Disebuah rumah....
Terlihat seorang pria sedang duduk termenung didalam kamarnya dia pun teringat kejadian dimana membuat dia masuk ke dalam dunia baper saat ini
"Kita harus memutuskan hubungan ini Ki" kata wanita yang duduk disamping pria tersebut "Aku udah dijodohin sama orang tuaku, tapi bukan sama kamu, Rizki" lanjut wanita itu sambil menahan tangisnya dan membuat pria yang bernama Rizki itu diam seketika
"Tapi Ai... " kata Rizki menahan kata-katanya
"Aku gak bisa menolak permintaan dari orang tuaku, Ki" kata wanita itu
"Aku ngajak kamu ke taman ini karena... " kata Rizki menggantung kata-katanya "Aku ingin melamar kamu, Aisyah" lanjut Rizki cepat dengan nada frustasi
Taman yang tadinya hanya diterangi satu lampu taman yang redup, kini berubah menjadi terang benderang karena dihadapan mereka sudah terdapat tulisan Will You Marry Me dari lampu-lampu kecil yang bertengger dipagar taman tersebut, efek dari lampu-lampu kecil itu membuat pemandangan yang sangat indah nan romantis
Rizki pun mengeluarkan sebuah kotak merah beludru dari kantong celananya, dibukalah kotak itu didalamnya terdapat cincin yang sangat indah, cincin emas putih yang dihiasi berlian ditengahnya, dengan perlahan Rizki menggenggam tangan Aisyah untuk menyematkan cincin yang berada ditangan kanannya ke jari manis milik Aisyah
"Aku gak bisa Rizki" kata Aisyah melepaskan tangannya dari genggaman Rizki "Maaf" lanjutnya sambil bangkit dari duduknya kemudian meninggalkan Rizki
Jangan pergi Ai, aku mohon jangan tinggalkan aku, guman Rizki dalam hati berharap Aisyah mendengar ratapannya agar dia kembali
Namun dua jam telah berlalu Aisyah tak kunjung kembali, dengan pasti air mata yang berasal dari mata bening milik Rizki mulai jatuh dari tempat singgahannya
Lamunan Rizki buyar seketika, ketika seseorang telah mengetuk pintu kamarnya dengan sangat nyaring, sebenarnya Rizki enggan untuk membuka pintu kamarnya dengan perasaan yang saat ini ia rasakan. Walaupun sudah hampir dua minggu dimana ia ditinggal oleh Aisyah, dia masih belum bisa keluar dari zona galaunya
Rizki membuka pintu kamarnya dengan berpura-pura memasang wajah seperti bangun tidur, sengaja ia lakukan karena dia tidak mungkin menampakkan wajah habis menangisnya karena telah mengingat Aisyah lagi. Dan ketika tahu siapa yang telah mengetuk pintu kamarnya dengan sangat nyaring, Rizki langsung memasang wajah malasnya, siapa lagi jika bukan kakak perempuan satu-satunya, Mba Oja
"Mingguan lo dikamer mulu, mau ikut kagak?" ajak Mba Oja "Aisyah lagi? Udahlah Ki berarti lo itu kagak jodoh sama si Aisyah" lanjutnya lagi sepertinya dia tahu apa yang sedang dirasakan adik laki-lakinya itu
"Hari ini mau bersemedi dulu deh dikamer, lagi males kemana-mana" kata Rizki
"Bersemedi?" tanya Mba Oja
"Iyeee, Iki yang jaga lilin Mba Oja sama suami Mba yang keliling, kalo bisa jangan emas nyurinya soalnya sekarang emas lagi nurun" ledek Rizki, sengaja ia memancing kakaknya untuk bercanda agar tak terlihat jelas jika dirinya masih bersedih atas apa yang sudah terjadi dalam hidupnya
"Nyebelin lo, yaudah deh terserah mau ikut atau gak" kata Mba Oja, namun baru beberapa langkah meninggalkan kamar Rizki ia memutar balikkan tubuhnya "Mau sampe kapan lo kaya gini terus, semua orang khawatir sama lo tapi lo malah seneng dengan kesedihan lo" lanjut Mba Oja kemudian dia benar-benar meninggalkan Rizki yang masih termenung didepan pintu kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
Romanceseorang siswi yang jatuh cinta pada gurunya sendiri namun apadaya sang guru tak memiliki rasa yang sama, sakit... itulah yang dirasakan Anggun gadis yang selalu ceria yang selalu menebarkan aura positif disekitarnya, aura negatif? no anggun bukan...