[GLS-1] Feeling [HIATUS]

bagian 23: liburan

"Halo" ucap fia yang sedang berbicara di telepon.

"Iya kenapa?"

"Kenapa lo bilang? Aduh ogeb gue udah nunggu lo 30 menit nyet. Kalo gini kita bisa telat" ucap fia sambil memandang jam tangannya

"Macet nih"

"Ah gak mau tau pokoknya jam 7 lo haru disini titik" ucap fia kesal dan mematikan telepon se pihak.

Bagaimana fia tidak kesal? Ia menunggu radit dari jam 6. Karena radit sedang ada di rumah nenek nya.

"Fiaa kok lo gak berangkat berangkat sih?" Tanya fani.

"Ah tau males! Itu si radit katanya kena macet" gerutu fia.
••••

"Heh monyet jam berapa sekarang woy?!" Bentak fia kesal. Ia pun menjitak kepala radit.

Radit yang baru datang pun hanya meringis.

"Buruan jalan"

"Jadi gini fi" ucap radit takut.

"Apa lagi sihh?"

"Bensin gue habis ehehe dari kemaren belum diisi" cengir radit dengan wajah tak berdosa.

'Ya tuhan cobaan apa lagi iniii?? Siall' batin fia.

"Terus?"

"Tolong dorongin ya sampe keluar perumahan" ucap radit.

"Anjing" umpat fia.

Mau tak mau ia pun melakukannya.
••••

"Tunggu tunguuuu!!" Teriak fia dan radit sambil melambai lambai. Mereka berlari lari mengejar bus.

Yap, mereka ditinggal bus.

"Ini semua gara gara lo tau gak!" Ucap fia mencubit perut radit.

"HADAWWW perut sixpack gue ternodai" pekik radit dengan wajah yang dibuat buat se-dramatis mungkin.

"Peduli setan!"
••••

Sementara itu di dalam bus

"Lun lun!"

"Lunaa"

"Lun woyy!" Ucap leva berkali kali sambil mengguncangkan tubuh sahabatnya itu.

"Apa sihh gue ngantuk!"

"Itu bukannya fia sama radit ya?" Ucap leva.

"Hah? Mana?" Ucap luna terbangun.

Leva pun menunjuk ke jendela bagian belakang bus. Disana terlihat fia dan radit yang sedang berlari lari sambil melambai kan tangan.

"Bu mawar ibuu!" Ucap luna heboh.

"Ya?"

"Itu bu fia sama radit" ucap leva ikut heboh