bagian 3: apasi

42 5 1
                                    

"Fiaaa!" Radit berjalan menghampiri fia. "Hmm"
"Fiaa"
"Hmm"
"Fia kok dari tadi jawabnya hemm hemm mulu?"
"hemm"
"Sekali ngomong hem gue cium nih!"
"Hmm"
Cup satu kecupan mendarat di pipi fia.

"Ah lo mah main cium2 aja di pipi" muka fia memerah.

"Emg maunya di bibir? Nanti ya kalo udh sah"

"enggak!"

"Yaudah lo diem ya disini jgn keluar!"

"Iya bos"

Radit pun pergi meninggalkan fia. Fia mengingat kejadian di kantin tadi.

Flashback

"Tantangannya adalah kalian harus pacaran. Yang mutusin duluan kalah. Yg kalah hukumannya harus jadi babu yg menang selama 1 bulan. Gimana? Setuju?" Tanya luna mengangkat alisnya.

"What?!" Ujar fia dan radit bersamaan.

"Ciee jodoh"

"Paansi. Okay gw terima"

Flashback off

"Oi ngelamun mulu"

"Siapa lo?" Tanya fia. Tiba2 tadi ada orang yg menghampirinya

"Masa gak inget?"

"Lah? Arka? Orang pertama yg gw jailin dulu sampe masuk selokan ya? Hahahaa..."

"Gausah diinget lah" kata arka masam

"Btw lo kok jadi ganteng? Ngapain lo disini?" Tanya fia.

"Iya dong fi..."

"Lo ikut tawuran ya?" Selidik fia.

Arka mengangguk.

Fia mengangkat alisnya jahil. "Dulu gue tonjok aja lo nangis nyet" ucap fia terkekeh

Arka memutar bola matanya. "Dulu gue masih cemen. Eh iya lo ngapain di sini?"

"Nungguin radit"

"Kenal sama radit?" Tanya arka.

Fia mengangguk.

"Eh raditt!" Teriak fia.

Ada apa yaaa dengan radit kok fia teriak sih? Tunggu aja nanti aku next udah ah byee💕

[GLS-1] Feeling [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang