"Sepi banget rumah gue." Ucap fia ketika masuk ke rumahnya.
Awalnya, ia memutuskan untuk menginap di rumah luna. Tapi keluarga besarnya sedang berkumpul di rumah luna. Jadi ia memutuskan untuk menginap di rumah leva. Namun, leva sedang ada di rumah saudara nya. Ia pun mau tak mau harus pulang ke rumahnya.
"Fia,lo dari mana?" Tanya perempuan yang berdiri di belakang fia.
"Ayam!" Ceplos fia kaget.
"Hah? Ini gue fani" ucap fani.
"Lo ngagetin gue aja! Gue habis nguburin kucing" fia pun duduk sofa.
"Lo kabur kan tadi? Mama bilang ke gue"
Fia mengangguk.
"Fia? Fani?" Tanya mami
Mereka mengangguk.
"Mami mau ngomong bentar, mami sadar kalo selama ini mami bukan ibu yang baik untuk kalian. Mami lebih milih pekerjaan dan gak mikirin kalian. Tapi sebenernya mami sayang banget sama kalian. Makanya, mami memutuskan untuk berhenti kerja dan nemenin kalian" ucap rani panjang lebar.
Baik fia maupun fani tidak ada yang berkomentar. Mereka masih mencerna ucapan rani sang ibu.
"Really mi??" Ucap fani senang.
Rani mengangguk.
Fani segera menghambur ke dalam pelukan sang ibu.
"Fia? Kamu gak mau meluk mami?"
Tanpa menunggu apa apa fia langsung memeluk mami nya. Ia merasa sangat senang sekarang.
••••Tok tok tok
'Siapa yang ngetok pintu balkon gue malem malem gini?' Batin fia
Ia membuka pintu balkon nya dengan hati hati.
Betapa terkejut nya fia melihat ada boneka beruang sebesar dirinya. Sedang bergerak gerak sambil melambaikan tangan.
"Hah? Demi apa gue gak mimpi?" Ucap fia kepada dirinya sendiri
Lalu kepala beruang itu di lepas.
"Aduh gerah banget dalem sini" ucap radit.
"Ada ada aja sih lo" ucap fia terkekeh.
"Emm fia gini, gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap radit menggaruk kepalanya grogi.
"Ngomong aja kali. Daritadi kan lo juga udah ngomong"
"Fia lo- aduh gimana ya ngomongnya?"
"Santai aja kali dit" ucap fia geli.
"lo mau- ahh bingung gue"
"Kalo gak ngomong ngomong gue masuk nih"
"Eh jangan dong" ucap radit menahan fia.
"Cepet"
"Lomaugakjadipacargue?" Ucap rafit cepat.
"Lo ngomong apa?" Tanya fia tersenyum. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang dikatakan radit. Sejak tadi jantungnya sudah berdebar debar tak karuan.
"Lo mau gak jadi pacar gue? Gue emang bukan cowok yang baik. Tapi gue sayang lo tulus. Mungkin gue emang pernah bikin lo nangis tapi gue janji gue bakal ngebahagiain lo" ucap radit.
"Gak" ucap fia tegas.
Sedangkan radit yang tadi tersenyum sekarang ekspresinya menjadi datar.
Menyadari perubahan ekspresi muka radit, fia terkekeh.
"Gak bisa nolak maksudnya"
"Berartii- yeeeey" pekik radit senang.
"Gue pulang ya" kata radit dan bersiap untuk melompat dari balkon rumah fia.
"Eh ada ada aja lo! Lewat pintu depan sana!" Ucap fia khawatir.
"Lama ah. Udah ya bayyy" ucap radit dan ia pun melompat. Sedangkan fia menutup mata.
"Awww" teriak radit.
"Hah kenapa? Udah gue bilang jangan loncat" ucap fia.
"Enggak deng bercanda ahahah" ucap radit berlari pergi
padahal, baru kemrin ia putus dengan radit. namun rencana tuhan tidak ada yang tau kan? di dalam sebuah hubungan pasti ada kerikil nya. tapi itulah yang mengajarkan kita tentang kecewa. dan mereka- fia dan radit tidak tahu bahwa hubungan mereka akan di uji lagi
tbc
siap siap di part selanjutnya. aku buat mereka menderita ahahahahha *ketawa devil #authorberubahjahat
bau bau ending kecium gak ni?
gutbay
KAMU SEDANG MEMBACA
[GLS-1] Feeling [HIATUS]
Novela JuvenilFia dan radit. Keduua orang itu saling membenci. Namun banyak yang bilang 'jangan terlalu membenci karena rasa itu akan berbalik menjadi cinta' Dan itulah yang terjadi pada mereka. Namun orang dari masa lalu datang. Mampukah mereka mempertahankan hu...