"Fiaaa main yuk!" Ucap radit.
"Radit? Kok lo disini?" Tanya fia.
"Kita sekarang tetangga!!" Ucap radit senang.
"Ha?!"
"Gue pindah rumah ke sebrang rumah lo! Yey!" Ucap radit.
"Oh"
"Cuma oh doang?gak seneng atau gimana gitu?" Tanya radit bingung.
"Emang nya gue harus gimana? Teriak histeris? Nangis nangis karena terharu? Jungkir balik?" Tanya fia terkekeh.
"Tau ah" radit mengerucutkan bibir nya.
•••
"Pagi anak anak sekarang kita kedatangan murid baru" ucap pak andre yang baru masuk ke kelas."Nama saya ashla salam kenal" ucap ashla tersenyum manis. Dia putih, cantik, tinggi. Semua laki laki pun menatapnya terpesona.
Lain dengan radit, tubuhnya menegang melihat perempuan itu.
"Kamu duduk di sebelah radit" perintah pak andre. Ashla pun segera duduk ke samping radit.
"Hai radit! Lama gak ketemu ya?" Ucap ashla mendekat ke arah radit.
"Gausah. Deket. Deket" ucap radit penuh penekanan.
"Kamu kok gitu sih?" Uacp ashla manja.
Namun radit menghiraukannya. Fia yang melihatnya pun bingung
'Siapa sih anak baru itu gatel banget' batinnya
"Fia" ucap luna
Diabaikan
"Fiaa!!" Ucap nya lagi.
"Eh Apa?"
"Ngelamun mulu lo." Ucap luna
"Ehehe" cengir fia
"Ngeliatin radit mulu cemburu yaa?" Goda luna.
"Apsih lun enggak ko" bantah fia.
"Aa macaaa??" Goda luna.
"Berisik lo!" Ucap fia melempar penghapusnya ke muka luna
•••"raditt!! Ke kantin bareng yuk" ucap ashla bergelayut di lengan radit.
"Jijik gue!" Radit menjauh dari ashla.
"Fiaa!" Panggil radit.
"Sayangg!" Panggil radit lagi
"Apaaa?" Tanya fia.
"Dipanggil sayang aja baru noleh. Ke kantin yuk" kata radit terkekeh.
Mereka pun bergandengan tangan menuju kantin.
"Lah babe?siapa cabe ini?" Tanya ashla.
"Heh enak aja lu bilang gue cabe!" bentak fia.
"Dia pacar gue. Eh maksudnya tunangan dan calon istri." Ucap radit.
"What? kamu kok jahat!" Isak ashla.
"Bodo nyet" kata radit memutar bola matanya malas
•••
"Fiaaaaaa aslamekum!" Ucap radit di depan pintu kamar fia."Hoaam!! Lah kok ada loo?!" Tanya fia kaget.
"Lo baru bangun nyet? Kan gue udh line mau ngajak lo jalan." Kata radit.
Fia pun menepuk jidat nya. Dan segera ganti baju.
"Lets gooo!!"
••••
"Kamu mau pesen apa?" Tanya radit ketika mereka sudah sampai di restoran."Emmm st-"
"Aww" teriak seseorang di sebelah meja mereka. Mereka menoleh.
"Babeee aku jatohh tolongin dong" ucap ashla. Radit pun segera menarik tangan ashla.
"Makasih sayang!" Ashla segera memeluk radit.
"Heh cewek murahan! Ngapain sih lo deket deket radit?!" Bentak fia kesal.
'Gue bukan cemburu tapi risih aja' batin fia
"Karena gue cinta pertama radit. Lo mau apa?!" Tanya ashla.
Fia mematung.
"Cih gabisa jawab!" Remeh ashla.
"Sayang kita pulang aja. Disini ada orgil!" Radit menarik tangan fia.
"Sayanggg tungguin akuu!" Ashla ikut dengan mereka.
"Apaan sih lo ikut ikut?" Tanya radit kesal.
"Raditt liat itu bagus yaa?" Ucap fia menunjuk sebuah kalung berlian.
"Kamu mau?" Tanya radit.
Fia mengangguk.
"Coba kita kesana." Radit merangkul fia.
Sedangkan ashla menatap mereka sinis
'liat aja gue bakal lakuin sesuatu supaya gue bisa kembali lagi bareng radit' batin ashla.
"Cantik gak?" Tanya fia. Ia mencoba kalung.
"Cantikk!"
"Makasih" kata fia.
"Yang cantik kalungnya"
"Ya ya gue tau" ucap fia acuh.
"Belinya kapan kapan yaa gue bokek hehe" ucap radit nyengir.
"Gapapa kok! Ga beli juga gapapa" kata fia
'Untung pacar gue pengertian. Gak kayak si ashla matre' batin radit.
Tbc
Hai haiiiiii! Udah ah bayyyy muah wkkw
KAMU SEDANG MEMBACA
[GLS-1] Feeling [HIATUS]
Teen FictionFia dan radit. Keduua orang itu saling membenci. Namun banyak yang bilang 'jangan terlalu membenci karena rasa itu akan berbalik menjadi cinta' Dan itulah yang terjadi pada mereka. Namun orang dari masa lalu datang. Mampukah mereka mempertahankan hu...