Suara alarm berbunyi beberapa kali mencoba untuk membangunkanku. Aku tetap tak bergeming. Aku masih asik dengan mimpiku dan malah mempererat pelukan pada gulingku. Lagi, suara alarm kembali menganggu tidurku, dan bergema di indera pendengaranku. Aku meringis lalu menyingkirkan bantal guling yang sedari tadi kupeluk. Aku perlahan membuka pejalan mataku. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan.
Ruangan ini masih sama dengan yang semalam. Masih berantakan, dengan layar komputer yang masih menyala. Aku belum sempat mematikannya. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku dan meng acak-acakan rambutku frustasi. Bahkan, posisi tidurku pun masih belum berubah, aku tak menggantinya dengan posisi yang lebih nyaman. Aku kemudian bangkit dan menggosok-gosokkan mataku. Aku menguap lagi untuk kesekian kalinya. Kemarin malam, aku tidur terlalu malam dan sangat bertentangan dengan jadwal tidurku yang biasa kulakukan. Aku mengambil jam wekerku dan mengamati arah yang ditunjukkan jarum jam.Masih jam 08.55 AM. Masih ada waktuku lima menit lagi untuk bersiap-siap. Haha.
Tapi...
Tunggu...
Lima menit lagi? Sedangkan waktu yang kutempuh untuk ke rumah sakit mencapai sepuluh menit, itu pun jika ada taksi...
Ah! Kenapa aku sampai terlambat bangun begini disaat ada hari yang sangat penting?!
Apalagi aku belum menyiapkan sama sekali bahan, dan map-map
Huang, Minzi! Kau bodoh sekali!
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]
Fanfiction"Kau itu sangat dingin, tapi menyebalkan disaat waktu yang bersamaan. Kau aneh. Benar-benar aneh. Menjadi dokter dengan sikap yang acuh seperti itu. ....Namun, ternyata, aku salah." . Huang Minzi, harus memulai karier awalnya sebagai dokter dengan...