Esok paginya, Morgan tetap bersekolah seperti biasanya. Walaupun keletihan tersirat jelas diwajah tampannya namun, sepertinya semangat belajarnya telah mengalahkan rasa letihnya itu.
Morgan berjalan dengan gontai melewati lorong-lorong sekolah. Belum lama ia berjalan, tiba-tiba seseorang berteriak menyerukan namanya. "Morgan!"
---
Morgan P.O.V
"Morgan!" Seseorang meneriakkan namaku. Aku pun berhenti dan membalikkan tubuhku menghadap orang tersebut. Yeah, siapa lagi kalau bukan Sherryn.
Sherryn berlari menghampiriku. "Pagi." Sapanya. "Pagi." Aku pun meneruskan kembali langkah kakiku. Sherryn mengekoriku. "Err.. Maafkan aku soal beberapa hari yang lalu," Sherryn menarik lengan kemejaku.
"Soal apa?" Tanyaku sambil masih terus berjalan. "Yeah, karena kau melindungiku, kau tertangkap." Jawab Sherryn ragu-ragu.
"Kau sudah mengetahui semuanya, kan? Kau masih berani mendekatiku?" Tanyaku menatap lekat kedua bola mata indahnya. Sherryn balas menatapku. "Untuk apa aku takut? Kau takkan membunuhku, err, maksudku kau tak terlihat menyeramkan dan aku tak punya alasan kuat untuk tak berani padamu," jelas Sherryn. Aku tersenyum kecut menatapnya. "Kau ingin mati ditanganku?" Tanyaku.
Sherryn membelalakkan matanya."Well, silahkan saja." Ia mengerling menatapku. "Oh, ya, benar kau tak apa-apa?" Tanyanya sedikit menggoda.
"Yeah, aku baik-baik saja tadi sebelum aku bertemu denganmu."
Sherryn mengerucutkan bibirnya sambil memukul lenganku. Aku hanya dapat terkekeh dan kembali melangkahkan kakiku.
"Morgan!" Lagi-lagi seseorang menyerukan namaku. Aku menghentikan langkahku dan menoleh kebelakang. Sherryn mengikuti apa yang aku lakukan.
"Ilham?" Aku membelalakkan mata melihat siapa yang memanggilku. Ilham berjalan menghampiriku dengan seragam khas sekolah ini dilengkapi juga dengan tas selempang hitam. "Siang, My Brother!" Ia menepuk pundakku. Aku hanya diam terpaku. Apa yang orang ini lakukan disini?
Ilham tersenyum lebar kepadaku. Tiba-tiba pandangannya beralih kepada Sherryn yang berdiri berdampingan denganku. "Temanmu, Gan?" Tanya Ilham. Aku mengangguk.
Ilham mengerling menatap Sherryn. "Ilham." Ilham menyodorkan tangannya tepat dihadapan Sherryn. Sherryn menyambut uluran tangannya dengan ragu-ragu. "Sherryn."
"Nama yang cantik untuk gadis sepertimu." Puji Ilham sambil mencoba untuk mencium punggung tangan Sherryn. Segera ku tepis tangan mereka berdua. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku ketus.
Ilham hanya mendengus kesal sambil mengumpatku. "Apa kau tak pernah membiarkanku bahagia sesaat pun?"
Sherryn terkekeh. Aku memutar bola mataku. "Jadi, apa yang kau lakukan disini, Ilham Fauzi?" Tanyaku kesal.
"Aku bersekolah disini juga, Morgan Oey!" Jawab Ilham menatapku kesal. "Apa?" Aku menatapnya tak percaya. "Kau serius?"
Ilham menarik turunkan alisnya menatapku dan tersenyum nakal menatap Sherryn.
YOU ARE READING
The Dark World
FanfictionRasa tertarik Sherryn Avery kepada Morgan Oey malah menuntun gadis itu masuk ke dalam sebuah bahaya besar.