Problem

597 47 7
                                    

                              °°°°°

"Woy, Nanti siang ngumpul di cafe yok" ajak Rayhan sedang memakan sebungkus permen mint.

Raffa tertawa kecil "Mau ngapain? Gaya banget lo, nongkrong di Cafe. Biasanya juga nongkrong di WC"

"Najis!"

"Ck, gak apa-apa sih. Sekali-kali" paksa Rayhan.

"Habis pulang sekolah kan kita mau Latihan basket. Mana sempet nongkrong di Cafe"

"Sempetin lah. Nanti abis latihan langsung ke Cafe, Kita Ngobrolin apa kek. Saling sharing cerita. Udah lama juga kan kita gak nongkrong?" sambung Adnan.

"Siapa aja yang ikut?" tanya Raffa

"Anak-anak Gensquad aja lah" ucap Adnan.

Gensquad adalah Generasi Squad. Anggota nya terdiri dari Raffa, Adnan, Rayhan, dan Alan yang termasuk anak basket.

"Kalo ajak anak cewek gimana?" celetuk Alan.

"Iya, Ajak Ninda juga biar tambah rame" ujar Rayhan.

"Yakin, mau ngajak mereka?" ujar Raffa.

"Gak jadi deh,palingan pada nolak'

"Masa iya, tawaran dari cowok ganteng di tolak" sahut Rayhan, sembari merapihkan rambutnya.

"Yang bilang ganteng mah diri lo sendiri han" balas Alan yang menyinyir.

"Berisik lo, sirik aja".

"Ngapain amat sirik. Bukannya gue lebih ganteng dari lo ya?"

"Bodo!"

"Uh, baper" rayu Alan yang membuat Rayhan semakin sebal.

"Apa si lo. Jijik tau!"

"Jangan gitu dong sayang"

"Najis! Homo!"

"Diem ego. Itu diliatin sama anak cewek. Lo gak malu?"

"Oh iya.Nanti pada ilfeel"

"Emang udah ilfeel si kayaknya" celetuk Adnan.

Raffa melihat Dino yang sedang duduk di kursi Raffa dan berbincang dengan Ninda.

"Woy, Jangan duduk di kursi gue!" teriak Raffa dengan ketus.

"Raffa, ganteng-ganteng bego. Masih pagi udah nyari ribut. Sebentar lagi juga berantem" bisik Tiara, yang sedang duduk bersebelahan dengan Sabrina.

Sabrina terkekeh "Nama nya juga cowok"

"Eh, tapi aneh juga. Raffa gak terima banget kayaknya kalo Dino deket sama Ninda" lanjut Sabrina.

Tiara hanya mengedikan bahu nya dan tidak menjawab apa pun.

Dino menoleh dan menatap Raffa dengan tajam "Emang nya kenapa? kursi nya kan fasilitas punya sekolahan, bukan punya lo"

"Gue mau duduk disitu" ucap Raffa dan berjalan menuju tempat duduknya.

Ninda melotot ke arah Raffa karena sebal melihat tingkah Raffa yang sangat posesif.

"Awas" ucap Raffa yang seperti mengusir Dino.

Dino menatap Raffa sangat geram,karena sikap Raffa yang seperti sangat membenci dirinya.

Kemudian Dino mendorong Raffa hingga Raffa terpentok oleh tembok "Lo ngusir gue?" ujar nya.

"Ngapain lo dorong-dorong gue?" ucap Raffa yang sama ngototnya.

"Kalo mau ngajak ribut jangan disini. Ini sekolahan, gua masih punya etika. Gak kayak lo yang sering cari masalah disekolah" Raffa tersenyum miris menatap Dino.

Who's My Prince? He or Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang