Will You Marry Me?

13.4K 370 2
                                    

Cuman mau ucapin terimakasih kepada kalian yang udah baca cerita gue, ga berharap lebih vote dan coment yang beribu-ribu atau bahkan berjuta-juta haha cukup kalian baca cerita ini aja gue udah seneng,

Numpang curhat boleh? Ini karya gue yang berdasarkan kisah nyata gue, sakit emang orang yang kita cintai tapi ga bisa kita miliki hahaha tapi seperti lagu bondan yasudahlah

Gue boleh minta semangat dari kalian untuk gue, supaya gue tetep lanjut cerita gue ini haha sebenernya ini cerita udah gue bukuin untuk konsumsi sendiri dan cerita ini juga gue persembahin untuk group bidadari sahabat sekaligus orang-orang yang penting dalam hidup gue

Salam kenal dan tetap baca cerita gue ini hehe

A.M
Perempuan sederhana berhati malaikat

*****************

Seperti biasa Anggun melakukan rutinitasnya namun satu tahun ini ia merasakan kehambaran dalam hidupnya, seperti masakan tanpa garam, hambar. Siapa lagi jika bukan karena efek tidak ada Rizki disampingnya, itulah penyesalan yang harus diterima Anggun kini, yaah Anggun bukan pribadi nekat untuk menggapai cintanya seperti didalam novel-novel yang sering dibaca Enca,

Gunung-gunung akan kudaki, lautan api kan kusebrangi hanya demi dirimu hai belahan jiwaku

Oh Anggun bukan orang yang seperti itu, dia hanya percaya waktu yang akan menjawab semua penyesalannya saat ini, tenang saja kini Anggun tak akan melakukan kesalahannya dimasa lalu yang akan mengasingkan diri lagi, tentu saja itu tidak akan dilakukannya jika tak ingin nyawanya direnggut oleh group bidadari, sadis memang tapi mereka memang seperti itu, berwajah malaikat namun berhati iblis, oohhh sadisnya

And now, Anggun belajar untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk dipertemukan sang jodoh, yang entah kapan dipertemukan oleh Allah swt, yaahh Anggun hanya percaya Allah akan mempertemukan jodohnya disaat dirinya benar-benar siap

Rizki?

Tentu saja dia masih stay berada didalam hati Anggun, namun yasudahlah, Anggun pusing jika sudah memikirkan sang kasih tak sampainya

"Un pegang anak gue bentar" kata Afrila, kini diminggu pagi yang cerah group bidadari sedang berkumpul di cafe D'zone, bisa dibilang hari minggu pagi jadwal rutinitas mereka untuk meetup atau sekedar melihat kabar mereka masing-masing karena memang dihari-hari yang lain mereka hampir tidak bisa, sibuk dengan urusan masing-masing, terutama perempuan yang sudah berumah tangga dan memiliki buah hati

"Na cepetan bobol napa?" ledek Ika ke Diana

"Durhaka lo Ka ngeduluin Diana" canda Anggun ke Ika sambil menggendong Rahma, anak Afrila, yang kini emaknya sedang ke toilet

"Iya Na jangan sampe keduluan juga sama gue" kata Enjel terkikik

"Kalian pikir hamil itu seperti perlombaan, siapa yang dulu hamil dia yang menang, sinting lo pada" kata Diana yang terlihat kesal membuat group bidadari tertawa

"Lo mau tau ga Na cara supaya cepet bobol" kata Ika yang mencoba memberi saran

"Ya tinggal bikin tiap malem" kata Diana terkekeh "Tenang guys lagi proses" lanjut Diana sambil tersenyum meyakinkan

"Tapi biasanya lo pake gaya apa?" tanya Ika

"Gaya apaan lo Ka?" tanya Anggun yang gagal paham

"Iya pembicaraan kalian tidak dipahami" sambung Olan

my teacher my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang