"Nak, bangun Nak" kata bu Tuti sambil mengguncang-guncang tubuh Anggun "Liat sekarang jam berapa? Kamu gak berangkat kerja?" lanjutnya lagi berharap putrinya agar cepat bangun karena matahari sudah mulai terik
Anggun pun menggeliatkan tubuhnya sebentar kemudian dia melihat jam diatas meja samping tempat tidurnya dengan mata melotot
"Ibu sekarang jam 7!! Aku terlambat masuk sekolah Bu!!" teriak Anggun kaget
"Sekolah? Kerja kali aah" kata bu Tuti memperbaiki kata-kata Anggun dan membereskan tempat tidur putrinya
"Iya, kerja maksudnya, kenapa Ibu ga bangunin?" protes Anggun tanpa dosa
"Ibu udah bangunin kok, udah sana cepet mandi, kamu mau makin telat?" titah bu Tuti ke putri semata wayangnya
Sesampainya di Smk Nasional ia dikejutkan lagi, Anggun baru menyadari jika hari ini adalah hari senin, hari dimana sekolah melakukan upacara bendera salah bentuk menghargai jasa pahlawan
"Sialan!!" umpat Anggun pelan
Jika ia langsung menuju ke perpus itu tidak mungkin pasalnya perpus tepat berada dibelakang dimana pembina upacara memberikan amanatnya, jika Anggun nekat pergi ke perpus siap-siap ia akan jadi pusat perhatian, terpaksa Anggun pun menunggu upacara selesai dicounter guru piket
"Huufftt BT iihhh" keluh Anggun
Anggun yang sudah merasa bosan hanya berdiam diri, dia pun berniat untuk berjalan-jalan disekitaran taman smk Nasional, dan ia baru sadar jika didepan pintu masuk khusus siswa terdapat bocah-bocah yang sepertinya telat karena mereka tidak ikut berbaris bersama peserta upacara yang lain, iseng Anggun mencoba mendekati mereka, dan taraaaaaaaaaa........
Datanglah sosok guru paling killer se smk Nasional, Ibu Lili..
Yapp, Anggun masih ingat betul ketika bu Lili berkata yang sangat diluar wajar ketika banyak siswanya yang melakukan aksi tawuran dengan sekolah tetangga, bayangkan baru sehari bekerja Anggun sudah disuguhkan oleh pemandangan bu Lili yang sedang cuap-cuap bersama jamaahnya
"Kalian ini masih kurang apa sekolah disini!! Fasilitas sudah kami sediakan!! Dari perpus, lapangan olahraga, bahkan sampai lab komputer yang gratis wifi apa masih kurang!! Hah!! Jawab bocah-bocah tengik!!" kata bu Lili membuat Anggun yang menyaksikan hal itu hanya bisa meneguk ludahnya "JAWAB!!" bentak bu Lili membuat Anggun dan para bocah tengik itu terkejut "Saya sebagai guru hanya meminta kalian untuk belajar saja disekolah, gausah neko-neko ikutan tawuran segala, sekolah sudah menyediakan fasilitas untuk mengolah kreativitas kalian jadi manfaatkan itu semua, kalian diam saja disekolah biarkan guru-guru kalian yang beraksi diluar sana" kata bu Lili kini dengan nada lembut namun diselingi bercanda membuat para siswa menahan tawanya begitupun Anggun "Tertawalah, kita para guru pun ingin hits tak ingin kalah seperti kalian" lanjut bu Lili nembuar para siswa tertawa "Pak Amir babat habis rambut para bocah tengik ini!!" kata bu Lili ke pria paruh baya yang tak lain penjaga sekolah smk Nasional
"Yaahh Bu jangan bu, kami janji gak akan mengulanginya lagi" celetuk salah satu siswa
"Janji kalian BUSUK!!!!" kata bu Lili dengan nada menyeramkan dan memperlihatkan tatapan sinis kepada para siswa yang terlibat tawuran, mereka hanya bisa diam tak berkutik
"Anggun?!" terdengan suara yang membuat Anggun tersadar
"Eh iya.. " saut Anggun dengan wajah bingung
"Bisa bantu saya?" tanya wanita itu yang beberapa menit lalu Anggun baru saja mengenangnya
"Bi bisa Bu?" tanya Anggun gugup karena mengingat tatapannya ketika mengatakan BUSUK ke para bocah tengik
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
Romantizmseorang siswi yang jatuh cinta pada gurunya sendiri namun apadaya sang guru tak memiliki rasa yang sama, sakit... itulah yang dirasakan Anggun gadis yang selalu ceria yang selalu menebarkan aura positif disekitarnya, aura negatif? no anggun bukan...