Worried

606 40 7
                                    

Miranda yang baru saja datang, memancarkan senyuman di bibir nya. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang sangat terlihat muram dan jutek. Mata nya mencari-cari tempat dimana Ninda duduk.

"Pagi Nin, hari ini ada PR gak sih?" tanya Miranda yang terduduk dikursi Raffa yang letaknya di samping kursi Ninda.

Ninda menoleh "Gak ada kok"

Miranda tersenyum lebar "Oh gitu. Raffa belum dateng ya?" tanya nya.

"Ngapain kali, nanyain Raffa" umpat Ninda dalam hati.

"Lo liat kan, di kursi nya belum ada tas dia? Berarti dia belum dateng" jawab nya.

"Oh iyaya. Eh, malem ini temenin gue ke Bar yuk? Mau gak?"

"Engga, Gue gak suka ke tempat kayak gitu" balas Ninda yang tersenyum canggung.

"Hmm, Kalo ke Mall gimana?"

"Enggak, Makasih. Gue gak bisa, Nanti malem ada acara"

"Oh, Mau jalan sama Pacar lo ya?" tanya Miranda dengan santai.

"Sok tau banget si lo. Punya pacar aja enggak" gumam Ninda.

"Eh, Nin makalah yang kemarin udah lo bawa?" tanya Tiara yang baru saja datang.

Ninda mengernyitkan dahi nya"Lah, bukannya elo yang bawa ya?"

"Dih, di gue gak ada. Mati dah" balas Tiara seraya menepuk dahinya.

"Yaudah, Nanti tanya Raffa sama Rayhan dulu. Siapa tau mereka yang bawa"

Tiara mengerucutkan bibirnya "Yaudah deh. Soal nya seinget gue waktu itu makalah nya masih ngegeletak di rumah lo Nin" jelas Tiara yang melihat ke arah Miranda yang sedang duduk disamping Ninda sedari tadi "Ngapain lo disini?" tanya Tiara sarkastik.

"Apaan sih lo,  Mau tau aja" ucap Miranda agak ketus dan pergi meninggalkan Ninda.

"B aja dong!" balas Tiara sewot.

"Itu Miranda ngomong apa aja sama lo?" ujar Tiara penasaran.

"Dia ngajakin gue ke Bar nanti malem" bisik Ninda.

"Lah, Gila tuh orang. Anak polos kayak lo diajak ke Bar?!" kata Tiara dengan nada yang tinggi.

"Ssst, ngomong nya pelan aja. Gak enak kalo di denger sama orang lain"

Tiara mengangguk mengerti "Terus lo mau?"

"Ya enggak lah. Mendingan gue di rumah, baca Novel 410 halaman"

Tiara tertawa kecil "Kalo gue sih mendingan nonton Drakor"

"Terserah lo aja. Masa tadi Miranda nanyain Raffa" ceplos Ninda.

"Lah, terus kenapa? Cemburu?"

"Ya nggak sih. Lagian-"

"Mau bilang apa lo? 'Lagian juga, bukan urusan gue'. Gitu kan?!" balas Tiara yang sudah sangat hafal dengan balasan sahabat nya.

                                 °°°°°

Ninda sedang menulis sebuah karangan cerita di atas binder yang sepertinya akan ia publikasikan di wattpad.

"Nin.."

Ninda hanya berdeham "Hmm.."

"Nin.."

Ninda masih saja berdehem dan melanjutkan karangan ceritanya "Hmm.."

Raffa meraih dagu Ninda secara perlahan dan membuat matanya bertatapan dengan mata Ninda yang berwarna hitam pekat dan bersinar.

"Kalo lagi ngomong sama orang, ditatap mata orangnya. Kalo kayak tadi itu gak sopan" ucap nya seraya tersenyum manis.

Who's My Prince? He or Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang