Sepertinya musim nikah telah tiba, karena sebulan setelah Diana menikah kini giliran sepupu Anggun tercinta, Sulis, yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya dan masa perawannya
Kini Sulis tengah melakukan ritual luluran khusus calon nganten, yang termasuk kedalam adat agar pengantin tampil cerah ketika menjadi ratu sejagad esok hari,
Seorang perempuan yang belum ada niatan untuk menikah macamnya seperti Anggun, memang sepertinya tak boleh menemani calon nganten yang sedang dimanja itu. Pasalnya Sulis, teman dekatnya sekaligus seniornya ketika kuliah yang tak lain Mba Oja dan ibu Siti yang sedang memanjakan calon nganten tengah membicarakan tentang malam pertama dan hal itu membuat Anggun sedikit geli, terlebih ketika Mba Oja mengeluarkan desahan-desahan yang telah membuat telinga Anggun sudah tak suci lagi dan lebih parahnya ia memberi materi tentang cara bercinta serta membuat nafsu birahi suami langsung meningkat melambung tinggi ke langit ke tujuh
"Oh Mai Gat, disini ada perawan woii" protes Anggun yang mulai bersuara karena dari tadi ia hanya diam mendengarkan hal intim yang sedang dibicarakan oleh para wanita yang bisa disebut wanita matang
"Gue juga masih perawan kampreett!!" gertak Sulis menyauti protes dari Anggun
"Ga papa Neng, ini untuk pembelajaran buat nanti Neng menikah" kata ibu Siti terkekeh dan disambut senyuman kecut oleh Anggun
"Le ini kan yang bakal kita jodohin ke adik gue" sambung Mba Oja ke Sulis sambil memperhatikan dengan senyuman indah yang miliki, manis juga nih cewe, batin Anggun
Manis seperti itulah Mba Oja dimata Anggun apalagi hijab yang digunakannya membuat ia bertambah manis, namun ia memiliki mulut yang ceplas ceplos hal itu membuat Anggun cepat akrab dengan Mba Oja, karena pertama kali ia melihat Mba Oja, Anggun pikir Mba Oja seperti perempuan-perempuan hijab diluar sana yang akan bertutur lembut kosa katanya dan sedikit kaku, yaahh Anggun menyukai sifat dari Mba Oja yang easy going, tidak kaku namun bisa lembut namun terkadang terselip ceplas ceplosnya
"Wait!! Maksudnya apa nih, siapa yang bakal dijodohkan?" sambar Anggun membalikkan dirinya ke dunia nyata, efek dari senyuman manis Mba Oja membuat ia terlena sampai-sampai ia terlupa jika dirinya sekarang menjadi bahan pembicaraan duo sahabat itu
"Ini biasa temen gue lagi cari jodoh buat adiknya, pas gue kasih foto-foto konyol lo si Oja langsung tertarik buat jadiin lo adik iparnya" jelas Sulis
"Jodoh?" tanya Anggun, gue maunya pak Rizki jodoh gue, batin Anggun
"Iya, coba aja tahap perkenalan dulu kalo cocok ya langsung aja panggil KUA" sambung Mba Oja sambil tertawa ringan
"Iya dibanding lo ngarepin kasih tak sampai lo" kata Sulis yang tahu tentang adik sepupu satu-satunya itu, oh iya dia belum tau kalo sekarang gue satu kerjaan sama pak Rizki eh tapi dia juga belum tahu pak Rizki, Gumam Anggun dalam hati
"Aduuhh umur gue baru 22 tahun masa iya udah disuruh married" kata Anggun terkekeh "Adik Mba bujang lapuk ya" canda Anggun dan ditanggapi tawa renyah oleh Mba Oja
"Waah kamu ko tahu dia bujang lapuk, cemistry yang terpendam tuh" goda Mba Oja
"Apaan tuh" kata Anggun terkekeh "Umur dia berapa?" tanya Anggun yang jiwa keponya muncul
"ga muda dan ga tua juga, yaah kurang lebih 29 tahun" jawab Mba Oja
"What? Masa gue nikah sama aki-aki Mba" canda Anggun, tapi gue juga suka sama aki-aki, Pak Rizki kasih tak sampai gue, sialan kenapa gue mikirin dia, enyahlah, gerutu Anggun dalam hati
"Yaahh eneng, makin tua makin nikmat neng" sambar bu Siti membuat kita yang berada diruangan langsung pecah tawanya
"Iyaya, kebagusan kalo dia dapetin istri kaya kamu, tapi dilihat dulu lah adik Mba yang menurut Mba, tampan" kata Mba Oja mempromosikan sang adik
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
Storie d'amoreseorang siswi yang jatuh cinta pada gurunya sendiri namun apadaya sang guru tak memiliki rasa yang sama, sakit... itulah yang dirasakan Anggun gadis yang selalu ceria yang selalu menebarkan aura positif disekitarnya, aura negatif? no anggun bukan...