"Un!! Uun!!!" teriak para group bidadari, sebutan untuk Anggun dan para sahabatnya, alay memang namun mereka senang dengan sebutan itu untuk menamakan persahabatan mereka
Yaahhh setelah Anggun mengungkapkan perasaannya kepada Rizki, ia merasa dipermainkan karena Rizki tak merespon ataupun menolak perasaannya, dan ia merasa kesal dengan hatinya kenapa bisa-bisanya mencintai gurunya sendiri, yang tiap dikelas menjadi musuhnya, yang tiap bertemu selalu mengibarkan bendera perang. Banyak laki-laki yang lebih tampan dari Rizki tapi mengapa hatinya harus jatuh ke Rizki, dan ia merasa kecewa dengan hatinya sendiri
Anggun terus berjalan menuju gerbang sekolah tanpa menghiraukan sahabat-sahabatnya dibelakang yang terus memanggil namanya, ia kesal dengan dirinya sendiri, kenapa? Pertanyaannya kenapa gue bisa jatuh cinta sama tuh cowok?
Ditempat biasa ia mencurahkan perasaannya, Anggun menangis sejadi-jadinya, mengeluarkan semua apa yang dirasakan didalam hatinya
"Bodoh!! Bodoohh!!" teriak Anggun frustasi sambil melemparkan batu ke danau yang ada didepannya
"Kenapa gue bisa cinta sama guru gue sendiri" kata Anggun frustasi
Setelah hari kelulusan sekolah group bidadari mengantarkan Diana ke bandara, karena dia harus terbang ke Maumere ke tempat dimana ayahnya bertugas, merekapun saling berpelukan ditengah-tengah keramaian bandara,
"Gue berangkat, ati-ati kalian disini" pamit Diana yang sudah siap untuk masuk kedalam pesawat
"Da Daaaahhhhhh Diana" teriak group bidadari dengan wajah sedih mereka, namun Diana terkekeh karena itu sangat tidak cocok dengan wajah-wajah iblis para group bidadari
"Setelah ini kalian bertiga yang akan terbang" keluh Olan menunjuk Ika, Enjel dan Enca yang minggu depan akan terbang ke malaysia untuk panggilan kerja
"Huuffttt.. Gue gimana?" keluh Anggun
"Ya ga gimana-gimana" celetuk Afrila dengan wajah menyebalkannya
"Ciihhh" kata Anggun sambil mengerucutkan bibirnya
"Un lo sama pak Rizki...?" tanya Enjel yang cukup ragu melanjutkan pertanyaannya
"Cinta gue bertepuk sebelah tangan, mungkin dia cuman kasih tak sampai gue" jelas Anggun "Ayo kita ke cafe biasa, tenang hari ini gue yang tlaktir" lanjut Anggun dan disambut teriakan heboh para group bidadari
"Waahh Uun terlihat cantik ya hari ini" ledek Ika
"Iya apalagi tlaktir kita hari ini cantiknya makin nambah lima puluh persen" sambung Olan terkekeh
"Aahh lo muji gue kalo gue baikin lo pada" kata Anggun tersenyum kecut
"Ngapain kalo lo jahat kita puji" kata Enjel memasang cengir kudanya
"Yang ada kita-kita mau smack down lo" kata Enca
"Lo emang cantik Un, tapi sayang di PhP in pak Rizki" celutuk Afrila disambut tawa oleh yang lainnya
"Mungkin karma lo Un" kata Enjel
"Iya kali ya, mungkin ini kali yang mereka rasakan kalau di Php in" kata Anggun santai
Setelah perut mereka di isi oleh pesenan mereka masing-masing, Anggun pun meminta mereka untuk mendengarkan dirinya berbicara sebentar
"Mmmm sebelumnya jangan ada yang nyanggah sebelum gue selesai bicara, jujur gue sebenernya kacau dipermainin sama pak Rizki, tapi tenang gue ga sampai berbuat nekat kaya diberita-berita, gue cuman mau bilang gue kudu pergi dulu dari hidup kalian, entah setahun dua tahun gue gatau, yang pasti gue butuh waktu buat benahin hati gue seperti semula" jelas Anggun "Sialan!!" lanjut Anggun menghapus air matanya yang turun dari mata sipitnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
Romansaseorang siswi yang jatuh cinta pada gurunya sendiri namun apadaya sang guru tak memiliki rasa yang sama, sakit... itulah yang dirasakan Anggun gadis yang selalu ceria yang selalu menebarkan aura positif disekitarnya, aura negatif? no anggun bukan...