Young Doctor Meeting #6

1.6K 109 6
                                    

Aku menggeliat pelan. Mataku seperti sedang diserang oleh sinar matahari yang memaksa ingin masuk kedalam mataku. Aku meringis. Aku membuka mataku, lalu menguap kecil. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku untuk membangkitkan seluruh kesadaranku.

Aku merasakan ada sesuatu yang melingkar di pinggangku. Aku masih belum bisa berpikir tentang itu. Yang hanya kupikirkan tentang hal itu, itu hanyalah sebuah selimut yang terlilit di pinggangku, kejadian yang sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Aku kembali memejamkan mataku dan kembali memeluk erat gulingku.

Guling, atau malah bukan sebuah guling?

Setelah sekian lama aku asyik memejamkan mata, tiba tiba aku merasa aneh. Aku membuka mataku perlahan. Aku menatap seseorang yang berada disampingku sekarang, seseorang yang tidur juga menghadap kearahku. Aku menatapnya lama dan polos, sedangkan jiwaku masih berusaha mengumpulkan kesadaranku sebanyak banyaknya. Aku masih belum tersadar sepenuhnya sekarang.

Well...hei...apa dia ini Junkai? Kalaupun jika itu Junkai, itu sangat sangat tidak mungkin. Wajah se'angellic' ini adalah wajah Junkai? Yang benar saja.

Wajah seseorang didepanku ini benar benar seperti malaikat dan polos. Dan juga, sangat tampan. Tentunya.

Satu detik....

Satu menit....

Aku baru menyadari tentang hal ini semua. Mataku refleks membulat sangat sangat sempurna. Aku cepat cepat mendorong kuat —menyingkirkan— lengan Junkai yang ternyata melingkar di pinggangku sedari tadi. Aku menarik kembali kata-kataku barusan! Dia tidak setampan yang ku pikirkan sebelumnya!

Aku langsung menarik tanganku yang juga memeluk Junkai sedari tadi. Aku refleks menjauh. Aku menjauhkan diriku dengan Junkai, dan menjaga jarak yang cukup jauh dengannya. Aku hampir terduduk dipinggir ranjang. Aku merebut selimut untuk menutupi seluruh tubuhku.

Tidak ada yang terjadi aneh aneh, kan?!

Aku masih suci, kah?!

Junkai menggeliat pelan. Ia menguap kecil, kemudian membuka matanya perlahan. Ia tampaknya baru tersadar dengan semua ini. Junkai melirik kearahku, ia menatapku heran pada awalnya.

"Kenapa kau?" tanyanya dengan suara serak dan parau, khas orang bangun tidur. Aku masih menatapnya takut, dan menggelengkan kepalaku pelan.

"Kau tak menyentuhku sama sekali kan? Selain...yang tadi?" tanya ku takut. Junkai menatapku bingung dan aneh dengan gelagatku yang tampaknya mencurigakan. Ia bangkit, dan menyandarkan tubuhnya pada penyandar ranjang.

"Menyentuh apa?" tanya nya masih dengan nada bingung. Ia tampak tak mengerti dengan semua apa yang ku ucapkan. Tanda semuanya aman-aman saja, ia bahkan tak mengetahuinya. Aku menghela nafasku lega.

"Tidak..." ucapku pelan. Junkai masih menatapku penasaran, dahinya terlihat mengkerut. Namun, tak berapa lama kemudian, Junkai mengulas sebuah senyuman. Senyuman yang sangay aneh. Itu lebih mirip seperti sebuah seringaian jahil. Seketika, firasat tidak enak langsung menghinggapi ku saat dia memberikan smirk mematikannya.

My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang