Osaka Trip #12

1.1K 91 2
                                    

"Good afternoon passengers. This is the pre-boarding announcement for flight ANA989 to Osaka, Japan. We're now inviting those passengers to begin boarding at this time. Please have your boarding pass and identification ready. Regular boarding will begin in approximately ten minutes time. Thank you..."

Suara pengumuman tentang boarding sudah mulai diumumkan oleh petugas bandara saat ini. Aku menghela nafasku lalu kemudian menyandarkan tubuhku pada sofa yang terletak di lounge tempat aku menunggu waktu boarding.

Terkejut?

Yah. Benar benar. Sangat.

Aku benar benar tak menyangka kalau akhirnya aku akan benar benar menjalani liburan konyol ini. Atasanku memberiku waktu cuti selama seminggu. Sedangkan Junkai... Ia diberikan waktu libur sesuai dengan keinginannya. Ia bisa libur selama satu bulan, dua minggu, ataupun lebih. Karena dia juga seseorang yang memiliki pangkat dan pengalaman tinggi disana walaupun usianya masih tergolong muda. Dia bebas.

Aku benar benar tak ingin terbang ke Osaka hari ini. Lebih baik menikmati waktuku dirumah, tanpa harus terbang ke Osaka yang dimana itu hanya membuatku semakin lelah.

Tapi,

Ibu selalu memaksaku.

Huh.

Aku benci semua ini.

"Tak usah terlihat gelisah." ucap Junkai secara tiba-tiba, ia mengucapkan itu tanpa menolehkan kepalanya sedikitpun kearahku. Ia masih tetap menatap layar handphonenya, dan sibuk sesekali menggeser layar handphonenya.

Aku yang sedari tadi memejamkan mataku, kini membukanya kembali. Aku melirik kearah Junkai.

"Siapa yang gelisah?" tanya ku mencoba membela diri.

"Kau terus menghela nafasmu beberapa kali tadi..." jelas Junkai, masih tetap dengan fokus yang sama. Terfokus pada layar handphonenya. Lama-lama aku merasa ingin melempar handphonenya itu.

Aku masih tetap membungkam mulutku. Aku bertaruh untuk tidak menjawab perkataannya lagi. Dia itu seorang psikolog. Dia bisa membaca semua bahasa tubuh dan pikiran seseorang. Percuma saja jika aku terus mengelak, dia selalu tahu apa yang kupikirkan.

Lagipula, ini penerbangan pertamaku ke luar dari wilayah Tiongkok,

Jadi wajar saja jika aku merasa gugup, 'kan?

Aku kembali menghela nafasku, dan menyandarkan tubuhku. Aku menatap kaca besar yang kini berada tepat dihadapanku, menatap beberapa pesawat yang lalu lalang.

Tiba tiba, tak berapa lama kemudian, sebuah pikiran 'kreatif' terlintas di benakku. Aku sedikit tersenyum miring, dan tipis.

Lagipula, bukankah ini hal yang bagus? Ini kesempatan ku untuk memisahkan diriku dengan Junkai, right?

Haha. Bagus. Kau benar benar cerdas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pesawat telah mendarat di Osaka beberapa jam yang lalu. Aku, oh maksudku, kami, telah berada di sebuah hotel yang terletak tak jauh dari pusat kota Osaka.

Jepang ternyata jauh dari dugaanku sebelumnya. Negara ini benar benar berbeda dengan China. Negara ini lebih ramai, dan sejuk. Sangat menarik. Kupikir, aku akan betah berada disini untuk beberapa tahun.

My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang