"Kapan mau ke Hutan Mangrove nya?" tanya Ninda yang sedang menunduk menatap bukunya dan mengetuk-ngetukan pulpen di dagunya.
"Nanti ajalah, kalo liburan sekolah. Sekarang, kita masih punya tugas yang bejibun. Belum lagi harus kerja kelompok bikin makalah" sahut Tiara yang sedang menghadap ke arah Ninda, sembari duduk di kursi yang ada didepan tempat duduk Ninda.
Ninda mendengus sebal dan menggembungkan pipinya. Tanpa di sadar, ternyata di sebelah tempat duduknya telah ada Raffa yang baru saja datang sekitar 10 menit yang lalu.
"Gue sekelompok sama kalian berdua ya?" tanya Raffa yang membuat Ninda melirik ke arahnya.
Ninda mengerutkan dahi nya "Lah, kok ada lo? Perasaan tadi bangku nya kosong" ucapnya heran.
Raffa terkekeh "Emang dari tadi gue disini kali. Lo gak sadar? Emangnya lo kira gue apaan? Makhluk gaib?"
"Bukan nya gitu.Tapi tadi kursinya kosong. Serius dah"
"Maksud. Tadi Raffa udah dateng sekitar 10 menit yang lalu. Lo gak liat dia jalan dari pintu sampe kursi?" sambar Tiara.
"Gue gak liat. Dari tadi gue gak ngerasa kalo disamping gue ada orang" ucap Ninda yang ingin di percaya.
Raffa meraih jemari Ninda dan menempelkan telapak tangan itu di pipinya "Kalo gak percaya nih pegang"
Mata Ninda dan Raffa bertemu pada satu titik tumpu. Dimana saat ini Ninda terpaku melihat mata Raffa yang begitu coklat. Begitupun Raffa yang tersenyum ketika melihat 2 bola mata berwarna hitam pekat.
"Kok,matanya.. alisnya.. Mirip kayak..." batin Ninda.
Tiara menggebrak meja dan membuat Ninda tersentak "Woy, malah tatap-tatapan"
"Apaan sih lo" lirih Ninda yang kemudian Reflek melepaskan tangannya dari pipi Raffa.
"Kok di lepas Nin? Kaget ya?" ledek Tiara.
Ninda menjadi salah tingkah "Gak"
Raffa tertawa kecil "Jadi gimana nih? Gue boleh kan ikut ke kelompok kalian?"
"Terserah deh.." jawab Ninda singkat.
"Kok terserah sih. Mau gak sekelompok sama gue? Kalo gak mau juga gak apa-apa" ucap Raffa santai menerima kenyataan bahwa sepertinya Ninda tidak ingin sekelompok dengannya.
"Eh, Kita mau kok Raff. Ninda mah kalo di tanya apa aja jawabnya terserah mulu. Masih malu-malu namanya juga lagi masa pendekatan" celetuk Tiara.
Setelah mengeluarkan kata-kata itu,Tiara langsung mendapatkan pelototan dari mata Ninda. Tetapi Tiara tidak takut justru ia malah tertawa dan meninggalkan Raffa dan Ninda.
15 menit berlalu,Raffa yang masih diam duduk disamping Ninda,pada akhirnya membuka suara untuk mengawali pembicaraan.
"Lo itu lucu ya" ucap Raffa seraya menatap Ninda yang sedang menulis sesuatu di kertas kosong.
Ninda menaruh pulpen yang tadi ia pegang, dan menatap Raffa "Apa nya yang lucu?Perasaan dari tadi gue gak ngelawak" icapnya dengan nada yang dingin, kali ini Ninda bersikap cuek terhadap Raffa.
Raffa terkekeh melihat ekspresi wajah Ninda yang terlihat begitu jutek "Tuh kan lucu"
Ninda hanya mengernyitkan dahi karena bingung tingkah laku Raffa.
"Lo itu lucu. Kadang lo keliatan bahagia kalo lagi bareng temen lo.Tapi sekarang,lo jutek kalo lagi sama gue"
"Emangnya gitu ya?Lo juga suka gitu"
"Ah,masa?"
"Bodo"
"Tau darimana kalo gue kayak gitu?" tanya Ninda spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's My Prince? He or Him?
Genç KurguBerawal dari kisah Cinta di SMA Pelita Bangsa. Menceritakan seorang gadis bernama Ninda Alifia yang tidak terlalu terkenal di sekolahnya,polos,sederhana, Ramah,Humoris,Friendly namun agak cuek pada 1 pria,dan tidak pernah berpacaran. Adnan Rifa...