskan semua ini.

Lima hari yang lalu ia dan Tristan pindah ke rumah ini. Mulanya, keluarga Kaia khawatir dan selalu ingin menunda kepindahannya. Namun Kaia meyakinkan bahwa dirinya sudah baik-baik saja jika berhadapan dengan Tristan dan tidak masalah jika harus tinggal dengan pria itu. Yah, disinilah dia berakhir, di rumah baru yang masih belum memiliki banyak perabot pajangan dan dinding yang masih polos tanpa foto atau lukisan.

Rumah Tristan tidak besar, atau setidaknya tidak sebesar rumah Kaia dulu - rumah orang tua nya. Dengan gaya minimalis, rumah ini terlihat berbeda dari rumah-rumah lain yang kembar di sekitar kompleks. Tristan membeli sebuah rumah di kompleks perumahan dan merenovasi dengan kemampuan arsitek yang ia miliki. Ia menambah satu lantai serta membuang genteng, lalu mengubahnya menjadi tempat menjemur pakaian yang pas.

Kaia menyukainya, rumah ini. Entah kenapa ia merasa nyaman tidur di sini – di samping fakta bahwa ia tinggal satu atap dengan Tristan. Apalagi kamar yang ia tempati adalah milik Tristan. Tentu itu bisa menjadi tanda tanya besar. Meski Tristan bilang ia jarang memakai kamar itu, karena pria itu hanya tinggal disini jika sedang butuh inspirasi saja – biasanya ia tinggal di studio. Karena rumah ini hanya memiliki satu kamar tidur, jadi Tristan membiarkan Kaia tidur di kamar itu sampai dia membelikan ranjang baru dan membuat kamar untuk Kaia.

Karena sebab itu, selama beberapa hari tinggal disini, Tristan selalu tidur di sofa atau studio di lantai dua. Mereka berdua jarang bertemu. Pagi-pagi sekali, Tristan akan pergi ke kantor. Lalu Kaia akan keluar kamar, memasak sarapan dan membereskan rumah. Kemudian setelah makan siang, ia mengurung diri di kamar sambil mendengarkan musik dan membaca jurnal medis, kadang menelepon Britta, berselancar di dunia maya. Dia akan keluar lagi untuk masak makan malam pukul tujuh. Tristan biasanya pulang pukul delapan sampai sebelas malam. Saat itu Kaia sudah kembali ke kamar dengan beberapa buku dan tesis. Kaia selalu meninggalkan makan malam untuk Tristan, kadang dimakan kadang juga tidak.

Meski pun berusaha menghindari Tristan sebisanya. Yang namanya tinggal satu atap adalah mustahil untuk tidak berjumpa barang sekali saja. Dan hal itu memang terjadi. Pernah saat Kaia merasa haus dan teko airnya habis dan terpaksa harus keluar kamar, itu berakhir dengan ia menemukan Tristan beserta laptopnya di meja makan. Jika itu terjadi, Kaia tidak akan mengeluarkan sepatah kata pun untuk menegur Tristan, begitu pula sebaliknya. Mereka saling menganggap tidak ada satu sama lain.

Yang terjadi memang seperti itu, tapi Kaia masih menemukan jejak-jejak Tristan yang tinggal bersamanya. Pagi hari, pasti ada salah satu bagian rumah yang berantakan. Itu adalah tanda dimana Tristan bekerja dan tertidur. Seperti pagi ini misalnya, meja yang berantakan serta bantal dan selimut yang tergeletak di atas sofa.

Makan siang dan belanja bahan masakan bukan masalah besar bagi Kaia. Ia hanya perlu membuka aplikasi jasa ojek online dan menentukan apa yang akan di beli. Jika mengidam – hal yang sangat jarang terjadi – sesuatu Kaia langsung memesan makanan yang diinginkan, menunggu dan semuanya beres. Tapi hidup seperti ini membuatnya merasa seperti orang yang terisolasi dari dunia luar. Padahal nyatanya dia bukan orang yang demikian.

Kaia tak sabar ingin bisa membuka tempat praktiknya sendiri. Dia sudah mengantungi surat izin praktik beserta izin-izin lain. Tinggal merenovasi garasi yang akan diubah Tristan jadi tempat praktik yang layak. Ayah Kaia sudah mengatakan akan membiayai sepenuhnya fasilitas tempat praktik. Akhir pekan ini tukang akan mulai berdatangan untuk merenovasi. Ah ya, dia harus mulai bergaul ke luar rumah agar mengenal tetangga dan mempromosikan tempat praktiknya.

If Loving You is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang