Kiara turun dari mobil papanya begitu sampai diseberang gerbang sekolahnya. Setelah mengucap salam cewek itu berjalan pelan kesekolahnya. Dipinggir pintu masuk, terlihat segerombolan cowok sedang asyik ketawa ketiwi. Kiara tahu siapa mereka, Dira and the gank.
Iyuuuh, males banget ketemu mereka, batinnya. Bukan kepedean atau apa sih, tapi setiap mereka bertemu, gerombolan cowok itu tak pernah berhenti menggodanya. Meski faktanya, hampir semua cewek yang mereka jumpai selalu mereka goda. Persis seperti mahluk asing dari luar angkasa yang baru pertama kali lihat wanita. Norak.
Diin..dinn..
Terdengar suara klakson mobil dibelakang Kiara. Oke, berjalan sambil melamun ternyata membuatnya sedikit meleng.Dinn..diin..diin... Klakson itu berbunyi lagi. Hello, ini bukan acara telolet chalenge! Jadi stop bunyiin klakson nggak jelas gitu, gerutu Kiara dalam hati. Lagian dia sudah berada diposisi yang mobil bahkan motor pun nggak bakal bisa menabraknya. Udah ditrotoar gini.
Suara klakson itu sama sekali tak menyerah. Membuat Kiara geram. Siapa sih orang yang lagi kurang kerjaan itu? karena satu - satunya manusia iseng yang dikenalnya alias Dira kini ada didepannya. Beberapa siswa yang sudah datang disekolah melihat kearahnya, membuatnya makin gemas saja. Tak tahan, Kiara membalikkan badannya, siap mendamprat mahluk iseng itu.
Kiara mendekati sedan putih mengkilat ada dibelakangnya. Mobil siapa sih, masih baru kayaknya.
Ketika Kiara sampai didekat pintu mengemudi, kacanya terbuka. Sosok yang tak asing dimata Kiara terlihat nyengir tanpa dosa.
"Tebak key, gue dapet mobil baru. Mimpi apa coba, bokap gue kemaren sore mendadak ngajak gue ke showroom mobil dan beliin gue ini. Keren kan. Meskipun mencurigakan juga sih." ucap cewek itu yang tak lain dan tak bukan adalah si rese, Clarissa.
Sumpah demi apa. Rasanya Kiara ingin sekali menjitak kepala nih anak. Jadi dari tadi nih bocah dan din dan din bunyiin klakson karena mau pamer mobil barunya. Norak (lagi).
"Gue parkir dulu ya. Ntar pulang sekolah gue anter. Enak tau naik mobil baru. Hahah.." celoteh Clarissa tak berhenti. Dasar keran bocor.
Kiara hanya mengangguk, tak ingin menjawab. Mukanya merah saat menyadari dirinya menjadi pusat perhatian anak - anak yang ingin tahu kenapa dirinya tak berhenti diklakson. Clarissa sialan.
Kiara ingin segera masuk kegerbang sekolah saat terdengar seseorang memanggil namanya. Kiara menoleh, mencari sumber suara. Seorang cowok yang bersandar dimobil sedan biru metalik melambai kearahnya. Jantung Kiara nyaris luruh, menyadari siapa cowok itu dan mobil yang dibawanya. Kiara berjalan cepat kearahnya.
"Ikut gue." ucap cowok itu tanpa basa basi.
Kiara mengerutkan keningnya.
"Sekarang?" tanyanya."Sekarang atau nggak sama sekali."
Kiara tak ingin protes lagi. Dirinya segera masuk kedalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh cowok itu. Mengiyakan ajakan cowok itu untuk ikut dengannya meski belum tahu kemana cowok itu akan membawanya.
Sementara itu, disisi lain. Dira yang sedari tadi memperhatikan Kiara ikut terkejut melihat cowok itu. Dira tahu siapa dia. Melihat Kiara masuk kemobil itu, membuat rasa ingin tahu Dira semakin besar. Penasaran, cowok itu menepuk bahu Wawan yang baru saja datang memarkir motornya untuk menyapa mereka.
"Pinjem motor lo, Wan." ucapnya sambil membuka helm Wawan yang masih bertengger manis dikepalanya.
"Lho?" Aryo yang sedari tadi ada disitu bersama Dira terkejut. "Mau kemana lo?" tanyanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Teen Fiction"Jadi gini, saya ini sedang rindu kamu. Kamu bagaimana ? Rindu pula atau biasa saja?" tanya Dira. Kiara tergelak, "Najis lo..hahaha" "Kok najis sih, key? Huaaahh.. Aku najis, aku nggak bersih lagi. Kiara mah tega." teriak Dira dengan tampang memelas...