D U A B E L A S

41 1 0
                                    

Hujan rintik - rintik jatuh diluar saat Kiara menyibak tirai kamarnya. Kiara menghela nafas panjang. Menatap kembali layar ponselnya. Panggilan telpon dari Kai baru saja berakhir. Cowok itu menelponnya untuk menceritakan kejadian yang dialaminya tadi sore. Menceritakan kronologis bagaimana dia berantem sama Dira.

"Gue nggak bermaksud buat nyakitin elo. Waktu itu gue nemuin dia karena dia bilang ada sesuatu yang penting." Ucap Kai diujung telpon.

Kiara diam.

"Gue sama dia Nana emang pernah  pacaran, tapi semua udah berakhir. Kita memutuskan untuk berpisah karena udah gak cocok lagi."

Nana? Jadi namanya Nana,batin Kiara.

"Key.. please.. Lo dengerin gue kan." Panggilan Kai membuyarkan lamunan Kiara.

"Kenapa cerita sama gue? Emang apa hubungannya sama gue?" Tanya Kiara polos.

Terdengar Kai menarik nafas panjang, "karena gue merasa udah mengkhianati elo. Dira benar, gak seharusnya gue nemuin mantan gue disaat gue pengen membuka hati gue buat elo. Gue akui, awalnya gue nggak ngerasa  apa - apa sama elo. Gue nggak tertarik  sama elo, tapi makin kesini gue semakin nyaman  sama elo. Gue sayang, key.."

Kiara tak tahu harus merasa senang atau sedih mendengar ucapan Kai. Dia senang karena Kai ternyata menyayanginya, dia tau itu, tapi sejauh ini Kai bahkan tak pernah mengungkapkannya. Tapi dia merasa sedih mendengar pengakuan Kai saat mengatakan dia menemui mantannya dan tak merasakan apa - apa padanya.

"Key..?" Panggil Kai.

"Nggak papa, gue ngerti. Itu hak elo buat ketemu siapa - siapa. Toh kita emang nggak ada hubungan apa - apa kan." Jawab Kiara sambil menggigit bibirnya. Kecewa saat mengatakan mereka tidak ada apa - apa.

"Gue sayang sama elo, Key.."

Kiara menghela nafasnya lagi. Obrolannya bersama Kai di telepon tadi bergulir kembali di kepalanya.

Gue sayang sama elo, Key..

Gue sayang sama elo, Key..

Gue sayang sama elo, Key..

Lagi - lagi ucapan Kai terngiang di telinganya. Sayang? Hanya sayang? Itu maksudnya apa? Apa satelah ini kami resmi berpacaran. Nggak! Nggak! Kai bahkan nggak nembak gue. Dia nggak minta gue jadi pacarnya. Jadi maksudnya 'sayang' itu apa?? batin Kiara berulang kali.

Drrt..drrt..
Careless careless shoot anonymous anonymous
Heartless mindless no one who care about me..

Intro lagu MAMA darinya EXO tiba - tiba terdengar dari ponselnya disertai getaran. Kiara terlonjak, nyaris melemparkan ponselnya karena kaget. Dipandangnya layar ponselnya yang berkedip - kedip.

Nada dering sialan, gerutunya dalam hati. Kesal, padahal sendirinya yang memasang nada dering itu bahkan dengan volume yang gila - gilaan.

Clarissa memanggil..

"Ya.." sahut Kiara ogah - ogahan.

"Lo tau, gue sekarang di kafe Akita.."

"Gue nggak tau.."potong Kiara cepat.

"Yee, gue belom selesai tau." rajuk Clarissa.

"Ohh,, maaf. Lo ngapain disitu?"

"Kan gue baru balik dari gereja. Gerimis gini jadi pengen ngopi deh. Dan tebak, gue ketemu siapa??" Ucap Clarissa penuh semangat.

"Males aah, ngapain main tebak - tebakan malem - malem. Gak penting banget.."

"Kiaraaa..." Teriak Clarissa dengan nada kesal.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang