Pemecatan Tak Hormat

31.3K 677 16
                                    

Deerrtttt...

Derrrtttt...

Terdengar suara alarm yang sangat nyaring

Jam menunjukkan pukul 06.15, terlihat tangan seorang gadis mematikan alarm yang berasal dari handphonenya yang berada diatas meja samping tempat tidur

"Sial gue lupa kalau gue udah dipecat!!" gerutu gadis tersebut sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Dia pun teringat kejadian dimana ia bisa dipecat

Flashback....

Terlihat gadis tersebut sedang bekerja disebuah hotel yang cukup bagus, lebih tepatnya ia bekerja dibagian FB service atau kebanyakan orang mengenal dengan sebutan Pramusaji...

Dia pun mengantarkan secangkir kopi kepada pria yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan lapar, ia merasa risih karna ia tahu pria itu selalu menatap intens bagian atas lututnya, kebetulan rok yang ia gunakan hari ini cukup pendek dan ketat, yang hanya mampu menutupi setengah dari paha mulus miliknya

"Anggun, nama yang indah, seanggun orangnya" kata pria itu ketika membaca name tag yang berada didada kiri gadis tersebut

"Terimakasih" kata gadis yang bernama Anggun itu sambil tersenyum canggung

Pria tersebut terus mengajak Anggun berbincang-bincang karena kebetulan restaurant hari ini sepi dan pria itu satu-satunya tamu yang ada di restaurant tersebut

Mata pria itu selalu melihat kearah bagian sensitive milik Anggun dan hal itu membuat Anggun semakin risih dan rasanya ia ingin sekali mencolok mata nakalnya itu jikalau saja pria itu bukan orang penting ditempat kerjanya

Dan Anggun mencoba berpikir bagaimana caranya pergi dari zona si pria lancang tersebut tanpa harus menyinggungnya, namun tiba-tiba sebuah tangan kekar sudah bertengger dibagian sensitive milik Anggun lebih tepatnya bersampingan dengan name tag yang dipakai Anggun

Spontan Anggun pun langsung menyingkirkan tangan lancang itu dan langsung menyiram bagian masa depan pria tersebut dengan kopi yang ada diatas meja

Pria itu bergegas menarik celananya dan berteriak kepanasan, segera atasan Anggun yang sedang berbincang dengan pemilik hotel menghampiri pria itu, dan tanpa diduga Anggun langsung menampar pria itu

Merasa tak terima mendapatkan tamparan dari Anggun, pria lancang itu mengancam Anggun akan melaporkannya ke pihak berwajib karena telah melakukan kekerasan terhadap dirinya. Tak ingin kalah Anggun mencoba untuk menghajar pria tersebut agar pria itu sadar dirinyalah yang harusnya melapor atas tindakan pelecehan seksual yang telah dialaminya

Namun Atasan Anggun langsung melerai agar keadaan tak semakin ricuh, karena ia tahu anak buahnya yang satu ini jika sudah emosi tak akan main-main membuat pria itu babak belur, segera ia pun membawa Anggun keruangannya dan pemilik hotel mencoba menenangkan pria tersebut dengan mencoba mengajaknya keluar dari restaurant

"Anggun!!!" gertak Atasan Anggun sambil menggebrak meja yang ada didepannya, hal itu membuat Anggun terkejut

"Saya tak terima pak Didin, karna pak Kris melakukan hal tidak senonoh" kata Anggun membela diri

"lebih baik kamu jangan cari masalah dengan pak Kris, itu saran saya. Biarlah kejadian tadi kita lupakan walaupun saya tahu pihak kamu yang menjadi korban" kata atasan Anggun yang bernama pak Didin dan sontak membuat Anggun berfikir

"Kalau dia menuntut saya bagaimana Pak?" tanya Anggun polos

"Hal itu biar saya yang urus, dengan berat hati saya harus memecat kamu" kata pak Didin dengan ekpresi frustasi karena ia tahu Anggun salah satu pegawai yg teladan bisa dibilang anak buah kesayangannya dan ia sudah menganggap Anggun seperti anaknya

"Dipecat? Kan bukan saya yang salah Pak" protes Anggun

"Saya ingin menyelamatkan kamu, jika kamu masih bekerja disini saya tak tahu apa yang akan dilakukan pak Kris nanti, sepertinya saya tidak harus menjelaskan betapa liciknya beliau, kamu mengerti maksud saya kan? Sekarang kamu boleh keluar" kata pak Didin

Flashback End....

"Aaarrrggghhh!!! Dasar pria tua bangka" gerutu Anggun ketika mengingat wajah menyebalkan dari sosok pak Kris

Dan hari pertama menjadi pengangguran ia habis kan dengan kegiatan bersih-bersih rumah, Anggun berpikir ibunya akan senang jika ia tahu dirinya telah keluar dari pekerjaan sebagai pembantu berdasi istilah yang sering digunakan jika Anggun tak menuruti keinginan ibunya untuk segera enyah dari pekerjaan tersebut

Apa salahnya coba bekerja melayani setiap orang yang ingin makan, makannya cari pacar seorang pramusaji, orang lain mau makan aja dilayanin apalagi kamu, Anggun terkikik sendiri jika membaca rayuan garingnya yang ia pajang didinding kamarnya, disampingnya terdapat foto Anggun yang sedang berpose konyol sambil memamerkan deretan giginya

Setelah kegiatan bersih-bersih Anggun memutuskan untuk menonton film koleksinya yang akhir-akhir ini jarang ditontonnya, tak lupa cemilan kesukaannya pun diajak nonton bersama, apa daya Anggun hanya seorang jomblo lapuk yang tak memiliki teman kencan untuk menemaninya dikala sepi, sesepi hatinya,

"Kamu gak berangkat kerja?" tanya bu Tuti, ibunya Anggun yang baru saja tiba dari acara belanja ditukang sayur langganannya

Kriiikkk...

Kriikkk...

Anggun masih asyik dengan film yang ditontonnya dan sepertinya ia enggan menjawab pertanyaan dari Ibunya, bu Tuti yang diabaikan oleh Anggun memasang wajah yang siap untuk menerkam Anggun kemudian memakannya sampai tandas, ia sempat berpikir apa perempuan didepannya ini benar-benar anaknya, namun seingatnya sewaktu ia melahirkan Anggun, hanya ada dirinya yang melahirkan ditempat itu, dan wajah milik Anggun pun hampir sama cantiknya dengan wajah milik dirinya

"Anggun?" panggil bu Tuti lagi dengan suara lembut namun tegas

"Kemarin Anggun dipecat" jawab Anggun cepat

"Yang bener Nak? Wah senangnya hati ibu" kata bu Tuti sambil menaruh kantong belanjaan diatas meja makan "Kamu pasti belum sarapan kan, Ibu masakin makanan yang enak ya" lanjut bu Tuti sungmeriah

Dan Anggun memasang wajah tak percaya melihat reaksi berlebihan Ibunya, dan konsentrasi menonton film kesukaannya pun buyar seketika setelah mendengar kata-kata berlebihan dari bibir sang malaikat tanpa sayap kesayanganya

"Ibu aneh deh, anak dipecat malah seneng" protes Anggun sambil menghampiri ibunya yang sudah berada didapur

"Yang senengkan ibu, kenapa kamu yang repot ya?" kata bu Tuti dengan gaya centilnya

Oh maigait ini beneran emak gue? sadiss.. Gerutu Anggun dalam hati melihat sikap konyol milik ibunya

"Kan ibu gak mau Nak, anak satu-satunya ibu kalau pulang kerja sampai larut malam, ibu khawatir tentang pandangan orang lain terhadap kamu" kata bu Tuti menjelaskan agar Anggun mengerti mengapa dirinya tak suka jika Anggun bekerja dihotel yang notobene waktu bersama keluarga itu sangat sedikit ditambah jam kerja yang merugikan karna disaat orang lain libur anaknya malah bekerja, itu konsekuensinya memang, Anggun pun sering menjelaskan tentang pekerjaannya ke ibu tercintanya namun bu Tuti tetap tak setuju

Susah emang kalo punya emak yang keras kepala.. Curhatan Seorang Anak Perempuan Tunggal

Dalam hati Anggun bersyukur ibunya tak menanyakan mengapa ia bisa dipecat namun ada kesalnya juga ibunya bahagia diatas penderitaannya yang tengah menjadi pengangguran

Dan mungkin ini waktunya Anggun untuk mencari pekerjaan yang disenangi oleh Ibunya, niatan dia bekerja untuk menyenangkan orang tuanya bukan menambah beban orang tuanya

my teacher my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang