Lo datang tak di undang
Pergi tak ada alasan
Gue bingung. Lo manusia atau
jelangkung?
------fia------Fia pov
Tok tok tok
"Bentar" ucap fia. 'Siapa coba malem malem dateng ke rumah? Ganggu aja sih'
"Hai udah lama gak ketemu"
Deg
Suara itu...
Seketika dada fia terasa sesak. Dia..
Itu dia...Dia yang memberi harapan pada fia dan pergi begitu saja tanpa alasan.
Dia orang yang membuat luka di masa lalu fia
Dia yang membuat fia jatuh pada jurang yang di buatnya.
Dia, ben arviano
"Ngapain lo kesini?" Tanya fia to the point.
"Gue capek loh fi. Gak diajak masuk nih?" Tanya nya.
Fia menghela nafas dan masuk ke rumah.
"Fiaaaa mana nov- lah elo ben?" Pekik fani
*ada yang lupa sama fani? Dia kembaran fia."Hai fan" ucap ben seraya tersenyum.
"Ngapain lo balik?" Bentak fani.
"Eits, jangan galak galak dong. Emang sih gue waktu itu salah. Tapi gue percaya ada kesempatan kedua." Ucap ben.
"Gue bikin minum dulu" ucap fia dingin.
Sedangkan fani berjalan mendekati ben dan mencengkram kerah baju cowok itu, lalu ia menatapnya tajam.
"Cowok kayak lo, gak pantes dikasih kesempatan kedua!" Ucap nya dingin.
"Why? Gue pikir semua orang berhak dapet kesempatan kedua" ucap ben.
"Setelah apa yang lo lakuin ke fia? Haha... fia udah punya pacar ya. Dia lebih ganteng, baik,perhatian, dan yang jelas lebih sayang sama fia gak kayak lo! Cowok brengsek yang cuma bisa nyakitin fia" ucap fani emosi.
"Siapa pacar fia?"
"Namanya-"
"Ngapain lo berdua?" Tanya fia membawa minum
Fani segera melepas cengkraman nya dari baju ben.
"Gapapa kok" ucap fani tersenyum.
Fani segera naik ke kamarnya.
"Lo udah punya pacar?" Tanya ben.
"Penting buat lo?" Tanya fia datar.
"Pentinglah." Ucap ben.
"Udah" fia berbohong. Padahal ia sudah putus dengan radit
"Se ganteng apa sih pacar lo sampe lo mau sama dia?" Tanya ben dengan nada cemburu.
"Ganteng? Gue gak liat cowok dari gantengnya. Tapi hatinya. Apakah dia bener bener cinta dan sayang sama gue atau gak." Jawab fia.
Mereka pun diam.
"Lo ngapain ke sini?" Tanya fia.
"Gue mau kita mulai semuanya dari nol lagi" ucap ben tersenyum
Senyum itu..
"Lupain gue ben. Gue udah gasuka sama lo" ucap fia.
"Tapi gue akan buat lo jatuh cinta sama gue" ucap ben tersenyum miring.
•••••••|====================|
| BONUS PART |
|====================|
SPESIAL LUNA-RENDIFia pov
"Hai fia. Berangkat sama gue yuk!"
Sial banget sih gue. Pagi pagi udah ketemu orang ini. Siapa lagi kalo bukan ben.
Author pov
"Ngapain lo pagi pagi disini? Ada urusan apa?" Tanya fia judes."Kan tadi gue udah bilang mau anterin lo ke sekolah"
"Gue gamau!" Ucap fia dingin dan keluar rumah.
Ia pun menaiki mobil nya meninggalkan ben yang menatapnya penuh penyesalan.
"Hai fiaaa may best friendddddd!" Teriak luna membahana.
"Heh toa amat suara lu. Kecilin kek!" Ucap rendi- ketua kelas.
"BODO AMAT!" Teriak luna.
"Anjir" gerutu rendi. Ia langsung membekap luna dan menyeretnya keluar kelas.
"Eni easinn!" Ucap luna tak jelas.
Grap luna menggigit tangan rendi
"Adawww gila lo sinting!" Maki rendi.
"Salah sendiri lo nyeret nyeret gue seenak jidat!" Ucap luna tak mau kalah.
Anak anak di kelas pun hanya menontonnya. Sudah sering luna dan rendi berantem di kelas.
"Bodo ah lun! Males gue ngomong sama orang sinting kayak lo" ucap rendi emosi.
"Heh! Gue juga gak sudi ya ngomong sama orang gila kayak lo!" Ucap luna emosi.
"Ekhem... rendi, luna sedang apa kalian?" Ucap suara dibelakang mereka.
Luna dan rendi pun menoleh.
"Eh ada bapak. Maap ya saya duduk dulu ya" ucap luna tersenyum.
"Siapa bilang kalian boleh duduk!? Kerjakan halaman 43 no 1 sampe 100 di LUAR!" Ucap pak saeful.
"Anjing mampus gue" gumam rendi.
•••••
TbcOkay aku emang suka lama update. Dan ini jg banyak typo bye
KAMU SEDANG MEMBACA
[GLS-1] Feeling [HIATUS]
Teen FictionFia dan radit. Keduua orang itu saling membenci. Namun banyak yang bilang 'jangan terlalu membenci karena rasa itu akan berbalik menjadi cinta' Dan itulah yang terjadi pada mereka. Namun orang dari masa lalu datang. Mampukah mereka mempertahankan hu...