bagian 20: kucing malang

13 1 0
                                    

"Huaaaaa" jerit fia sambil menangis. Ia terduduk di tengah jalan. Sambil menatap sedih kucing yang mati bersimbah darah.

Untung nya jalan itu lagi sepi.

"Kucingg!! Kamu jangan matii!" Ucap fia terisak.

"aduhh gue bawa nya gimana cobaa?? Berdarah darah gini haduh. Sial amat gue!" Ucap fia frustasi.

Lalu ada mobil hitam yang melewatinya.

"woiiii berhenti mobilll!!" Teriak fia.

Mobil itu pun berhenti.

"Radit?"

"Fia?"

Ucap mereka bersamaan. "Lo kok gak di rumah sakit??" Tanya fia.

"Baru aja gue pulang" jawab radit.

"Lo sama siapa?" Tanya fia.

Lalu keluarlah bobby dan alvan.

"Sama 2 curut ini"

"Gue bukan curut! Eh btw lo ngapain di sini?" Ucap alvan

"Tolongin gueee hiks hiks... gu- gue na.
Nabrak" ucap fia terisak lagi.

"Hah?! Badan lo gak ada yang luka atau lecet kan?" Tanya radit khawatir.

Fia menggeleng polos.

"Terus?" Tanya bobby bingung.

"Kucing nya matii!" Ucap fia lirih.

Mereka bertiga pun hanya melongo.

"Lah kalian kok malah bengong bantu gue dong!" Ucap fia berapi api.

Mereka pun menuju ke tempat kucing tadi yang mati. Dan mengubur nya.

Fia menguburnya sambil terisak.

"Gue sedih banget sumpah. Dia gak bersalah tapi kenapa harus matii??? Huaa" isak fia.

radit cs hanya menapatnya bengong.

"Huaaaaa" alvan pun ikut menangis. Dan memeluk fia.

Lalu,

"Huaaaaa" bobby juga ikut menangis dan ikut memeluk fia.

"Lah kok pada mewek??" Ucap radit menatap mereka bingung.

Sedetik kemudian dia tersadar.

"Heh kalian apa apaan? Meluk fia seenak jidat!!" Bentak radit menarik bobby dan alvan.

"Ih kan kita kasian sama fia" ucap alvan tak terima.

"Iya bener tuh alvan" ucap bobby

"Udah gausah banyak omong lo semua! Gue mau pulang" ucap fia bangkit.

Fia pun masuk ke mobil.

"Ah males gue pulang, kemana ya?" Ucap fia.

Ia pun melajukan mobilnya ke cafe biasa tempat fia nongkrong.

"Fia? Lo ngapain disini?" Tanya laki laki bertubuh jangkung yang menghampiri meja fia.

"Hah? Arka?" Tanya fia.

Arka mengangguk.

"Jadi lo ngapain di sini?" Tanya arka.

"Nongkrong aja. Soalnya gue males pulang."

"Kenapa males? Keluarga lo nungguin loh"

"Mana mungkin mereka nungguin gue. Mereka kan gak peduli sama gue" ucap fia acuh.

"Apapun masalah lo sama keluarga lo, lo harus tetep inget kalo mereka masih keluarga lo. Tanpa mereka, lo gak ada di dunia ini" ucap arka.

"Udahlah malesin banget ngomongin keluarga gue" ucap fia cemberut

"Senyum dong. Lo tuh kalo senyum cantik kayak bidadari" ucap arka mengedipkan sebelah matanya.

"Gombal ih najis" ucap fia terkekeh.

Sementara itu ada 2 orang yang mengintai mereka.

"Mampus lo! Radit bakal balik ke gue ahaha"

"Tinggal tunggu waktu aja. Semuanya bakal kembali seperti semula."

Tbc

Ahahaha siapa yang mata matain fia sama arka yaaaa??? Tunggu bab 22 byee

[GLS-1] Feeling [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang