The Day

23.3K 1.7K 107
                                    

As I stand here before my woman
I can't fight back the tears in my eyes
Oh, how could I be so lucky
I must've done something right
And I promise to love her for the rest of my life

.

.

.

"Okinawa?" tanya Neji tak percaya, seorang Uzumaki Naruto yang katanya seorang pebisnis handal lebih memilih resepsi di Okinawa. dan takkan banyak yang di undang di pernikahan mereka.

"Ayah setuju." ucap Hiashi, pasalnya ia juga tidak ingin jika pernikahan puterinya terlalu dihebohkan oleh publik mengingat siapa seorang Uzumaki Naruto. "Hanya kerabat dan teman dekat saja. Karena terlalu banyak kamera akan mengurangi berkat dari acara pernikahan kalian."

Naruto tersenyum senang saat Hiashi sudah menyetujui semuanya, dua hari lagi mereka akan terbang ke Okinawa. Chapel at Eines Villa di Nozze akan menjadi saksi Naruto mengikrakan janjinya di depan Tuhan.

"Ku rasa kau orang yang pelit, bukan tidak mungkin dengan uangmu kau bisa membuat pesta yang cukup mengegerkan negeri ini, tapi kau sungguh pelit. Hanya sebuah resort?" Neji mendecih tak percaya, ia masih saja kesal tentang respsi sederhana pernikahan adiknya.

"Aku tidak keberatan, Nii-san." Tangan Lembut Hinata mengusap pelan punggung tangan Naruto yang sejak tadi menggenggamnya.

"Lagi pula aku tidak mau menghabiskan uang hanya dengan hal-hal tidak perlu. Pernikahan bukan tentang seberapa megah resepsinya, tapi tentang sebuah ikatan, yang terpenting adalah janji yang akan kami ikrarkan nanti dihadapn Tuhan tak kami langgar. Bahwa Aku dan Naruto takkan berpisah kecuali maut yang memisahkan."

Hati Naruto menghangat mendengar ucapan Hinata, jika saja tidak ada Hiashi di sini Naruto sudah pasti takkan segan mengecup bibir Hinata yang sudah melontarkan kata manis itu.

Naruto bukannya tak mampu mengadakan resepsi megah dengan trend abad ke 21 ini, tapi ia tahu Hinata tak akan menyukai ini hal seperti itu. Maka dari itu Naruto lebih memilih Okinawa dibanding Tokyo

.

.

.

.

.

.

"Mommy!" Rei langsung berlari melepaskan genggamanya di tangan Sakura,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mommy!" Rei langsung berlari melepaskan genggamanya di tangan Sakura,

Hinata memberi sebuah pelukan pada Rei, mengecup pelan pipi Rei. "Rei tampan sekali."

Tuxedo berwarna coklat muda dengan lengkap dengan dasi kupu-kupu membalut tubuh kecil Rei.

"Mommy juga cantik."

"Rei benar." Sakura menatap kagum pada Hinata, dalam baulutan gaun pengantin putih gading Hinata terlihat begitu cantik, Gaun pengantin yang Hinata kenakan bukan gaun yang bisa menyapu lantai seperti kebanyakan orang lan kenakan . "Naruto pasti akan langsung menerkammu, jika melihatmu sekarang ini."

Missing You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang